Jumaat.
entah aku selalu menganggap hari ini sakral, namun aku tak henti henti nya bersyukur karena sekarang adalah hari Jumaat, aku berniat pergi ke rumah Niall dan mengatakan semua perasaan ku, masa bodoh jika ia mengujam ku dengan kata kata tajam nya, yang penting sekarang adalah aku akan mengatakan pada nya bahwa aku ingin menghabiskan waktu ku hari ini dengan nya seorang, tanpa kata kata tajam yang menghujam ku
sudah seminggu ini aku dan Niall tidak berkomunikasi, aku sempat mengirimi nya beberapa pesan namun ia tidak membalas nya, aku tak berani menelefon nya
aku merindukan nya
ya, ia memang mendadak menjadi dingin semenjak tahu penyakit ku dan ya, ia mendadak kasar padaku namun apa daya aku tetap mencintai nya apa pun yang terjadi
seperti biasa aku hanya menggenakan sweater ku lalu beanie untuk menutupi kepala ku yang sudah botak di tengah nya, ya aku semakin dekat
mungkin aku bangun terlalu pagi, keadaan rumah begitu sunyi. Mereka belum bangun
lalu aku pun memutuskan untuk menaiki bus kota
hari ini begitu hangat, sangat hangatsemua orang beraktifitas dengan semangat yang terlukis di wajah mereka, aku memperhatikan orang-orang yang tertawa di bus ini, membicarakan tentang rencana mereka untuk nonton bioskop malam ini, kurasa menonton bioskop bukan lah ide yang buruk, Niall pasti akan menuruti ku terlebih jika aku sudah mengatakan perasaan ku
***
aku melangkah kan kaki ku sehingga aku sampai di halam di rumah Niall, hey mengapa banyak mobil disini? Apa saudara Niall datang? Apa Niall sedang mengumumkan pertunangannya? Apa Theo berulang tahun? Aku terus menebaknya, hingga akhirnya kulihat Maura keluar dengan mata merah, oh ada apa? Aku masih diam dan hingga akhirnya Maura menyadari kehadiran ku
dengan itu Maura memeluk ku dan tangisannya menjadi, astaga firasat ku tak enak
''kau kemana saja? Aku menunggu mu'' ujar Maura di sela sela tangisan nya, nafas nya tersenggal lalu ia mengeluarkan amplop panjang dari balik sweater nya
''pulanglah, dan kau akan tahu. Pulanglah Gurl, semoga kau sembuh'' lalu Maura meninggalkan ku dan menaiki mobil hitam nya diikuti dengan Bobby dan juga Greg, firasat ku buruk akan ini
''Pulanglah Gurl!''
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes [N.H]
Fanfic"kenapa harus dia yang mati?" "everything that you ever dream of, disappearing when you wake up, but there's nothing to be afraid of but even when the Night Changes, it will never changed, me and and you." *** Copyright 2015 © by hoodjan All Right R...