Extra part disini!!

1.5K 43 1
                                    

Alowww gimana suka sama ending nya? Suka gak?? Suka gak? Hehe iya ini ku kasih extra part nya,
Jangan lupa vote

Tandai TYPO biar diperbaiki

Happy reading my Reader's 🌻💗

Hembusan angin sepoi-sepoi malam itu menerpa wajah tampan yang duduk menikmati suasana malam di taman pesantren.

Mendengar riuk suara para santri yang sedang mengaji di masjid dapat menenangkan hati, damai tentram, itu yang dirasakan.

Seorang Gus muda sekaligus pemimpin perusahaan ternama itu yang kerap dikenal dengan panggilan Gus dingin, ah apa dia terlalu cuek sehingga mendapatkan gelaran itu?

Iya!! Dia.. dia adalah anak mungil yang dulu selalu dirawat Nabila, ammanya, dia adalah Zafar, putra satu-satunya Nabila.. kini ia telah beranjak dewasa, umurnya telah memasuki 20 tahunan, berarti Nabila sekarang sudah 39 lebih, ah masih muda lah ya?

Zafar Al-hafidz, namanya cukup terkenal dikalangan masyarakat, ah banyak wanita yang mendambakan memilikinya, namun es batu nya belum cair.

Lama merenung setetes air mata turun dari mata pria itu

Tik

Apa yang ia fikirkan sehingga menangis? Apa yang difikirkan nya terlalu menyakitkan sehingga membuat seorang Zafar menangis sendirian? Apa yang terjadi?

Ia tak bergerak sama sekali, masih setia duduk melihat suatu gambar diponsel nya

Dan sekarang Zafar benar-benar menangis, ia menangis sendirian dengan tangan yang meremas ponselnya, untung tidak rusak

Seakan menyalurkan emosinya, Zafar terus menatap lekat wajah diponsel itu, bukan!! Bukan tatapan kebencian melainkan tatapan sendu.

"Umi..."satu kata yang terdengar lirih keluar dari mulutnya

"Umi.. Zafar rindu.. umi mengapa pergi?"lanjutnya menahan isakan, apa ini termasuk cengeng? Tapi laki-laki juga bisa menangis

"Umi.. tidak usah khawatir, Zafar tidak membenci umi sama sekali saat tau umi siapanya Amma, dan umi siapanya aba, Zafar bangga, Zafar bangga karna ibu Zafar berjuang mempertahankan Zafar agar lahir dengan selamat, umi berjuang antara mati dan hidup, walau senyuman yang terukir di bibir umi saat melahirkan Zafar adalah senyuman terakhir.."ujar Zafar tersenyum menatap wajah cantik yang berada di ponselnya

"Umi.. nampaknya umi tau jika ingin pergi ya? Terimakasih telah menyempatkan untuk menyimpan foto terakhir umi untuk Zafar.. umi sangat cantik"

***

Tepat sebelum Nabila masuk ke ruang Halwa, disaat Nabila masih di musholla.

Halwa hanya berdua dengan salah satu perawat yang sedang memeriksa nya, kemudian wanita itu mengatakan

"Dimana hp ku? Apa masih ada?"tanya Halwa menatap penuh harap pada perawat itu

"Hp ibu? Setau saya hp ibu ada dikeluarga ibu.. tapi saya juga tidak tau"

"Boleh ku pinjam hp mu?"

"Untuk apa buk"

"Tidak boleh ya? Yasudah tidak papa"

"Boleh Bu ini, gunakanlah"ujar perawat itu mengeluarkan hpnya dan memberikan nya pada Halwa

Dengan senyum manisnya Halwa meraih hp itu dan memasukan nomor telfonnya, untuk apa? Entah, cuma Halwa, author dan Allah yang tau

*Cekrek

Satu fotonya dengan wajah berseri-seri yang Halwa tampakkan, ia kirim foto itu pada nomernya, lalu dengan segera ia kembalikan HP itu pada pemiliknya

"Beritahu keluarga saya untuk memberikan foto tadi pada anak saya"

"Baik buk, saya permisi ya"

***

Mengingat cerita itu membuat hati Zafar semakin memanas, rasa rindunya pada sosok ibu tak bisa gambarkan lagi, dengan senyum manisnya ia hapus air mata yang mengalir

"Nanti kita ketemu lagi disurga ya mi, sesuai janji umi"lirihnya berdiri hendak kembali ke ndalem

"Assalamualaikum"salam Zafar saat sudah memasuki ndalem, dilihatnya seorang wanita yang menyambut nya dengan tatapan hangat

"Anak Amma.. kenapa baru pulang? Ayo makan, Amma sudah siapkan, Abi juga baru sampai"itu Nabila. Dialah yang kini selalu Zafar sayangi, setiap orang yang ia sayangi mendapatkan sayangnya masing-masing

"Benarkah? Wah pasti enak itu makanannya!! Ayoo!!"seru Zafar merangkul pundak Nabila menuju dapur, mendapatkan perlakuan itu dari sang anak membuat Nabila terkekeh menggeleng, ada ada saja

"Waahh sudah ada yang nunggu Nih"goda Zafar melihat kearah remaja perempuan berumur 15 tahun, itu adiknya, iya anak dari Nabila dan Arsa, namanya ZHAFIYAH NUR JANNAH

"Abang kok lama!? Kan fiyaa laper tau nunggu Abang lama banget!!!"dumelnya memasang wajah marah namun rasanya tak ada nampak marah-marahnya yang ada lucu bagi Zafar

"Maap nyonya"

"Yasudah ayo makan, Zafar kamu harus mencoba semua masakan ini karna ini buatan fiya"ujar Nabila mengambilkan nasi untuk Arsa

"Wah jadi anak gadis Abi yang memasak?"tanya Arsa menoleh kearah zhafiyah

"Iya dong!!! Fiya gituloh!!!"pede zhafiya tersenyum bangga membuat Zafar menggeleng

"Idih Amma yakin nyuruh kami makan masakan fiya? Nanti keracunan gimana?"ejek Zafar akhirnya mendapatkan tampolan centong nasi dari Nabila

"Hush gaboleh gitu! Nanti dia ngambek bahaya!" Ujar Nabila malah ikut mengompori

"Oh iya, dia kalo ngamuk bisa nelen orang!"sahut Zafar tersenyum jahil

"Idihhhh Abang!!! Daripada Abang tuh udah 22 tahun belum nikah! Nikah Sono Amma sama Abi pengen cucu!!!"seru zhafiyah membuat Zafar terdiam, ahaha kalah

"Kasian deh Lo! Gabisa jawab lagi!"ejek zhafiya mulai memakan makanannya

"Tuh lihat fiya gak meningsoy makan makanannya!!"

"Iya iya maaf?!!"

"Kayak gak ikhlas banget minta maafnya"

"Maaf kanjeng ratu zhafiyah nur Jannah!!"

"Nah gitu dong"

Dikit aja ya extra part nya? Wushh dadah

Mencintaimu Itu Rumit Gus [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang