35. Nabila sadar?

1K 31 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!
Hei Reader's, masih setia baca cerita ku?

Atau udah bosen karna alurnya?

Au harap kalian gak bosen?

Doa in AU biar jago dalam membuat kata-kata, eaaa

Tandai TYPO sngkuu

Happy reading 🌻

Pagi itu pukul 03:03, diruang rawat seorang gadis cantik yang terbaring lemah tak sadarkan diri dalam beberapa hari ini, ia koma, saat ini diruang itu hanya ada dirinya, entahlah, entah kemana keluarganya pergi, ruangan itu tampak begitu sepi, hanya bertemankan sinar lampu serta alat monitor detak jantung yang terus berbunyi sesuai detak jantung gadis itu, bibir pink gadis itu berubah menjadi pucat selama ia terbaring di brangkar, hal yang sangat berat yang harus menimpa nya, apalagi disaat ia terbangun dari komanya.. dia Nabila.. Nabila Nur Al-Fatah, putri dari  Muhammad Izhan Al-aqsha dan Aisyah Nur Hira.

Selama 8 bulan ini gadis itu harus menahan luka hatinya, luka yang mungkin akan susah untuk di obatkan, terlalu susah, apalagi yang membuat luka itu orang yang ia sayangi, apa ia gadis bodoh dan munafik? Ia mengatakan benci pada mereka namun ia bersikap manis padanya, apakah ia Dilarang untuk mencintai suami nya lagi? Apa seorang istri pertama dari Muhammad imam akan tetap mencintai pria itu? Atau malah menjauhi nya? Jujur gadis itu sangat menyayangi imam, namun imam sendiri lah yang melukai nya

Perlahan mata itu terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah ruangan rawat, suara pertama yang ia dengar hanyalah suara alat monitor detak jantung disampingnya.. nabila gadis itu sadar.

"Rumah sakit.."lirih gadis itu, ia menatap perut nya yang kembali rata, ia tersentak kaget, ia berusaha menetralkan nafasnya, tenang.. tenang itu pikirnya, ia elus perut itu seraya bergumam

"Anak abil.."

"Anak abil mana??"

"Anak abil? Apa dia pergi?"

"Kenapa dia tinggalin abil?"

"Apa dia ga sayang abil? Atau dia gamau sakit hati kayak abil.."

"Anak abil.. anak abil mana.."lirih gadis itu dengan mata yang sudah tergenang air matanya

"Anak abil pergi??.."lirih Nabila, air mata sakit itu kembali menetes, jika bukan anaknya siapa lagi yang akan menguatkan nya?

"Ya Allah.. kenapa kau renggut kebahagiaan ku? Kenapa kau ambil malaikat kecil ku? Dia pintu kebahagiaan ku ya Allah.. apakah aku sudah sangat berdosa sehingga kau memberikan ku hukuman seperti ini?.."

"Kenapa kau bawa anakku ya Allah.."

"Aku belum bertemu dengan nya,
Andai saja saat itu aku tak keluar mungkin
Anak ku masih disini.. maafkan
Hamba ya Allah, hamba gagal menjaga
Titipan mu.. hiks.. hiks.."

"Apalagi hukuman yang akan engkau beri ya Allah? Maaf jika aku terus
Membuat dosa dan membuat mu murka"

"Mungkin dengan ini, mungkin dengan cara ini kau menghapus dosa ku ya Allah?"

Mencintaimu Itu Rumit Gus [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang