5. Siapa?

466 62 0
                                    

Isagi memegang satu rumput di tangannya, menatapnya tidak percaya setelah dia memetik benda berwarna hijau itu dari tanah.

Semanggi berdaun empat.

Akhirnya setelah dari beberapa hari yang lalu dia menghabiskan waktu tanpa istirahat mencarinya, bahkan melupakan waktu tidurnya yang seharusnya dia lakukan sebelum bekerja di malam hari, Isagi menemukannya.

Benar-benar sebuah perjuangan, pakaian dan sepatunya sampai kotor karena dia terus merangkak di sekitaran pematang untuk mencari rumput itu, kukunya dimasuki tanah dan juga terlihat sangat kotor.

Dia menghela napas dan terjatuh di atas rerumputan, napasnya sempat terengah tapi dia tersenyum senang.

Di antara ribuan tanaman lainnya, di antara banyaknya semanggi berdaun tiga, dia menemukan satu tumbuhan yang katanya membawa keberuntungan bagi siapa yang berhasil menemukannya.

Menyadari kalau tingkat kesulitan menemukan semanggi dengan empat helai daun adalah setinggi ini, Isagi jadi sedikit percaya kalau tumbuhan ini pasti bisa membawakan keberuntungan untuknya.

"Hah..."

Dia menghela napas sekali lagi dan membaringkan diri di rerumputan, tawa kecil keluar dari bibirnya, dia mengangkat tangannya dan melihat semanggi berdaun empat yang dia temukan.

Hanya rumput, itu benar hanya tumbuhan biasa yang mungkin akan sangat mudah hancur dengan sekali injak, tapi Isagi memandangnya kagum seolah rumput itu sangat berharga untuknya sekarang.

"Apa aku keringin aja biar awet ya?" ucapnya pelan, dia sepertinya benar-benar senang karena usahanya dari beberapa hari lalu menghasilkan sesuatu, dia bahkan rela berpanas-panasan di siang hari di bawah matahari terik demi rumput itu.

Sebelum dia sempat berpikir untuk membawa pulang semanggi itu, dia mendengar keributan dari kejauhan.

Tidak terlalu jauh, mungkin masih di samping rumah sakit.

Isagi lelah, tapi dia tidak bisa menutupi rasa penasarannya, dia tetap berdiri dan mendekati lokasi keributan yang makin ramai didatangi orang.

Tangannya memasukkan semanggi miliknya ke dalam saku dan dia mulai berlari mendekati orang-orang yang mulai berkumpul.

•••••

Ada kecelakaan, kata orang yang sempat ditanyai Isagi tentang apa yang terjadi.

Katanya kecelakaan besar, sebuah mobil mewah ditabrak oleh sebuah truk besar yang membawa muatan.

Isagi sempat melihat mobil yang diderek oleh truk khusus, plat mobil itu terlihat asing, sepertinya pengendaranya bukan orang Jepang.

Karena kecelakaan itu terjadi di dekat rumah sakit, korbannya bisa dengan cepat dilarikan dan diberi pertolongan.

Isagi menghela napas mendengar itu, meski mereka orang asing, dia tidak sanggup bila harus mendengar kabar kematian.

Meski itu kecelakaan besar, tapi orang-orang bisa bubar dengan cepat, selain karena penanganannya cepat, rasa penasaran orang-orang itu sudah terpenuhi, korban juga sudah ditangani.

Saat kerumunan orang-orang mulai bubar, Isagi dapat melihat petugas kepolisian yang datang untuk menyelidiki.

Di antara puing-puing pecahan kaca mobil yang berserakan, dia dapat melihat seseorang yang berdiri diam menatap lokasi kecelakaan.

Apa yang dia lakukan di sana?

Kenapa polisi tidak melarangnya saat dia memasuki pita kuning yang dipasang polisi agar warga sipil tidak masuk ke lokasi penyelidikan?

Apa dia petugas kepolisian juga? Seperti petugas khusus yang tidak perlu memakai seragam. Tapi dia tidak terlihat begitu, wajahnya juga jelas bukan orang Jepang.

Isagi melihat orang itu cukup lama, sampai satu detik setelahnya, dia bersitatap dengan orang itu, bulu kuduknya seketika merinding, dia memegangi tangannya dan menahan sedikit rasa takut, hawa dingin tiba-tiba menjalar ke tulang punggungnya.

Dia dengan cepat membuang wajah dan memutus kontak mata dengannya, Isagi lalu berlari dengan cepat untuk pulang ke apartemennya.

Sial, orang aneh.

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Four-Leaf Clover [KAISAGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang