"Ichi? Belum tidur?"
Ichi atau Iori menolehkan kepalanya ke arah asal suara. Dia mendapati sang leader, Yamato berjalan memasuki dapur dan ingin mengambil bir di kulkas.
"Belum, Nikaido-san."
"Ada apa? Ada yang mengganggu fikiranmu?"
Yamato mengambil satu botol bir dan membukanya. Dia melirik ke arah Iori saat tidak mendapat jawaban.
"Ichi?"
"A-ah iya, Nikaido-san. Ada apa?"
"Kenapa melamun?"
"Iie. Aku tidak melamun."
Yamato hanya mengernyitkan keningnya melihat Iori.
"Ichi, lebih baik kau tidur."
"A-ah iya. Selamat malam, Nikaido-san."
"Oyasumi, Ichi."
Yamato hanya melihat Iori yang berlalu ke kamarnya. Dia menghela nafas pelan.
Sedangkan Iori langsung memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya di ranjang. Dia menutup matanya dengan lengan kanannya.
"Ugh sebenarnya aku kenapa?" gumam Iori sebelum memasuki alam mimpi.
.
.
.Keesokan harinya, Iori bangun dengan tubuh yang segar. Dia keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu yang menyambung dengan ruang makan serta dapur.
Sesampainya di sana, Iori mendapati bekas botol bir yang banyak berserakan di depan televisi. Iori menghela nafasnya sebelum mulai membereskan semua itu. Setelah selesai, dia mulai memasak omurice dan omelette untuk sarapan mereka.
"Lho, Iori? Tumben sudah bangun?"
Iori menoleh ke arah suara dan mendapati sang kakak yang mendekatinya.
"Kebangun, nii-san. Lalu tidak bisa tidur lagi."
Mitsuki tersenyum dan mulai membuat kari untuk yang lain.
"Ohayou, Mitsuki, Iori."
"Ohayou, Riku/Nanas-san."
Riku langsung mendudukkan dirinya di meja makan dan matanya berbinar saat melihat omurice yang dibuat Iori. Dia lantas menghampiri Iori dan mengecup pipi Iori.
"Wah omurice. Arigatou, Iori."
Iori yang mendapat serangan mendadak hanya menundukkan kepalanya dengan wajah memerah. Sedangkan Mitsuki hanya terkekeh pelan.
"Eiii, Iori kawaiii."
"Nanase-san!!!"
Riku hanya tertawa dan kembali ke meja makan. Satu persatu member mulai bangun dan berkumpul di meja makan.
"Mou, ossan. Sudah berapa kali kubilang. Jika malam, jangan minum bir."
"Ha'i ha'i."
Sedangkan yang lain hanya tertawa melihat interaksi Yamato dan Mitsuki.
Iori melihat ke arah jam di atas televisi dan terkejut saat melihat setengah jam lagi bel berbunyi. Dia mempercepat sarapannya dan mengambil tasnya. Tak lupa dia menarik Tamaki setelah memakai sepatunya.
"Yotsuba-san, cepatlah. Kita sudah akan terlambat."
"Mouu Iorin. Aku belum menghabiskan ousama pudding kuuu."
Sougo dan Riku membantu Tamaki bersiap. Sedangkan yang lain hanya tersenyum.
Setelah selesai, Iori langsung menyeret Tamaki untuk berangkat. Tentu dengan Tamaki yang masih memakai ousama puddingnya.
"Ittekimasu!"
"Itterashai!"
Sougo dan Riku tersenyum melihat Tamaki yang ditarik Iori. Sedangkan Mitsuki dan Yamato hanya terkekeh pelan.
Mereka mulai melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda sebelum menjalani jadwal individu mereka.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Izumi Iori Harem
Fanfictionhanya cerita tentang si perfeksionis-tsundere Iori yang diam-diam disukai oleh semua teman idolnya. akan ada beberapa kejadian tak terduga. ❗karakter bukan punya saya. karakter diambil dari anime IDOLiSH7 ❗