5.

82 8 0
                                    

"Iori? Ingin langsung istirahat?"

Iori menyempatkan dirinya untuk menoleh ke arah Riku.

"Ha'i, Nanase-san. Aku lupa ada tugas untuk besok."

Iori menolehkan kepalanya ke arah Tamaki yang sedang memakan puddingnya di sofa.

"Yotsuba-san, jangan lupa kerjakan tugasmu. Tugas untuk besok banyak. Dan aku tidak mau memberimu contekan."

"Mou~ Iorin kejam."

Iori hanya mengabaikan rengekan temannya itu dan melanjutkan jalannya ke arah kamar.

Sesampainya di kamar, Iori langsung duduk di meja belajarnya dan mulai mengerjakan tugasnya. Dia tidak sempat mengerjakan tugasnya karena terlalu sibuk mendiamkan kedua temannya yang bertengkar saat istirahat.

Tok! Tok! Tok!

"Iori? Boleh aku masuk?"

Iori melepaskan atensinya dari buku dan menoleh ke arah pintu kamarnya. Dia mengernyitkan keningnya saat mendengar suara Riku.

"Masuk saja, Nanase-san."

Cklek!

Riku masuk ke kamar Iori dengan membawa secangkir teh hangat. Dia meletakkannya di samping Iori.

"Aku bawakan teh hangat. Supaya tubuhmu rileks. Kau terlalu keras bekerja, Iori. Untuk IDOLiSH7 maupun untuk sekolahmu."

Iori menatap cangkir itu dan menatap Riku kembali dengan senyumannya.

"Ha'i. Arigatou, Nanase-san."

Riku mendekatkan dirinya ke meja belajar Iori. Dia mengintip ke buku tugas yang sedang Iori kerjakan.

"Kau sedang mengerjakan tugas apa?"

"A-ah ini tugas sastra."

Riku mengangkat alisnya saat melihat tulisan Iori. Dia lantas menatap Iori.

"Membuat karya tulis?"

Iori mengangguk pelan dan mulai melanjutkan tugasnya. Riku mendengus pelan dan terkekeh.

"Pantas saja kau bilang pada Tamaki bahwa tugasnya banyak."

"Kau tau sendiri Yotsuba-san seperti apa, Nanase-san."

"Kau membuat karya tulis tentang apa?"

Riku mendudukkan dirinya di ranjang Iori. Dia menatap punggung yang terlihat kecil itu.

"Tentang IDOLiSH7."

Riku mengernyitkan keningnya.

"Memang boleh?"

Iori mengangguk pelan mendengar pertanyaannya itu.

"Boleh. Temanya juga bebas."

Riku tersenyum dan beranjak. Dia mendekat ke arah Iori dan mengusap kepala Iori lembut.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu, Iori. Jangan tidur larut. Oyasumi."

Iori terdiam setelah mendapat perlakuan lembut dari Riku. Dia menatap punggung Riku yang menghilang di balik pintu kamarnya.

"O-oyasumi, Nanase-san."

Iori menenggelamkan wajahnya di meja belajar untuk meredam gumamannya. Wajahnya memanas mendapat perlakuan seperti itu dari Riku.

Iori memalingkan wajahnya ke arah cangkir yang dibawa Riku tadi. Dia tersenyum tipis.

Iori menegakkan badannya kembali dan mulai melanjutkan tugasnya. Dia harus menyelesaikan tugasnya ini malam ini. Karena tugas ini harus dikumpulkan saat jam pelajaran pertama. Beruntung saat Riku keluar, tugasnya tinggal 20% lagi. Jadi dia tidak akan tidur terlalu larut karena tugas ini.





TBC

Izumi Iori HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang