__________________
Walau rumah kita sudah hancur dan tidak sehangat dulu. Gue bakal berusaha jadi rumah terbaik buat lo.
Sebuah kisah tentang sepasang anak kembar yang dibiarkan begitu saja oleh kedua orang tua mereka.
Hilang tanggung jawab dan men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang yang tampak nyaman tertidur di bangku nya mendadak terbangun saat guru yang sejak tadi menerangi menggebrak mejanya.
"Jeongwoo!" sentaknya membuat orang yang tadi tertidur itu segera bangun dan berdiri.
"HADIR PAK!" seru Jeongwoo dengan sangat keras dan di sahuti teman-teman sekelasnya itu.
Sang guru tampak berdecak kesal dan menatap marah Jeongwoo. "Sudah berapa kali kamu tidur di kelas saya hah!?"
"Baru ke sepuluh, Pak. Eh, iya ngga sih?" bukan nya takut, Jeongwoo malah menjawab asal pertanyaan dari gurunya itu.
"Keluar dari kelas saya sekarang!" sentaknya dan membuat Jeongwoo segera berlari keluar kelas sebelum guru nya semakin marah.
"Baperan banget sih. Baru tidur gitu doang," dumelnya saat sudah berada di luar kelas.
Jeongwoo tampak berjalan-jalan di sekitar sekolah nya karena bosan juga dengan mata pelajaran yang ada di sekolahnya.
Saat sedang asik berjalan sendiri sebari bersiul pelan. Ia melihat seseorang yang tampak memanjat tembok dengan tas di punggung nya.
Seringaian jahilnya tampak timbul dan dia mulai mendekatinya perlahan-lahan. "PARK JUNGWON! APA-APAAN KAMU HAH?!" pekiknya dengan suara keras.
Nama yang disebutkan itu seketika panik dan berakhir jatuh saat berusaha untuk membolos dari sekolah. "Pak maaf Pak, tadi say —
Belum selesai Jungwon berbicara, tawa Jeongwoo tampak meledak dengan nada terdengar mengejek. "Dah kayak monyet tau ngga sih lo tadi,"
Jungwon menatap kesal orang yang meneriakinya tadi. "Tai lo! Gue pikir Pak guru tadi,"
Jeongwoo masih tertawa, bahkan sampai mengeluarkan air mata. Ia merasa terhibur dengan atraksi teman nya itu.
"Ya lo, belum juga jam balik, udah nangkring di tembok aja kayak monyet. Mau bolos ya lo?" selidiknya dengan mata memicing ke arah Jungwon.
"Bacot! Suka-suka gue lah, ngapa lo yang sibuk." balas Jungwon dengan tidak santainya.
"Wes, kalem dong bro. Hamil ya, marah-marah gitu?" bukan nya berhenti, Jeongwoo malah semakin menjahili Jungwon.
"Berisik lo anjing!" kesal Jungwon dan berakhir melempar sebelah sepatunya ke arah Jeongwoo.
"Eits, tidak kena sobat." Jeongwoo memeletkan lidahnya merasa puas menjahili Jungwon.
"Mau lo apa sih? Ngeselin banget dari tadi," Jungwon sudah kepalang kesal dengan orang di hadapan nya ini.
"Ngga ada sih, cuman isengin lo aja."
"Fuck you!"
"Too!" balas Jeongwoo dan langsung berlari saat Jungwon berniat kembali melemparnya dengan sepatu.
Jeongwoo berlari ke arah atap sekolah nya, dimana dia sering kali menghabiskan waktunya disana ketika dikeluarkan dari kelas.
Jeongwoo memejamkan matanya sesaat menikmati hembusan angin di atap sekolahnya ini. Ia melirik jam tangan nya untuk melihat kapan jam pulang sekolah tiba.
