Hyunjin x Jeno 🔞 pt.2

24.2K 260 4
                                    

Sedang berkutat dengan kontraksinya, lagi-lagi pundaknya ditepuk oleh seseorang, dan lagi-lagi orang itu adalah Jeno.

Hyunjin sudah bodo amat dengan pandangan Jeno terhadapnya, yang ia tau adalah ia butuh bantuan, dan Jeno datang.

"Tolong gue Jen" Katanya sambil berusaha menahan sakit.

"Ayo naik mobil gue aja, gue bawa mobil" Kata Jeno sambil membantu Hyunjin melepaskan helmnya.

"Motornya biarin aja, nanti gue suruh orang ngambil motor lo"

Lagi-lagi Hyunjin hanya mengangguk sambil dibantu Jeno untuk berjalan kearah mobilnya. Baru beberapa langkah, Kontraksinya datang lagi membuatnya mengerang dan berusaha berjongkok. Jeno yang panik langsung menahan Hyunjin dan tangannya otomatis mengusap-gusap pinggang Hyunjin.

"Bisa jalan gak? apa mau gue gendong?"

"Bisa, pelan-pelan Jen" Kata Hyunjin parau.

Mereka berdua berjalan dengan pelan, sesampainya di Mobil, Jeno langsung memasangkan seatbelt dan mulai menyalakan mobilnya, Tangan Hyunjin berpegangan pada seatbelt yang terpasang, berkali-kali mengerang kesakitan.

"Sabar, tahan. Gue bawa lo kerumah sakit" Kata Jeno.

Jeno tau jarak rumah sakit lumayan jauh dan dengan sengaja Ia memilih jalan yang macet dan yang lebih jauh lagi, Ia suka pemandangan ini, pemandangan Hyunjin kesakitan, bergerak tak mau diam mencari posisi duduk yang bisa membantunya meredakan rasa sakit, tangannya yang meremas seatbelt dan mengusap kasar perutnya sendiri. Ah Jeno suka sekali, suka melihat Hyunjin tak berdaya dan terlihat lemah.

"Jennnn hnggggg, sakitt, sakit bangeeeeet AHKKKK"

"Jenooooo AHKKKK JENOOOO kapan sampenyaaa Jennnn hngg ahkk"

"Sabar, macet bangeeet ini jam pulang kerja"

"Jennnn dia udah dibawah jen AHKKK sakitt!! dia turun Jenoooo dia turun AHKKK HNGGGGGG"

"Lo ngedennnn??? tahan sabarrr nanti lo kenapa-kenapa" Ucap Jeno terasa panik, padahal Ia hanya berakting, ia benar-benar menyukai situasi ini.

"HNGGGGGGGGGG gabisa gabisa, HNGGGGG mau ngeden jen dia udah dibawah AHKKKKK" kata Hyunjin sambil menggeliat diatas jok mobil Jeno.

"Ketuban lo belum pecah kan? sabaaar jangan ngeden duluuu"

"mau ngeden mau ngeden mau ngedennnn" racau Hyunjin sambil terus menggeliat "AHKKKK HNGGGGGGGGG"

pyaaaar, ketuban Hyunjin pecah membasahi celana jeans dan jok mobil Jeno. Dengan cepat Hyunjij berusaha menurunkan jeansnya, baru membuka kancing, hasrat mengedan datang lebih kencang

"HNNNNGGGGGGGGGG JENOHHHHHHH, AHKKKK SAKIT SAKIT SAKIT HNGGGGGGGG"

Hyunjin mengedan sekuat tenaga, urat-urat leher dan kepalanya muncul menandakan seberapa besarnya ia berusaha. Jeno membantu Hyunjin melepaskan celananya dengan tangan kirinya, susah sampai akhirnya hyunjin mengangkat pinggulnya, Jeno langsung menarik jeans Hyunjin turun.

Dilihat lubang anus Hyunjin menonjol dibalik celana dalamnya, Hyunjin berusaha melepaskan sambil terus mengedan. Celana dalam terlepas, Ia langsung mencoba meloloskan seluruh celana dari kakinya, lalu melebarkan kakinya.

"Jen maaf mobil lo hngggg jadi kotor HNGGGGGGGG"

"Gapapa, ngeden terus yaa" Kata Jeno sambil mengusap-ngusap paha dalam Hyunjin.

"HNGGGGGGGG AHHKKKKKKKKK susahhhh, dia gamau keluaaar hikss HNGGGGGGGGGGGGG"

"mau dia mau, sabar yaaa lo ngeden lagi yang kuat" Kata jeno sambil terus mengusap-ngusap paha Hyunjin dan membelokkan setirnya ke kanan, mencari jalan yang lebih jauh menuju rumah sakit. Hyunjin tentu tidak menyadarinya, Ia hanya fokus dengan rasa sakitnya saja.

"HNGGGGGGGGGGG SAKIT!!!!! AHKKKKK HNGGGGGGGG ANJINGGGGGGGG PERIHHHH"

Kepalanya mulai muncul dari lubang anus Hyunjin membuatnya memajukan duduknya agar lubangnya bisa terbebas dari jok mobil.

"HNGGGGGGGG TOLONG SAKITTTT HNGGGGGGGGG AHKKKKKK PERIH BANGET HNGGGG JENO TOLONGGG"

Jeno mengintip ke lubang anus Hyunjin, kepala vati muncul lebih banyakk, Jeno mengusapnya.

"bisa lo pasti bisa" Ucap jeno pura-pura memberi semangat.

Saat Hyunjin memejamkan mata dan mengambil nafas, Jeno dengan sengaja mendorong kembali kepala bayinya. Hyunjin menangis, Ia merasa tidak sanggup karena sedari tadi kepala anaknya keluar masuk saja, Ia tidak tahu kalau Jeno yang sengaja memasukkannya kembali

"hnggggg gabisa, gue gabisa HNGGGGGGG GABISA ANJING dia gamau keluar hiks"

"bisaaa ayokkk gue bantuin" Kata Jeno sambil menepikan mobilnya, lalu melepaskan seatbeltnya dan menghadap Hyunjin sepenuhnya.

Rupa Hyunjin sudah berantakan, keringat membanjiri pakaiannya, Jeno membantu Hyunjin melepaskan Hoodie dan kaosnya. Iyaaa Jeno menawarkannya dengan dalih demi kenyamanan Hyunjin. Kaosnya pun sudah penuh keringat dan asi yang bocor, saat dibuka pun asi menetes dari puting Hyunjin yang membesar. Hyunjin tak peduli, yang penting Ia merasa lebih nyaman.

"Mau coba jongkok?" tawar Jeno, Hyunjin mengangguk.

Hyunjin berjongkok dan mencondongkan badannya ke dashboard mobil, perutnya tampak menggangung dan posisinya sudah dibawah sekali.

Jeno menyudahi acara bermain-main dengan memasukan kepala bayinya, kini ia akan benar-benar membantu Hyunjin. Diusap dan ditekan-tekannya sesekali pinggul Hyunjin, berharap itu akan sedikit membantu Hyunjin yang sedang mengedan.

"HNGGGGGGGG AHKKKK HNNNNNNNNNGGGGG JENOOOOOO DIA TURUN DIA TURUNNNNN"

Jeno mengusap lubang Hyunjin, membantu melebarkannya.

"PERIHHHH HNGGGGGGGG PERIHH AHKKKKK HNGGGGGGGGGGG BURN BURN BURNNNNNNN AHKKKKKLLK HNGGGGGGG"

"AAAAAAAAAAAAAHKKKK DIA KELUAR DIA KELUAR AHKKKKKKK HE'S COMINGGGGGGGG JENNN HNGGGGGGG AHHHHHHH"

Hyunjin mendesah kala kepala bayinya keluar. Jdno berdecak kagum, anaknya benar-benar besar, pantas Hyunjin kesulitan.

"Hnnnnnggggg mules lagi HNGGGGGGGGG AHKKKKKKK SAKIIIIIIT HNGGGGGG"

Hyunjin mengedan sekuat tenaga, berusaha mengeluarkan bahu sang bayi yang tak kalah sulit dan sakit, bahunya lebar. Ah iya, orang tua bayinya pun memang memiliki bahu yang lebar, pantas jika anaknya pun mempunyai bahu yang lebar juga walau ia bayi.

"AHHHHKKKK TANGKAP JENNNN HNGGGGGGGG HNGGGGGGGGGGGGV AHKKKK HNGGGGGGGGGG AHHHHHHHH HAAAAAH HAAAAAH AHHHHHHHH"

Bahunya keluar, bayi itu menangis dengan kencang. Hyunjin langsung duduk bersandar kembali pada jok mobil Jeno. Hyunjin menangis sambil menerima bayi dari Jeno, ia mendekapnya dan memberinya asi.

"Makasih Jen. Lo baik bangeeet, makasih" kata Hyunjin.

Jeno hanya membalas dengan senyum dan kembali membawa mobilnya menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan ia tidak berhenti tersenyum.

———————————————————————————

Sehari setelahnya, Kampus geger dengan video persalinan Hyunjin. Rupanya Jeno merekam itu semua. Ternyata Jeno menaruh kamera kecil tersembunyi di dua sudut mobilnya, yang satu di dashboard, dan satu lagi ditas Hyunjin.
Hyunjin kaget dan marah. Ada salah apa dia dengan Jeno? Mengapa Ia tega? Bahkan yang terekam hanya Hyunjin seorang, kata-kata yang Jeno ucapkan dan setiap Hyunjin memanggil namanya, ia cut.

Kepalang malu, Hyunjin akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah dan pindah bersama anaknya.

MPREG WITH NORMAL BIRTH (KPOP EDITION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang