Chapter 10

505 73 0
                                    

''Kau mau eskrim?'' hari sudah mulai sore, tak terasa ya sedari tadi aku bersama Niall, setelah melewati perdebatan di Nandos tadi akhirnya aku dan Niall membuat kesepakatan untuk melupakan kejadian ini, lalu aku meminta Niall untuk menemani ku jalan jalan, untung saja ia mau walau ada beberapa penolakan

''ya! Aku mau'' lalu Niall memesan dua eskrim, tanpa menanyakan rasa nya pada ku Niall langsung memesan eskrim rasa vanilla, aku harap setelah ini kita bisa menghabiskan waktu tanpa kata kata yang kasar

lalu Niall memberi ku satu cone eskrim vanilla, aku memakan nya sampai habis, begitupun Niall. Yah sepertinya sudah lama sekali aku dan Niall tidak makan eskrim seperti ini, jadi sekalinya kami makan eskrim, kita akan menghabiskannya dengan cepat

''aku mau lagi'' saut ku, Niall membebelalak ke arah ku, lalu ia mengggeleng

''tidak''

''kenapa? Aku membayar nya kok''

''orang sekarat seperti mu tidak boleh banyak makan eskrim, kau mau kematian mu lebih cepat hah?'' oh. Aku diam,hati ku jatuh ke tanah seketika, ya aku melihat nada peduli di dalam kalimat nya, tapi rasanya Niall menginginkan aku mati segera

''sudah cepat, aku akan mengajak mu ke danau'' senyum ku merekah mendengar nya, ya aku membuang rasa sakit itu dengan mudah-lagi. Niall mengajak ku ke danau? Astaga, ku harap yang satu ini baik

''baik''

***

Niall memarkirkan mobil nya di tepian danau, danau ini tidak sepi. Ada beberapa orang disini,cukup ramai. Sekitaran danau di hiasi dengan lilin yang mengapung, astaga ini indah sekali!

''Ni, aku mau kesana'' tunjuk ku ke arah sekelompok angsa yang sedang menepi

''tidak''

''ayolah... kalau aku mati nanti, siapa yang akan meminta mu untuk mendekati sekelompok angsa disana?''

''kekasih baru ku'' ini benar benar sakit..

''Niall, kau menyakiti ku''

''setidaknya kau sudah sakit bukan? Bahkan sekarat''

''brengsek kau Niall! Aku akan kesana sendiri!'' aku tak tahan dengan nya, namun aku masih bertahan, Niall tidak merespon ku, aku terus berlari menuju sekelompok angsa di pinggir danau, saking semangat nya tak sekali dua sekali aku tersandung lalu jatuh, mungkin beberapa anak disini menertawai ku tapi aku tak peduli

setiba nya di pinggir danau dengan sekelompok angsa, mengelus kepala mereka lembut, melihat angsa ini terpejam dengan tenang aku tak bisa membayangkan bagaiamana tenang nya nanti jika aku mati

aku menghela nafas panjang, menghirup udara sore di danau ini, beberapa angsa mulai meninggalkan ku, mungkin mereka bosan berada di dekat gadis sekarang seperti aku?

''Gurl, ayo pulang'' ujar Niall dari mobil, ya jarak nya jauh tapi aku bisa mendengar nya, aku pun menghampiri nya. 

Night Changes [N.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang