1. Hidup Sial

1K 83 15
                                    




Jangan lupa vote dan comment!!





Enjoy~

•••••

Punya keluarga yang menyayanginya, yang selalu menuruti apa kemauannya, tampan, pintar, sangat dibanggakan oleh orang-orang, masa depannya terjamin karena tinggal duduk manis dan menunggu untuk mewarisi perusahaan orang tuanya.

Hah ... andai hidup Isagi mirip dengan Mikage Reo yang selalu ditayangkan di televisi itu.

Tapi sayangnya, hidupnya malah kebalikan dari itu semua, dia hanya bisa menatap iri pada orang yang bernasib bagus seperti Mikage muda itu.

Otaknya pas-pasan, keahliannya hanya main sepak bola, tapi dia yang kalah di babak penyisihan sudah kehilangan semuanya, entah itu mimpinya untuk menjadi striker terbaik ataupun memenangkan piala dunia.

Setelah kekalahan itu, Isagi memutuskan untuk menjadi lebih realistis dan berhenti bermimpi.

Dia memutuskan untuk fokus pada kehidupan masa depan dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena itulah di tahun terakhir masa SMA-nya dia belajar mati-matian agar bisa masuk kuliah.

Tapi apa boleh buat? Otaknya benar-benar cetek meski dia sudah belajar dengan keras, materi yang masuk di otaknya hanya seujung kuku.

Itu tidak aneh, dia sudah memegang bola sejak umur empat tahun dan sekarang permainan itu sudah direnggut darinya, lalu dia harus beralih memegang buku dan membaca tulisan demi masa depan yang lebih baik.

Dan akhirnya dia benar-benar gagal dalam ujian masuk universitas, sialnya lagi dia hanya tertinggal satu poin dari orang yang memiliki nilai di atasnya.

Orang tuanya seakan tidak peduli lagi terhadapnya yang tidak diterima di universitas, mereka mengatakan bahwa mereka menyesal sudah membiarkan Isagi bermain bola sejak kecil, sehingga membuatnya menjadi anak bodoh yang tidak bisa apa-apa selain bermain sepak bola, dan bahkan sepak bola bukan lagi dunianya.

Selama dua tahun dia berdiam diri di rumahnya dan mendapatkan titel pengangguran di usia muda.

Lalu—entah karena muak melihat Isagi atau mereka memang berniat membuangnya— orang tuanya mengatakan dia harus mencari pekerjaan, mereka bilang dia harus keluar dan menghirup udara luar.

Persetan.

Isagi tahu itu hanya alasan, dia tahu kalau orang tuanya sudah tidak ingin merawatnya yang hanya menjadi beban bagi mereka.

Di umurnya yang ke-20, Isagi pergi meninggalkan rumah.

Dia mencoba mencari pekerjaan, dengan sedikit uang yang diberi oleh orang tuanya sebagai ongkos, dia tidur di warnet selama beberapa malam dan mencari beberapa lowongan pekerjaan yang sekiranya bisa dia kerjakan meski dia hanya lulusan SMA.

Sayangnya syarat-syarat yang tertera sangat tinggi.

Apa maksudnya harus menguasai lima elemen dan bisa memecahkan kendi dengan pernapasan? Dia mau mencari pekerjaan, bukan mau jadi hashira.

Lalu ada yang satu yang membuatnya tertarik, tepatnya bukan tertarik, tapi cocok untuknya.

Yaitu host club.

Iya, kalian tidak salah dengar, host club-

Isagi menaruh perhatian pada poster yang tersebar di sebuah situs dan langsung merasa tertarik, karena syaratnya sangat mudah sampai-sampai dia penasaran apa benar club ini sedang menawarkan pekerjaan atau sedang bersedekah?

Batasan umurnya yang penting tidak diatas 30 tahun, masih boleh kalau wajahmu baby face(?). Apa-apaan syarat ini?

Tidak apa-apa meski tidak pintar, asalkan bisa bekerja dengan baik. Hah? Sedang mengejek?

Tidak dibawah umur. Oke, Isagi sudah legal kok.

Tidak diwajibkan melakukan pelayanan ekstra
(人*'∀`)。 Kenapa emoji ini terlihat mencurigakan?

Gaji perjamnya x.xxx💴. Ini yang Isagi incar! (dia tertarik pada posternya karena jumlah empat digit ini).

Lalu syarat-syarat lainnya yang terdengar mudah.

Dari yang dia tahu, pelayan host itu hanya bekerja melayani pelanggan yang datang, menemaninya mengobrol atau curhat sambil menuangkan alkohol ke dalam gelas mereka.

Kalau pekerjaannya hanya itu, maka Isagi siap menerimanya!

Tempatnya ada di kota hiburan, Kabukichou. Ini juga jadi nilai plus, karena dia mau pergi dari tempat kelahirannya, Saitama, dan meninggalkan orang tua yang sudah membuangnya.

Dia memotret poster itu dan tersenyum lebar, dia akan segera mendaftarkan diri untuk bekerja di sana! Besok dia akan bangun pagi-pagi dan segera berangkat ke Shinjuku.

Setelah memikirkan banyak rencana untuk besok, Isagi tertidur lelap di hadapan komputer yang masih menyala, menampilkan gambar poster yang masih terpampang.

Isagi mungkin terlalu senang atau terlalu lelah sampai tidak membaca poster itu sampai habis.

Isagi mungkin terlalu senang atau terlalu lelah sampai tidak membaca poster itu sampai habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Four-Leaf Clover [KAISAGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang