2.

116 11 1
                                    

Di sekolah!

"Ohayou, Isumin!"

Tamaki langsung menubrukkan tubuhnya ke belakang Haruka. Sedangkan Haruka hanya menjitak kepala Tamaki.

"Ohayou, Isumi-san!"

Haruka menoleh ke arah Iori yang mulai duduk di kursinya. Dia tersenyum kecil melihat Iori langsung membuka buku pelajarannya sesaat setelah duduk.

"Ohayou, Iori-chan."

"Oi! Aku laki-laki!"

Haruka terkekeh saat melihat wajah merajuk Iori.

"Ha'i ha'i, gomen Iori."

Iori hanya mendengus dan melanjutkan bacaannya. Haruka menarik rambut Tamaki yang menjuntai di depan wajahnya.

"Itte!"

"Mau sampai kapan begini? Duduk di kursimu!"

"Isumin, hidoi!"

Haruka hanya mendengus saat melihat wajah merajuk Tamaki. Tamaki memilih untuk duduk di kursinya.

Tak lama, bel masuk berbunyi dan guru pelajaran pertama masuk ke kelas mereka. Iori dan Haruka memutuskan untuk memperhatikan pelajaran. Sedangkan Tamaki mulai menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya di meja.

Iori hanya melirik Tamaki yang tertidur di sampingnya. Itu tak luput dari perhatian Haruka. Haruka tersenyum licik saat mendapati suatu ide. Dia mengambil penghapus dari kotak pensil Tamaki dan melemparnya ke kepala Tamaki.

Brak!

"Ousama pudding kuuu jangan diambil!"

Perhatian sekelas teralih ke arah Tamaki. Haruka hanya menahan tawanya. Iori yang tau ulah siapa hanya menghela nafasnya pelan.

"Isumi-san," gumam Iori pelan.

"Yotsuba Tamaki! Keluar dari kelas!"

Tamaki menatap sang guru memelas, dia ingin protes namun urung saat melihat aura mengerikan yang keluar dari sang guru. Dia memutuskan untuk keluar kelas. Sebelum keluar, dia menepuk kepala Iori pelan.

Iori yang mendapat perlakuan seperti itu dari Tamaki hanya menatap punggung Tamaki bingung dan memegang kepalanya yang ditepuk. Haruka hanya mendengus melihat itu.

Saat jam istirahat, Iori dan Haruka mengeluarkan bento mereka. Mereka terlalu malas untuk ke kantin.

"Iorin, suapi aku!"

Iori menatap Tamaki dan mendapati Tamaki sedang menatapnya dengan ousama pudding di tangannya.

"Heh? Makan sendiri. Kau sedang makan puding."

"Aku tidak berbicara denganmu, Isumin."

Haruka dan Tamaki mulai beradu mulut. Iori hanya mengambil lauk di kotak bento Haruka dan memasukkannya ke mulut Haruka. Dia juga melakukan hal yang sama ke Tamaki dengan bento miliknya.

"Inikah yang Nanase-san rasakan saat aku dan Kujo-san berdebat?"

Iori menghela nafasnya dan mulai menyantap bentonya tanpa menyadari tatapan memuja dari Tamaki dan Haruka.

"Bisakah kalian memakan makanan kalian? Sebentar lagi bel masuk berbunyi."

"Iorin/Iori-chan, suapi aku!"

Iori mendengus pelan saat mendengar seruan Tamaki dan Haruka yang sangat kompak.

"Isumi-san, tanganmu masih berfungsi dengan baik. Jadi makan sendiri. Yotsuba-san, habiskan ousama puddingmu."

Haruka dan Tamaki memilih untuk menuruti perkataan Iori. Mereka tak ingin Iori marah pada mereka.

"Iorin, makannya pelan-pelan."

Iori tersentak saat Tamaki mengusap sisa nasi di sudut bibirnya.

"Yotsuba-san..."

Iori mengerjapkan matanya sesaat dan memilih untuk menghabiskan bentonya.

Mereka selesai makan pas saat bel berbunyi. Haruka dan Iori merapihkan kotak bentonya. Tamaki memilih untuk membuang cup ousama puddingnya.

Tamaki kembali ke tempatnya dan mulai menopang dagunya menatap Iori. Haruka juga melakukan hal yang sama dari tempat duduknya yang berada di depan Tamaki.

"Saya tau kalian sedang jatuh cinta, tapi bisakah kalian berdua fokus ke pelajaran saya dulu, Yotsuba Tamaki dan Isumi Haruka?"

Mereka berdua tersentak dan menoleh ke arah depan kelas. Mereka terkekeh canggung saat mendapati sang guru dengan senyuman yang mengerikan.

"Ha'i, sumimasen."

Iori hanya melirik ke arah Tamaki dan Haruka sebelum fokus kembali ke pelajaran. Sedangkan Haruka dan Tamaki memilih untuk memperhatikan ke depan kelas walau pikiran mereka penuh dengan pujaan hati mereka yang juga teman mereka sendiri, yaitu Izumi Iori.







TBC

Izumi Iori HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang