EPILOG

3.1K 362 171
                                    

Disebuah halte tempat pemberhentian bis, Jeongwoo tampak menunggu Haruto yang pulang bekerja untuk pulang bersama ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah halte tempat pemberhentian bis, Jeongwoo tampak menunggu Haruto yang pulang bekerja untuk pulang bersama ke rumah.

Tidak peduli halte itu sudah sangat sepi ditambah dengan hujan yang turun begitu derasnya. Jeongwoo diam disana sebari mengeratkan jaket yang dia pakai dan menoleh ke arah kanan kiri nya mencari sosok yang dia tunggu.

Sebelumnya Jeongwoo juga sudah menelpon Haruto dan mengatakan dia menunggu di tempat biasa mereka bertemu.

"Woo," tak berselang lama, Jaehyuk datang saat Jeongwoo menelpon nya tadi dengan menyebut nama Haruto.

"Loh, Bang Jae kok disini? Ngapain?"

Jaehyuk yang ditanya seperti itu hanya bisa menatap sendu Jeongwoo. Ia segera mendekat ke arah adiknya itu dan melepas payung begitu saja dengan tangan nya segera memeluk Jeongwoo.

"Bang? Lo kenapa?"

"Pulang, Woo. Haruto ngga bakal datang," lirih Jaehyuk mencoba untuk tidak menangis.

Jeongwoo segera melepas pelukan nya itu dan menatap aneh Jaehyuk, "Apa sih Bang? Gue lagi nunggu Haru pulang kerja, kenapa di suruh pulang coba?"

Rasanya begitu sakit setiap kali melihat Jeongwoo seperti ini. Adiknya yang harus terjebak dalam bayang-bayang masa lalu dimana dia membayangkan jika Haruto masih ada bersamanya.

Melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan setahun terakhir saat Haruto masih ada. Dengan selalu datang ke halte untuk menjemput Haruto bekerja, naik bis bersama dan duduk di kursi paling belakang.

Jeongwoo melakukan itu setiap harinya dengan Jaehyuk yang hanya bisa menatapnya miris.

"Woo ..." Jaehyuk menggantungkan ucapan nya merasa tidak kuat untuk melanjutkan.

"Gue mohon sama lo, lo harus sadar Woo. Haruto udah pergi, dia udah tenang sama Mama." sambungnya dan Jeongwoo seketika diam sebari menatap kosong jalanan.

"Bercanda lo Bang," Jeongwoo menepis kasar tangan Jaehyuk yang berada di pundaknya.

"Dia ada sama gue kok, dia selalu sama gue!" tekannya tidak terima pada ucapan Jaehyuk.

"Woo, inget satu tahun terakhir sebelumnya. Haruto ... dia meninggal dipelukan lo," jelas Jaehyuk semakin membuat Jeongwoo tertawa seakan tidak percaya pada ucapannya.

Namun hatinya berkata lain, walau pikiran nya selalu menolak mengingat kejadian itu. Hatinya tampak membenarkan dan itu terasa sakit.

Dan kembali ingatan beberapa tahun lalu berputar dipikiran nya bagaikan kaset rusak.

_______ "Woo," panggil Haruto yang sedang duduk berdua di taman rumah sakit bersama sang adik.

"Hm," deham Jeongwoo mengeratkan pelukan nya pada Haruto.

"Kalo nanti gue pergi, lo bakal gimana?"

Jeongwoo diam sebentar mencerna ucapan Haruto hingga akhirnya kalimat spontan keluar begitu saja dari mulutnya. "Gue bakal gila,"

JejalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang