#4

2.8K 163 10
                                    

Pernikahan Mark dan Haechan sudah berlangsung satu bulan, selama satu bulan bibit-bibit cinta mereka berdua pun timbul.

"Echan Hyung ingin bicara serius dengan kamu" ucap Mark

Di kamar mereka berdua saling berhadapan, suasana menjadi panas padahal AC menyala.

"Haechan" ucap Mark

Haechan mengangkat kepalanya yang tadi nya tertunduk dan sekarang menatap suami nya

"Iya Hyung" jawab Haechan

"Aku mencintai mu" ucap Mark spontan.

"Ha?" kaget Haechan

"I-ya aku mencintai mu, entah sejak kapan rasa ini muncul Haechan, selama satu bulan ini kita habis kan waktu bersama,  aku merasa nyaman dan bahagia bersama mu" ucap Mark penuh keyakinan.

Haechan menatap Mark dengan menahan air mata nya yang ingin mengalir saat ini juga.

"A-ku juga sangat mencintai mu Hyung" ujar Haechan dengan pipi yang sangat merona.

"Sungguh?" tanay Mark memastikan.

Haechan hanya mengangguk kan kepala karna wajah nya sudah merah padam, menahan rasa malu nya.

"Kemari lah duduk" Mark menepuk pahanya supaya Haechan duduk di pangkuan nya.

Haechan beranjak dari sopa dan duduk di pangkuan Mark.

"Hyung ini kaki mu tidak terasa sakit, aku duduk di sini?" khawatir Haechan.

Mark tidak menjawab, Mark menangkup wajah Haechan dan mulai mendekatkan wajah nya.

Haechan memejamkan matanya saat merasakan wajah Mark semakin mendekat.

Mark menempelkan bibir nya dan Haechan.

Secara perlahan dan lembut Mark mulai melumat bibir plam Haechan.

Haechan yang mulai terbawa suasana, mulai mengalungkan tangan nya ke leher Mark.

Mark menahan tekuk Haechan untuk memperdalam lumatan  mereka.

Tangan Mark tidak tinggal diam, tangan Mark meraba, mengelus, pinggang ramping Haechan.

"Hm engghh" lenguh Haechan,
Kala Mark menggigit bibirnya, meminta akses masuk untuk lidah nya.

Tanpa menghilangkan kesempatan Mark melesatkan lidah nya ke dalam, mereka pun perang lidah, bertukar saliva

Tangan Haechan menepuk-nepuk pundak Mark, bertanda Haechan sudah kehabisan oksigen.

Mark yang mengerti, melepaskan lumayan nya, dan menatap kembali wajah istrinya itu.

"Aku mencintai mu Haechan"
ucap Mark memeluk Haechan, yang ada di pangkuan nya

"Aku juga Hyung" ucap Haechan mengelus rambut Mark

"Hyung aku ingin turun ini sungguh tidak nyaman " ucap Haechan menyingkirkan tangan Mark yang melingkar di pinggang nya.

"Hm, sayang adik ku malam ini akan datang kemari, kau ingin kamu yang memasak, atau memesan makanan?" tanya Mark.

"Oh iya aku lupa Hyung, adik mu suka apa?" tanya Haechan

"Kamu masak apa saja dia pasti suka, sayang" jawab Mark

"Baik lah, aku akan memasak Hyung istirahat saja" ucap Haechan, mendorong kursi roda Mark ke dalam kamarnya.

"Hyung istirahat ya, Hyung Minggu-Minggu ini selalu sibuk, jangan lupa jaga kesehatan" ucap Haechan

"Iya sayang" jawab Mark

Haechan pun pergi memasak menyiapkan makanan untuk menyambut adik ipar nya itu.


Sudah melakukan persiapan secara rapi.

Mark dan Haechan sekarang sedang menunggu kedatangan Jeno.

Tak lama pun Jeno sudah sampai.

"Hyung, bagai mana kabar mu?" tanya Jeno.

"Baik, kamu gimana?" jawab  Mark

"Baik Hyung" jawab Jeno

"Bagaimana Hyung?, pasti enak kan Hyung" ucap Jeno, meninju pelan dada Mark

Mark yang mengerti hanya menggeleng melihat sikap adik nya ini.

"Hyung mna istri mu, aku tidak pernah melihat nya di poto pun tidak, sangking sibuknya aku" ucap Jeno melihat-lihat sekeliling.

"Dia sudah memasak makan-makan kesukaan kamu asal kamu tau" ujar Mark menjalan kan kursi rodanya.

Saat sampai di meja makan, pandangan pertama, Jeno benar-benar langsung  terpesona Haechan melihat wajah cantik nya istri kaka nya itu.

'Benar-benar sempurna, apakah itu istri nya Hyung?,' batin Jeno

'Aku menginginkan nya' Jeno

marknohyuck (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang