.... " Heh !! ngelamun mulu kerjaanmu. Pinjem penghapus dong. Penghapus ku abis soalnya".
Ucap nya sambil menyenggol bahu kananku.Mataku seketika melirik sinis ke arahnya.
" hish ! ganggu aja. Ambil sendiri tuh di kotak pensilku ". Sahutku geram." huuuu.. gitu aja sewot amat. jitak juga nih..,hehe..
anyway, gambarmu bagus juga nen. Tapi monoton banget, cuma buletan gitu doang. Sini aku tambahin biar rame yaa... " . Enteng banget tangannya langsung bikin emoticon wajah melet di gambar bulan purnama milikku yang nyaris selesai dengan hasil sempurna." Kampret!! lu tuh bener-bener ya .....ishhhh !! " teriakku sambil kurebut pensilnya dan ku coret-coret ganti gambar miliknya.
Alhasil kami berdua saling balas-membalas coretan. bahkan lengan kami pun jadi sasaran penuh dengan coretan.
" Ahahahahaha" ........,
Lamunanku buyar semua dan pecah begitu saja dengan tawa lepas kami berdua.
Kenalin, teman sebangku-ku. Geyl Monthe. dia lahir dibawah zodiak gemini. Gaya-nya yang nyentrik abis dan suka usil. Membuat siapapun pasti akan merasakan vibe bahagia kalau lagi di dekatnya. Orangnya santai tapi kritis. Paling bijak kalau ditanya soal pendapat. Ditambah lagi wawasan-nya soal dunia luar sangatlah luas. Makanya aku sangat cocok bersahabat dengan dia.
Tak terasa waktu cepat berlalu. Denting lonceng siang itu pun merubah suasana semakin seru. Tanda telah berakhirnya hari bergelut dengan puluhan buku.
Berbicara soal sahabatku, Geyl Monthe. Meski aku baru bertemu dengan-nya saat di bangku SMU, tapi rasa nya seperti kita sudah saling mengenal sejak dulu. Mungkin inilah yang dinamakan se-frekuensi. Lalu apakah Geyl juga tahu akan kemampuanku ?
Ummb., mungkin sedikit banyak aku pernah bercerita padanya. Namun ya begitulah, Geyl sendiri bukan orang yang tertarik dengan hal-hal berbau mistis. Makanya mulai sekarang aku putuskan untuk tidak membuka obrolan dengan topik itu saat bersama dia.
Seperti biasanya, aku dan geyl selalu berjalan beriringan menuju tempat parkir yang ada di sekolah. Kami berdua sama-sama sangat suka bersepeda. Karena arah kerumahku dan tempat tinggal geyl berseberangan, membuat kami berdua membawa sepeda masing-masing saat ke sekolah." Bye sunshine !! " ucapku sambil melambaikan tangan saat berpisah dengannya tepat di depan gerbang sekolah.
Geyl pun membalas salam perpisahanku
" Bye-bye Moonlight ! ". Pastinya dengan gaya-nya yang sok imut nan manja, mengibaskan rambut sambil dadah-dadah layaknya Miss Universe. hahaha.. dasar anak gaul masa kini, ada saja tingkahnya.Perlahan aku mengayuh sepeda-ku menuju jalan pulang. Sambil sesekali memperhatikan sekeliling, menikmati pemandangan. Banyak sekali pohon pinus yang tumbuh di kanan dan kiri jalan. Itulah kenapa udara disini sangatlah bersih dan sejuk. Aku sekarang tinggal di sebuah desa yang cukup jauh dari keramaian kota. Tepatnya disebuah pegunungan Fithufa. untuk pergi ke pusat kota, dibutuhkan waktu tempuh kurang lebih satu setengah jam. Lumayan lama bukan ? pastinya ini menggunakan mobil ya, kalau pakai sepeda yang ada malah lepas semua ondirdil-ku. Dibalik gunung Fithufa ada sebuah danau yang masih terjaga keasriannya. Airnya jernih, bahkan saking jernihnya air di danau itu terlihat biru sekali saat dibawah sinar mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable
FantasyBagi sebagian orang, hidup normal adalah sebuah impian. Layaknya manusia pada umumnya, tanpa harus berurusan dengan mereka yang dunianya sudah berbeda. Namun tidak untuk gadis SMU satu ini. Dia harus menyelaraskan garis takdirnya seorang diri. Di aw...