- Esoterisme -

5 2 0
                                    

Brruukk !!!!!

Terdengar seperti ada suatu benda yang jatuh dari langit-langit rumah. Suaranya terdengar sangat keras dan sumbernya dari arah dapur rumahku. Bergegas aku menutup pintu depan dan kaki ku melangkah secepat mungkin menuju dapur. Namun tiba-tiba langkahku pun terhenti di depan sebuah lorong yang mengarah tepat ke dapur. yang membuatku semakin terkejut adalah suara yang aku dengar tadi ternyata bukanlah berasal dari sebuah benda. Melainkan potongan tubuh manusia yang kini sudah tercecer di lantai dan dipenuhi darah segar disekitarnya. Jantungku berdegup sangat cepat, kedua kaki ku mulai gemetar, dan sekujur tubuhku seketika tak mampu digerakkan. Pada kondisi itu rasanya ingin sekali aku pingsan saja. Tapi seolah mataku terus terbelalak dan dipaksa untuk enggan berkedip sedetikpun.

Alhasil badanku bergidik ngeri, tatkala genangan darah itu seketika berubah layaknya puluhan helai benang yang perlahan menyatukan satu per satu potongan tubuh tadi. Karena dirasa aku sudah tak sanggup lagi melihatnya, sepontan kaki kiri ku perlahan ku geser mengambil langkah untuk mundur. Dan benar saja, potongan tubuh itu pun kini telah menyatu dengan sempurna. Sosok wanita berpakaian dengan nuansa Gothic serta kulit putih sepucat lilin layaknya mayat hidup, sudah berdiri tepat didepanku dan menatapku dengan senyum nya yang menyeringai.

" Takut ......? " ucap sosok wanita itu dengan gigi runcing dan lidahnya yang sedikit menjulur keluar.

Ia pun lalu mengacungkan jari telunjuknya ke arah ku. Lebih anehnya lagi, dari ujung jari nya tadi keluar darah segar yang menjuntai panjang jatuh ke lantai. Layaknya sehelai benang. Dan ia pun seperti menarik sesuatu dari dalam dasar lantai dapur, menggunakan benang darah miliknya. Betapa terkejutnya aku setelah melihat wanita itu ternyata menarik gumpalan cahaya dari dasar lantai. Tidak, itu bukanlah cahaya. Melainkan api. Lalu seketika itu juga,...

Boomm !!!!!!!!  Darrrr !!!!!
Gumpalan api tadi berubah menjadi kobaran api yang dasyat yang melahap seisi rumah.

................................................................

Aku terperanjak. Semua tulangku seperti ditarik paksa dari dalam daging, diikuti pula dengan kembalinya kesadaranku. Perlahan.. aku mengatur napas yang masih terengah-engah.

" Tadi itu.., nampak begitu nyata ! Tidak. apa barusan aku bermimpi ?! ". Pikiranku masih dipenuhi oleh tanda tanya.

Kulihat lagi sekelilingku. Gelap. hanya ada satu titik cahaya yang tidak lain berasal dari lampu tidurku.

" Lantas, kenapa aku bisa ditempat tidur ? bukankah aku baru selesai mandi dan membereskan pekerjaan rumah ?". Batinku masih belum tenang sepenuhnya.
" Apa yang sebenarnya sudah terjadi padaku ? " kembali aku menanyakan hal serupa pada diriku sendiri.

Lalu aku memutuskan untuk keluar kamar. dan benar saja, Ayah masih tertidur pulas di depan televisi. Karena merasa ada yang tidak beres, aku pun memberanikan diri untuk membangunkannya pelan-pelan.

" Yah... ayah... bangun ayah .... " ucapku lirih di dekat telinganya sambil perlahan mengoyang-goyangkan tubuhnya.

Ayah pun yang masih dikuasai kantuk mencoba membuka mata nya perlahan.

" Eehrm., ada apa Nenda ? kenapa kamu belum tidur ? sudah jam berapa ini nak ? ". Timpal ayahku.

" A-aku mimpi buruk ". Jawabku tersenggal.

" Mimpi Buruk ? Sudahlah nak, itu hanya bunga tidur ".

" Aku melihatnya ayah. Wanita itu.. dia.. yang wajahnya ada di salah satu buku harian milik ibu ".

Ayahku langsung mengkerutkan dahinya. seolah fokus pada ucapanku barusan. Ia pun langsung menuju kamarnya. Aku yang masih diselimuti rasa penasaran, bergegas mengikuti ayahku. Benar saja. Sesampainya dikamar ayahku langsung mencari buku harian peninggalan ibuku. Ayah membuka lembaran buku itu dengan sangat hati-hati. Lalu jarinya terhenti disebuah lembaran kertas yang memang sedang ia cari.

