8.

69 9 0
                                    

Matahari mulai menampakkan wujudnya. Tenn yang terganggu dengan sinar matahari mulai mengerjapkan matanya dan bangun dari tidurnya.

Cklek!

"Ohayou, Tenn-san."

Tenn menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu serta suara Iori. Dia tersenyum saat melihat Iori membawa nampan berisi sarapan untuknya.

"Ohayou, Iori. Kau tidak ada jadwal?"

Iori menggelengkan kepalanya.

"Aku free hari ini. Tenn-san sendiri?"

"Aku juga free. Oh, Mitsuki memasak apa pagi ini?"

Iori membawa nampannya ke arah Tenn.

"Nii-san memasak omurice dan ada ebi juga. Tenn-san mandi dulu saja."

"Baiklah. Aku mandi dulu."

Tenn menyempatkan diri untuk mengecup pipi Iori sebelum memasuki kamar mandi.

"TENN-SAN?!!"

Tenn hanya terkekeh mendengar teriakan Iori. Dia mulai membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai, Tenn keluar dengan pakaian yang berbeda. Dia mendekati Iori yang sedang mengerjakan beberapa latihan soal.

"Apa ada yang tidak kau mengerti?"

Iori tersentak saat mendengar suara Tenn tepat di telinganya. Dia langsung menolehkan kepalanya dan mendapati wajah Tenn yang sangat dekat dengan wajahnya. Sontak wajah Iori memerah hingga ke telinga.

"T-tidak ada."

Tenn memilih untuk melihat jawaban Iori. Dia mengernyitkan keningnya saat melihat ada beberapa soal yang tidak sampai selesai jawabannya.

"Jika tidak ada, kenapa banyak yang belum selesai hm?"

Iori memalingkan wajahnya yang memerah ke arah lain.

"U-ugh.. Ano.... Aku lupa."

Tenn terkekeh pelan dan mengacak rambut Iori.

"Sini, aku ajari."

Dan dengan itu, dimulailah sesi belajar Iori yang dibantu oleh Tenn. Sejujurnya di dorm, Tenn masih suka mengerjakan soal ujian diwaktu luangnya, selain berlatih tentunya.

"Ichi, aku dan Mitsuki berangkat ya? Tolong jaga dorm. Kujo, tolong balas pesan Yaotome. Dia sangat menggangguku dengan pesan dan panggilan beruntunnya."

Iori dan Tenn saling pandang saat mendengar perkataan Yamato. Mereka terkekeh pelan.

"Ha'i. Itterashai, Nikaido-san/Nikaido Yamato!"

Saat mendengar pintu dorm sudah tertutup, mereka melanjutkan sesi belajar mereka yang tertunda. Hingga tak terasa dua jam sudah berlalu.

"Sudah mengerti?"

"Ha'i. Arigatou, Tenn-san!"

Tenn mengusap kepala Iori pelan.

"Ah, Tenn-san makan dulu saja. Aku akan membereskan ini dulu."

"Wakatta."

Tenn memilih untuk langsung duduk di ranjang Iori dan membawa nampan berisi makanan itu. Dia mulai mengambil sumpit.

"Ittadakimasu!"

Tenn mulai makan sambil mengecek ponselnya. Dia mendengus saat mendapati pesan beruntun dari Gaku.

"Tenn-san, apa Tenn-san benar free?"

"Ya, aku free. Tapi mereka berdua, tidak. Jadi jika kau menanyakan kenapa sobaman itu mengirim pesan dan panggilan beruntun, itu karena dia ingin aku menjaga dorm."

Iori hanya mendengus pelan mendengar itu. Yah, dia sudah bisa menebak alasan kenapa Tenn dibombardir oleh Gaku.

"Terimakasih atas makanannya!"

Tenn mulai merapihkan mangkuk yang sudah kosong untuk dia bawa ke dapur. Namun gerakannya terhenti saat nampan itu sudah berpindah ke tangan Iori.

"Iori? Biar aku saja."

"Tidak, Tenn-san. Kau harus bersiap-siap. Yaotome-san pasti sudah marah-marah di sana."

"Padahal aku ingin lebih lama denganmu, Iori."

"Tenn-san?!"

Iori langsung berlari ke arah dapur dengan wajah memerah setelah mendengar perkataan Tenn. Tenn hanya tersenyum dan mulai membereskan barang-barangnya.

Drrttt! Drrttt!

Tenn mengernyitkan keningnya saat sang manager menelponnya. Dia segera mengangkat panggilan itu.

"Moshi Moshi?"

"Tenn, aku sudah di depan."

Tenn menghela nafasnya pelan.

"Baiklah."

Tenn segera membawa tasnya dan keluar dari kamar Iori. Dia menghampiri Iori yang baru selesai mencuci mangkuknya.

"Eh? Tenn-san sudah mau pulang?"

"Iya. Anesagi-san sudah menungguku."

"Oh, baiklah. Hati-hati ya?"

"Pasti. Oh ya, bagaimana jika berfoto berdua sebelum aku pulang?"

Wajah Iori memerah saat mendengar itu. Dia hanya mengangguk pelan.

"Ayo sini."

Tenn merangkul bahu Iori dan mengarahkan kamera ponselnya ke arah mereka.

Cekrek!

Tenn lantas melihat hasilnya dan tersenyum puas. Sedangkan Iori hanya menundukkan wajahnya untuk menutupi semburat merah di wajahnya.

"Kau sangat imut, Iori."

"T-tenn-san?"

Tenn hanya terkekeh.

"Jaa, aku pamit. Matta nee?"

Cup!

Tenn mengecup pipi Iori sebelum pergi meninggalkan dorm IDOLiSH7. Iori hanya mematung sambil memegang pipinya yang dikecup Tenn. Setelah sadar, dia langsung memeluk bantal sofa di depan televisi dan membenamkan wajahnya di sana.

"Mou~ Tenn-saaannn!"

Suara teriakannya teredam bantal sofa.

Sedangkan Tenn memasuki mobil Anesagi dengan senyum di wajahnya. Anesagi yang mendapati Tenn tersenyum lebar hanya memandangnya heran dari spion tengah.

"Ada apa denganmu? Senang bertemu adikmu? Atau senang bertemu pujaan hatimu, si murid SMA sempurna?"

Tenn terkekeh pelan mendengar pertanyaan sang manager.

"Kau tau jawabannya, Anesagi-san."

Anesagi hanya menghela nafasnya sebelum melajukan mobilnya menuju dorm TRIGGER.

"Ha'i ha'i."















TBC

Izumi Iori HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang