****'Yibo, aku akan menginap di rumah orang tuaku. Pesan makanan jika kau lapar, aku mungkin pulang besok malam.' Yibo mendengarkan apa yang Xiao Zhan katakan di seberang telfon.
"Baiklah, aku akan menjemputmu besok malam."
'Aku bisa pulang sendiri, ada beberapa masalah, aku akan menyelesaikannya dan segera pulang.'
"Tidak masalah, aku akan menjemputmu. Jaga dirimu." Yibo menutup panggilan setelah memastikan bahwa Xiao Zhan ada di rumah kedua orang tuanya.
"Bagaimana, Yibo?" YuBin bertanya.
"Ya, mari kita selesaikan, dan segera kembali." Yibo berjalan lebih dulu.
"Aku sudah memanggil polisi, seperti yang kau minta. Apa kau yakin pria bernama Song Jian itu ada di tempat ini."
"Ya, tenang saja, aku yakin sekali." Yibo menatap tiga sahabatnya. "Kalian percaya padaku kan?"
"Aku percaya!" Xue Yang menjawab tanpa berpikir, dua lainnya segera mengangguk.
"Kami juga percaya!"
"Baiklah, sudah di putuskan. Ayo bergegas!" keempat pemuda itu masuk ke dalam bangunan, Yibo memimpin jalan di depan, di ikuti Xue Yang, Ji Li dan terakhir YuBin.
"Kau yakin mereka di sini?" tanya Ji Li, "tempatnya tenang sekali, tidak ada tanda-tanda penculikan." ucapnya. Yibo tau mungkin dirinya nekat, atau justru bisa di bilang dia melakukan hal ini hanya bermodal keyakinannya saja, bagaimana jika penculik itu belum datang kesini, atau sebelumnya Song Jian tidak membawa YunXi ke tempat ini. Walaupun Yibo ingat pada akhirnya YunXi di temukan di gedung ini dan pelakunya sudah kabur, tapi Yibo harus berpikir bahwa mereka ada di sini.
"Lantai 5 kamar no 204. Ini!" Yibo mengingat bahkan no kamarnya, Yibo menatap tiga sahabatnya sebelum mengangguk dengan yakin.
"Kau yakin?" tanya Ji Li lagi. Yibo mengangguk yakin, lalu menginterupsi tiga sahabatnya untuk bersembunyi. Yibo menghembuskan napasnya sebelum memencet bel, seorang pria berambut gondrong sedikit macam membuka pintu.
"Siapa?" pria itu bertanya sambil menatap Yibo dengan malas.
"Aku sedang mencari kucingku yang hilang di sekitar sini, apa kau melihatnya? Ku dengar dia berkeliaran di lantai ini. Aku tinggal di lantai atas." ucap Yibo berbohong. Ketiga temannya sudah bersiap, karena Yibo memberi isyarat bahwa pria inilah yang mereka cari.
"Tidak ada kucing di sini." pria itu hampir menutup pintu, namun Yibo segera mencegahnya.
"Tunggu dulu, tapi ada yang mengatakan bahwa kucingku ada di lantai ini, aku sudah mencari di kamar lain, tapi tidak menemukannya, kamar ini yang terakhir."
"Sudah ku bilang tidak ada kucing di sini!" pria itu tampak sedikit kesal, dan hampir menutup pintu lagi, tiba-tiba suara berisik terdengar dari dalam, suara seperti benda jatuh, Yibo dengan segera menendang pintu dan mendorong pria itu masuk. Tiga temannya segera menyerbu. Saat masuk terlihat ruangan yang berantakan, dengan beberapa barang pecah di lantai. Pria rambut gondrong yang terjatuh tadi berusaha untuk bangun, namun Yu Bin dan Ji Li segera memeganginya.
"Lepaskan!" pria itu memberontak dengan marah, Yibo memeriksa tempat itu dan betapa terkejutnya dia, melihat adik iparnya berbaring terikat di sudut kamar, dengan pakaian yang sudah terkoyak dan beberapa bagian tubuh memar, sepertinya selain di sekap, YunXi juga mengalami penganiayaan. YunXi menangis sambil bergerak berusaha bisa melepaskan diri. Yibo segera melepas jaket miliknya, lalu membungkus tubuh adik iparnya sebelum melepas kain yang mengikat mulut YunXi, mungkin agar tidak berteriak.
"K.kak Yibo ..." YunXi menangis tersedu dengan tubuh gemetar ketakutan.
"Kau sudah aman sekarang." setelah berhasil melepas semua ikatan di kaki dan tangan YunXi, Yibo menggendong adik iparnya dan berniat keluar, sebelum itu, polisi datang tepat waktu, karena Song Jian berhasil melepaskan diri dan mendorong YuBin hingga tubuhnya jatuh dan kaki juga lengannya terkena pecahan beling, Ji Li yang melihat itu begitu terkejut, Song Jian hampir menerjang Wang Yibo, untung saja polisi dengan sigap menangkapnya dan membawanya ke mobil. Xue Yang menatap Wang Yibo dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time To Love You
Fanfiction06-05-22 ***** Yibo masih terjaga, meski waktu sudah menunjukkan hampir pagi saat itu, dia masih membaca buku diary milik Xiao Zhan saat mereka masih sekolah, dulu. Banyak hal yang di tulis olehnya di sana. Yibo tau, tidak sopan membaca buku dia...