" Shuurin "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Shuurin ". Sang musim hujan. namanya melambangkan sebuah kehadiran yang dipenuhi harapan. Layaknya rintik air hujan yang membasahi bumi. Dimana sering kali hadir diluar prediksi. Memberikan pertanda akan datang sebuah nikmat bagi pemujanya. Namun di iringi juga wabah serta bencana untuknya yang dianggap nista. Kelahiran orde baru. Jika sekali saja menatap matanya, maka neraka sudah pasti akan terus mengiringi langkahnya.

" Apa dia yang kamu maksudkan yang ada di dalam mimpi mu nak ? ".

Aku hanya berani mengangguk.

Malam itu pun kantuk ayah seolah lenyap. Disambung dengan sebuah kisah dibaliknya.

" Nenda, anakku. yang kamu alami tadi bukanlah mimpi. melainkan sebuah bentuk Retrokognisi ".

" Apa itu ayah ? " Sahutku lirih.

" Sebuah kemampuan yang diambil dari bahasa latin retro yang berarti mundur, dan kognisi yang berarti mengetahui. Bahwasanya, kemampuan ini adalah sebuah bentuk karunia utama bagi mereka yang memiliki ras cahaya. Yang dimana kemampuan ini berkaitan erat dengan Esoterisme atau dimensi alam bawah sadar. Ragamu mungkin masih berada di tempat terakhir kamu terdiam. tapi jiwa, pikiran, serta hati dan nalurimu akan berjalan jalan menebus dimensi lain. Disana biasanya hanya intuisi kuat yang kamu miliki pada suatu objek atau kejadian yang pernah kamu saksikan secara langsung yang dapat menuntunmu menuju dimensi tersebut ".

" Jadi, menurut ayah apa yang aku alami tadi adalah suatu hal yang nyata yang pernah terjadi ? ".

" Tepat sekali. Di usiamu yang sekarang banyak hal dan potensi yang ada di dalam dirimu yang belum kamu ketahui Nenda ".

" Lantas, apa yang harus aku lakukan ayah ? ".

" Besok sepulang kamu dari sekolah, Ayah ingin mengajakmu menemui seseorang yang memang ahli di bidang ini ".

" Maksud ayah ahli sihir ? ".

Ayah tersenyum mendengar ucapanku.
" Bukan nak. Dia adalah sahabat ayah. namanya paman Louise. Beliau sangat mengerti tentang hal-hal dan apapun yang berkaitan erat dengan dunia spiritual ".

Dalam pikiranku,.. " hmmbb.. jangan-jangan ayah mau membawaku ke paranormal ".

" Sudah..sudah.., kamu jangan berpikir yang macam-macam. Sekarang kembali ke kamarmu lalu tidurlah. Ingat, jangan lupa berdoa ya ". Ucap ayah sambil mengelus kepalaku.

Akhirnya aku kembali ke kamar dan mencoba untuk tidur lagi.

Namun ayahku masih di kamarnya. masih tertegun menatap lembar lusuh yang tergambar sosok wanita tadi. Memang benar, masa lalu bukanlah untuk sekedar berlalu kemudian dilupakan begitu saja. Melainkan sebuah bentuk nyata dari kilas balik kehidupan untuk dijadikan pembelajaran. Tuhan menciptakan manusia dengan milyaran memori. Tetapi, kembali lagi itu semua pada manusianya. Mau kah mereka hanya terjebak karena merasa langkahnya terhenti di suatu kisah. Atau mungkin malah sebaliknya, disaat kenyataan di masa depan hadir melalui berbagai layar perspektif. Memaksa-nya hingga yang ada hanyalah keinginan untuk melesat jauh dengan segenap keberanian. Sebagian orang mungkin akan berkata " itu sudah takdir ". Namun takdir hadir bukan semata-mata karena tercipta begitu saja. Pasti ada berbagai macam hal yang melatar-belakanginya. Jadi percaya lah, jika " takdir kita, kita yang menentukan ".

Di dunia kali ini, aku lah peran utamanya. Dan aku butuh bantuan kalian untuk menguak berbagai misteri yang masih tersembunyi. Karena aku percaya, dibalik nama " Calliope Chanenda " juga di anugerahkan pula cerita indah yang terkandung di dalamnya. Apakah kalian siap membaca kejutan-kejutan lainnya dari kisah ku ?

Jawabannya sudah bisa ku tebak " Tentu Saja".

•••••••••••••••••••••>
I N N E F A B L E 🌈  30/10/23

Ineffable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang