Mencintaimu Itu Rumit Gus [ Revisi ]

prolog

•••••

"Bagaimana bisa aku menjalani rumah tangga penuh rintangan dengan sendirian tanpa sandaran?"

Dia, Nabila. Putri dari Izhan.

Gadis yang memiliki seribu luka tanpa tau kapan kebahagiaan menghampiri nya.

"Setiap detik, setiap menit, ucapan itu terngiang-ngiang ditelinga ku, apakah ini mimpi tuhan? Kenapa terasa nyata? Kenapa nasib ku begitu miris?" lirihnya.

Mata sayu yang sudah tidak ada harapan apapun lagi, mungkin kebahagiaan memang enggan menghampiri nya, berlari dari masalah saja tidak bisa. Apalagi menyelesaikannya seorang diri?.

Apakah sanggup? Gadis rapuh yang butuh sandaran dan penguat, harus kuat melewati semua sendirian.

"Ku pasrahkan padamu ya Allah, kalau bisa renggut nyawaku"

Apa yang harus dilakukan Nabila jika masalah rumah tangganya yang tak kunjung selesai harus kembali merasakan sakit yang luar biasa akan takdir?.

mau sekuat apapun mungkin manusia akan menyerah jika ia sudah lelah.

***

"Andai aku bisa berdoa dan hari itu langsung dikabulkan, aku akan berdoa agar nyawaku saja yang hilang, bukan dirimu."

Mata yang sembab tersenyum hambar menatap sekelilingnya yang hanya ada dia seorang diri.

"Aku butuh pelukan mu, imam"

"Aku mencintaimu"

Berbicara sendiri menatap langit malam dengan tatapan kosong, bagai tak ada arah hidup, entah kapan laki-laki itu datang untuk memeluk nya memberi kekuatan untuk tetap bertahan akan pedihnya hidup.

Air mata kembali menetes membasahi pipi perempuan itu.

"Beri aku pelukan mu ..."