#7

3.1K 141 5
                                    

Jeno menarik kaki Haechan dan langsung mengungkung tubuh Haechan.

Jeno mulai mendekatkan wajahnya untuk meraup bibir plam Haechan.

Haechan menahan bahu Jeno sekuat tenaga, itu membuat Jeno susah untuk melancarkan aksinya.

"SIAL" ucap Jeno kesal

Jeno yang kesal mengangkat tangan Haechan ke atas kepala Haechan dan menahan nya dengan satu tangan.

Air mata Haechan sudah tidak bisa ditampung lagi, dia benar akan di jamah oleh adik ipar nya.

"Hiks Jeno aku mohon jangan Jeno, jangan hiks aku mo- hmm" ucap Haechan terpotong akrna bibirnya di lumat kasar oleh Jeno.

"Hm, akh" bibir Haechan terbuka karna Jeno meremas dada Haechan yang sedikit berisi.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan itu Jeno melesatkan lidah nya mengajak lidah Haechan bermain lidah tapi Haechan malah diam dan berusaha berontak.






"Haechan!, Bubu datang kau dimana" teriak Taeyong yang baru saja datang

Jeno yang mengenal suara tersebut, langsung menghentikan aksinya.

"Ah sial ganggu saja" umpat Jeno

Haechan yang melihat jeno lengah langsung menendang perut Jeno, dan berlari tapi Haechan selalu kalah cepat.

"Jika kau berbicara aneh-aneh ke pada keluarga ku, ku bunuh suami mu yang cacat itu" ucap Jeno penuh penekanan.

Deg hati Haechan benar-benar seperti tersambar petir di siang bolong.

"Hapus air mata mu, kau tau kekuasaan ku dan Hyung ku lebih besar kekuwasaan ku ingat itu" tambah Jeno

Jeno pergi ke kamar mandi untuk menidurkan Jeno Junior, yang sudah tegang sedari tadi.

Haechan keluar dari kamar Jeno dan berekspresi seperti tidak terjadi apa-apa.

"Bubu maaf tadi aku membantu Jeno sebentar" ucap Haechan memaksakan senyuman nya.

"Kenapa mata mu kamu?, seperti habis menangis, ada yang membuat echan sedih hm? " ucap Taeyong khawatir.

"Tidak Bubu, Bubu kesini mau ketemu Jeno? "tanya Haechan.

"Iya itu anak bukannya pulang kerumah malah menyusahkan kalian" ucap Taeyong.

"Jeno masih di kamarnya Bubu "ucap Haechan

"Ya bubu akan ke kamar nya, maaf ya kalau dia merepotkan kamu sayang" ucap Taeyong

Taeyong langsung pergi menuju kamar anak bungsu nya itu.

Sedangkan Haechan pergi ke kamarnya dan pergi kekamar mandi.

'aku kotor ' batin Haechan dengan tangis nya di bawah shower.




Waktu pun tidak terasa, hari mulai gelap, Haechan sedari pagi hanya di dalam kamar mengunci pintu dari dalam, karma masih takut akan kejadian tadi siang.

Mark juga sudah pulang dari kantor, Haechan bisa melihat Mark dalam kondisi sangat lelah.

"Mark Bubu pulang ya, kayanya Haechan sedang tidak enak badan, dari tadi dia di kamar terus" ucap Taeyong.

"Iya Bubu maaf kalau Haechan tidak bisa menemani Bubu" jawab Mark.

Setelah kepergian Taeyong Mark langsung menuju kamar nya dan Haechan.

Jeno menatap tajam kepada Mark yang sedang menuju kamar Haechan.

Sungguh hati Jeno memanas melihat Mark akan menemui Haechan.

Ckrek

"Sayang aku pulang, kamu sakit Hem?" tanya Mark

Haechan langsung terbangun dan duduk di pangkuan Mark sambil menangis.

Sungguh hati Haechan sedang hancur karna hampir di perkosa adik ipar nya sendiri.

Tadi dia tidak bisa bercerita karna ancaman Jeno kepada nya.

"Hyung hiks, aku memberikan hak mu malam ini" isak Haechan.

"Kamu kenapa Hem, cerita la-" ucap Mark terpotong karna tiba-tiba bibir nya di lumat oleh Haechan.

Haechan melumat bibir Mark sambil menangis, walau pun tidak mengerti cara berciuman yang benar Haechan tetap
berusaha.

Mark menahan kedua pipi Haechan, tapi Haechan tidak mau berhenti.

Haechan menggesekkan bongkahan sintal di pangkuan Mark, sampai milik Mark pun merasakan nya.

Mark menggeram rendah karna perbuatan Haechan.

"hm, sayang kamu benar-benar menyerahkan nya" ragu Mark.

"Hmm, cepat lah Hyung aku milik mu sentuh aku, aku mencintai mu" ucap Haechan lirih.

'Hilangkan noda adik mu Hyung aku benci itu' batin Haechan

Haechan mambantu Mark naik ke atas kasur

Haechan duduk di atas Mark, Mark memulai mencium Haechan, lama kelamaan ciuman itu menuntut yang ke lebih intim.

Tangan Mark tidak tinggal diam, Mark meremas bongkahan sintal Haechan.

"Engh" lenguh Haechan

Haechan menepuk-nepuk bahu Mark karna oksigen nya mulai habis.

Haechan yang sedang meraup oksigen rakus, sedangkan Mark sedang membuat tanda tanda di leher Haechan.

"Ehmm Hyunghh" Mark membuang kaos yang Haechan pakai

Mark bisa melihat dada yang sedikit berisi dan puting pink milik istri nya itu.

Tak tunggu waktu lama Mark mengulum puting Haechan rakus layak nya bayi, tangan Mark tidak menganggur memilih puting satu nya lagi,l.

"Ah Hyunghh Jagan keras-keras, pelan-pelan" ujar Haechan dan meremas rambut Mark menyalurkan rasa nikmat nya.

marknohyuck (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang