Edinburgh menjadi saksi kisah pahit dalam drama kehidupan Xiao Zhan. Tujuh tahun setelah perpisahan, Xiao Zhan kembali bertemu dengan Wang Yibo, mantan suaminya, dalam keadaan yang mengenaskan.
Sepenuhnya, Xiao Zhan juga sadar bahwa di masa lalu d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini hari ke-tujuh di Haris, Wang Yibo dan Xiao Zhan memutuskan untuk pergi ke Portree, sekaligus menyicil perjalanan kembali ke Edinburgh.
Sama seperti ketika berangkat Wang Yibo menepikan mobil memasuki halaman area Co-op Food untuk membeli beberapa makanan ringan dan buah tangan untuk Pete, Theo dan Suo Er. Namun sebelum itu, Wang Yibo telah lebih dulu memesan sebuah penginapan untuk satu malam.
Beberapa menit kemudian, mobil yang dikendarai Wang Yibo berhenti di halaman sebuah rumah. Taransay House, rumah berukuran sedang yang berada di daratan tinggi dan menghadap ke arah laut.
Begitu keluar dari mobil Xiao Zhan langsung merentangkan kedua tangan, mencoba melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku. Masih dalam keadaan kedua tangan terbuka lebar, ponselnya tiba-tiba berdering.
Buru-buru dia merogoh saku coat yang dikenakan dan tersenyum lebar saat membaca nama si penelepon pada layar.
“Hallo!”
“Kau di mana sekarang?”
“Eumn, Portree. Ada apa?”
“Kapan pulang?”
“Mungkin besok. Kenapa?” lagi-lagi Xiao Zhan bertanya maksud dan tujuan si pembuat panggilan.
“Tidak apa-apa, aku hanya merasa aneh saja.”
“Aneh?” Xiao Zhan mengernyit bingung. Sembari berjalan masuk ke dalam rumah mengikuti Wang Yibo dia bertanya, “Aneh bagaimana?”
“Apa ini masih Xiao Zhan yang kukenal?”
“Theo, bicara yang jelas aku tidak mengerti.”
“Jadi begini, Xiao Zhan. Kapan terakhir kali kau menghubungiku? Tiga hari yang lalu bukan? Dan itu pun kau tidak sepat bicara dengan Suo Er. Aneh saja, kau bisa bertahan selama itu tidak bicara dengan anakmu sendiri. Apa kau tidak merindukannya?” cerocos Theo yang membuat Xiao Zhan seketika mengulas senyum lebar.
“Mana mungkin aku tidak merindukan Suo Er. Aku memang sengaja tidak menghubungimu lagi, karena kami punya kejutan untuknya.”
“Kami?”
“Hmn, aku dan Wang Yibo.”
“Wow! Kalian bener-benar sudah berbaikan?” Takjub Theo berkomentar.
“Kau tenang saja, aku tidak mungkin melupakan anakku sendiri. Oh, ya! Bukankah lusa ulang tahun Suo Er yang ke-delapan?”
“Kau yang melahirkannya, kenapa bertanya padaku?”
Bibir Xiao Zhan mencebik imut tanpa sepengetahuan Theo di seberang sambungan. “Aku hanya ingin memastikan,” lirihnya menggumam.
“Iya-iya. Lusa ulang tahunnya. Kenapa? Kau ingin merayakannya?”