11.

92 5 4
                                    

Tak terasa ujian Tamaki, Iori dan Haruka sudah selesai. Saat ini mereka sedang disibukkan dengan jadwal yang padat. Tak jarang keempat grup bertemu dalam satu acara. Seperti saat ini misalnya.

MC Shimooka mengundang keempat grup itu ke acaranya. Dia ingin mengetahui seberapa akrab keempat grup itu.

Ya walaupun banyak hal yang terjadi, tidak membuat hubungan keempat grup menjadi hancur. Namun malah sebaliknya. Hubungan mereka semakin membaik dan akrab. Bahkan seorang Kujo Takamasa selalu memarahi Tenn saat Tenn pulang ke rumahnya. Tenn hanya mengabaikan pak tua itu.

Setelah acara selesai, mereka semua langsung beristirahat di ruang tunggu mereka. Mereka berenam belas ditempatkan di ruang tunggu yang sama dan ruang tunggu itu sangat besar.

Cklek!

"Mouuu aku ingin ousama pudding!"

Tamaki langsung menjatuhkan dirinya di sofa. Yang lain hanya terkekeh pelan melihat kelakuan salah satu member termuda mereka.

"Tamaki, bangun dulu. Ganti baju, sehabis itu kau bisa tiduran di pangkuanku."

Tamaki langsung terbangun mendengar perkataan Riku. Dia menatap Riku dengan pandangan berbinar.

"Majji?!"

"Hm. Jadi ganti bajumu dulu."

Riku tersenyum dan mengusap kepala Tamaki. Tamaki langsung melompat dan membawa baju gantinya. Yang lain hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tamaki.

"Sasuga, Riku-kun. Sepertinya Tamaki-kun hanya mendengar perkataan Riku-kun."

Riku menolehkan kepalanya ke arah Ryuu.

"A-ah tidak kok. Biasanya jika dia lelah memang dia akan tertidur di pangkuanku."

Riku tersenyum canggung ke arah Ryuu. Tenn hanya tersenyum kecil ke arah adiknya.

"Memang jika lelah begini, Tamaki-kun hanya akan mendengarkan Riku-kun."

Riku menolehkan kepalanya ke arah Sougo dan menatapnya heran.

"Ehh?? Hontou?"

"Hontou ni. Jika begini, hanya perkataanmu yang akan dia dengar, Riku."

Yamato mengelus kepala Riku dan terkekeh pelan. Gaku hanya melihat interaksi itu dengan senyuman di wajahnya.

"Bahkan Osaka-san yang biasanya paling dia takuti saja, tidak akan dia dengarkan."

"Iori!"

Iori langsung memalingkan wajahnya mendengar teguran sang kakak. Dia sudah merasakan aura gelap yang keluar dari tubuh Sougo.

"Satte, karena Tamaki sudah berganti baju. Bagaimana jika kita juga?"

Mereka semua mengangguk saat mendengar perkataan Yuki. Iori langsung mengambil baju gantinya dan membawanya keluar. Tenn yang melihat itu memutuskan untuk mengikutinya.

"Oi, bocah! Mau kemana?"

"Ganti di toilet luar."

Gaku mendengus mendengar jawaban sang center. Ryuu lantas menepuk bahu Gaku.

"Maa, sudahlah. Dia juga sedang mengejar pujaan hatinya."

"Pujaan hati?"

Gaku mengernyitkan keningnya. Sedangkan Ryuu hanya tersenyum sambil melihat tempat dimana Tenn pergi.

Di sisi lain, Iori mulai memasuki toilet yang tak jauh dari ruang tunggu mereka. Tak lama Tenn juga menyusul. Dia masuk di bilik samping Iori. Mereka mulai berganti baju.

Iori keluar lebih dulu dari bilik toilet. Dia berdiri di depan cermin untuk merapikan penampilannya.

Cklek!

Iori menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu. Dia melihat Tenn keluar dari sana.

"Tenn-san?"

Tenn tersenyum seraya menghampiri Iori. Tenn memeluk Iori dan menyenderkan kepalanya di bahu Iori.

"T-Tenn-san?"

"Sebentar saja."

Iori memutuskan untuk membiarkan Tenn memeluknya. Dia melihat keadaan di luar toilet dan bersyukur tidak ada yang melewati toilet itu.

Setelah dirasa cukup, Tenn melepas pelukannya. Dia menatap Iori dan tersenyum.

"Aku ingin menanyakan satu hal. Aku ingin kau menjawab jujur."

"Ada apa??"

"Bagaimana perasaanmu padaku? As romantically."

Wajah Iori memerah mendengar pertanyaan itu. Dia memalingkan wajahnya. Namun Tenn menangkup wajahnya dan membawa Iori untuk menatapnya.

"A-aku menyukaimu, Tenn-san."

Tenn tersenyum dan mengecup hidung Iori.

"So, be mine, Izumi Iori?"

Iori mengangguk dengan wajah memerah.

"Y-yes, i'm yours, Tenn-san."

Tenn tersenyum dan mengecup bibir Iori sebelum membawa baju gantinya dengan baju ganti Iori di satu tangannya. Dia menarik lembut tangan Iori untuk dia ajak kembali ke ruang tunggu.

"Pfftt, minimal jangan di toilet lah jadiannya."

Perempatan imajiner muncul di dahi Tenn saat melihat Gaku di depan pintu kamar mandi.

"Urusai, sobaman!"

Tenn segera menarik pelan tangan Iori meninggalkan Gaku yang tersenyum melihat mereka.

"A-ano Tenn-san. Bagaimana dengan Kujo-san?"

"Pak tua itu? Aku akan segera keluar dari rumahnya. Tenang saja. Sebentar lagi aku akan bebas."

Tenn menoleh ke arah Iori dan memberikannya senyuman.

Mereka memasuki ruang tunggu dan mendapati mereka sedang bermain. Iori hanya menghela nafasnya pelan dan Tenn mendengus melihat itu.

"Tidak bisakah kalian bermain di dorm? Kalian tidak mungkin menginap di sini kan?"

Mereka yang bermain terkekeh sambil membereskan barang-barang mereka saat mendengar perkataan Tenn. Gaku yang baru sampai hanya terkekeh pelan.

"Akhir pekan kita menginap di dorm IDOLiSH7, bagaimana?"

"Heii, jangan seenaknya memutuskan!"

Yang lain terkekeh mendengar seruan protes Yamato. Perjalanan mereka diisi dengan pertengkaran Yamato dengan Yuki, Gaku dengan Tenn, Iori dengan Riku.

Mitsuki, Minami, Sougo dan Ryuu hanya menggelengkan kepala mereka sambil memijit pelipis mereka. Terlalu malas melerai pertengkaran yang sudah biasa terjadi bila mereka berkumpul. Sedangkan anggota ŹOOĻ sangat menikmati pertengkaran yang tersaji di depan mereka.











End.


Terimakasih buat yang udah mau baca + vomment nya. Nantikan book baru dengan pair kesukaan author ya. Jangan protes karena saya buat book berdasarkan pair kesukaan saya. Oh mungkin bakal ada book huaxian, wanglian, chengning, Tamariku sama gakuyama, selain boom TennIo atau Tenn x iori. Terimakasih.

Izumi Iori HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang