15

803 114 6
                                    

Jennie mengucapkan syukur karena ternyata temannya tidak mendengar ucapan terakhir seulgi terbukti dari wajah mereka yang penasaran dan ingin tahu, jennie mengalihkan pandangannya lagi kearah seulgi

"Seulgi aku sungguh tidak tahu dimana Jisoo berada, jadi kamu pergilah dari sini"

"Tapi jisoo menghilang pasti kamu yang sudah membuatnya menghilang"

"Jangan menuduhku sembarangan! Aku bahkan tidak bertemu dengannya seharian ini"

"Eonni sudahlah percuma kamu bertanya padanya dia pasti tidak akan menjawabnya" Lisa sedikit menarik ujung baju seulgi mengajaknya pergi dari sini dan mencari jisoo, seulgi berpikir apa yang dikatakan Lisa ada benarnya dia akan membuang waktunya jika masih bertanya kepada jennie

"Seulgi unnie ayo pergi dari sini" seulgi mengiyakan permintaan Lisa dan beranjak pergi meninggalkan kelas jennie.

Setelah seulgi dan Lisa pergi teman-teman jennie segera mendekat kearahnya

"Jen ada apa dengan seulgi, kenapa dia menanyakan siculun bermata empat itu kepadamu" ucap Joy

"Iya jennie unnie apa tadi kamu bukan pergi ke toilet tapi pergi menemui jisoo untuk membullynya?" Ucap rose yang sedikit menuduh jennie

"Tidak aku tadi benar-benar pergi ketoilet"

"Lalu pergi kemana jisoo-jisoo itu,apa ada yang membullynya selain dirimu unnie?" Kali ini ucapan rose benar-benar membuat jennie teringat akan Sunmi, nancy, dan moonbyul

'apa mereka yang sudah membuat jisoo menghilang? Ah jennie biarkan saja ini adalah keinginan mu bukan?'

"Ah sayang bisakah kamu dan jislk setelah pulang datang kesini? eomma dan appa merindukan kalian"
"Sayang tolong sampaikan ke jisoo"

Perkataan eomma Kim terngiang-ngiang di telinga jennie ia baru mengingat bahwa Yoona menyuruhnya dan jisoo pergi ke rumah, teringat akan hal itu jennie segera berlari keluar dari kelas dan pergi ke rooftop menemui Sunmi ia tidak memperdulikan teman-temannya yang meneriakinya



Seng nafas yang tersengal-sengal akhirnya ia sampai dirooftop,ia dapat melihat Sunmi dan teman-temannya sedang merokok sambil menatapnya heran

"Eoh jennie kebetulan sekali kamu kesini tadinya kami ingin menemui mu" ucap Sunmi

"Hah hah di-dimana jisoo"

"Atur dulu nafasmu jen"

"Ja-jawab saja pertanyaan kuh"

"Jisoo sedang menikmati waktunya sendirian digudang sekolahan hahah"

"Ap-apa katamu?"

"Jisoo digudang kami mengurungnya disana"

"Ap-apa!kalian mengurungnya digudang?"

"Ne memangnya kenapa?"

"Sial berikan kunci gudang padaku"

"Hohoo apa kami kasihan padanya dan berubah pikiran Jen?"

"Cepat berikan saja kunci gudangnya padaku!"

"Ck pemarah seklai"

"Ini!" Moonbyul melemparkan kuncinya dengan sigap jennie menangkapnya dan segera berlari menuju gudang .



"Sial kenapa gudangnya jauh sekali sih aku sudah lelah berlari,tapi jika tidak begini si Kim bodoh itu bisa mati" jennie terus berlari melewati lorong-lorong kelas yang lumayan sepi karena jam pelajaran sudah dimulai dan sebentar lagi jam pulang akan segera tiba.

Akhirnya jennie tiba didepan pintu gudang ia tidak dapat mendengar sama sekali suara didalam sana batin jennie bergejolak takut jika terjadi sesuatu pada Jisoo, ketika pintu berhasil dibuka ia tidak melihat apapun didalam sana ia berfikir mungkin Lisa dan seulgi sudah menemukan jisoo tapi rasanya tidak mungkin Jennie akhirnya memberanikan dirinya untuk masuk pandangannya berputar mencari sosok jisoo, mata jennie tertuju pada cahaya kecil dipojok gudang dengan perlahan ia menghampirinya ia dapat melihat seseorang bersandar lemah dengan wajah yang tertutup oleh sebagian rambutnya, jennie dapat mengenali orang itu,itu adalah jisoo.

"Jisoo!" Jennie menghampiri jisoo lalu berjongkok tepat didepan jisoo "jisoo hei bangunan lah ji!" Jennie menggoyang goyangkan lengan jisoo tangan jennie yang satunya bergerak membenarkan Surai rambut jisoo

"Ji buka matamu"

Mata jisoo terbuka perlahan"eungh a-air" jisoo berkata dengan lirih

"Air?sial aku tidak membawanya"

"To-tolong a-aku but-tuh oksig-en"

"Ji ayo berdiri,ayo keluar dari sini" jennie berusaha mengangkat tubuh jisoo takut jika jisoo kehabisan nafas

"Kamu berat sekali" jennie mengalungkan tangan jisoo kepundaknya dan tangan jennie berada di pinggang jisoo membantu jisoo berjalan

Dengan jalan yang tertatih tatih akhirnya jennie berhasil membawa Jisoo sampai kedepan, jennie segera menghubungi Irene untuk meminta bantuan,setelah menghubungi Irene dia duduk dilantai dan menaruh kepala jisoo dipangkuan nya

"Ji buka matamu tolong jangan membuat ku takut" jennie berucap sambil memperhatikan wajah jisoo yang tidak memakai kacamata itu saat sedang sibuk memperhatikannya kelopak mata jisoo perlahan terbuka

"Je-jen" jisoo berucap dengan pelan ia terlihat sibuk menghirup oksigen

"Apa kamu baik-baik saja ji?"

"A-aku ba-ik saja ha-hanya mem-butuhkan oksigen" jennie terus mengusap kepala jisoo membiarkan jisoo menghirup oksigen

Tak berselang lama terlihat Irene , seulgi dan Lisa berlari menghampirinya

"Je-jen jisoo ke-kenapa"

"Aku akan menjelaskannya nanti ayo bantu aku membawa Jisoo ke uks" seulgi mengangguk lalu membantu Jennie membawa Jisoo ke uks



Jisoo sudah terbaring dibanker UKS dengan mulut yang tertutup Ventilator,jisoo memerlukan oksigen untuk masuk dan keluar dari paru-paru

Semuanya yang ada disana menatap iba jisoo sedangkan jennie sedari tadi menunduk ia merasa bersalah karena ulahnya jisoo hampir mati kehabisan nafas,rasa bersalah terus saja memenuhi relung hati nurani jennie, jennie ingin meminta maaf tapi egonya terlalu tinggi.

Setelah dirasa cukup jisoo melepaskan ventilator nya ia merasa beruntung karena sekolah disini semua fasilitas lengkap bahkan untuk alat seperti ini pihak sekolah memilikinya padahal ini adalah alat yang mahal.

Jisoo menoleh ia melihat Lisa, seulgi, Irene,dan jennie duduk dibangku mereka semua menatap jisoo membuat jisoo sedikit bergidik 'ada apa dengan mereka apa ada yang aneh dari diriku?'

"Unnie apa sudah mendingan" jisoo mengangguk mendengar ucapan Lisa

"Aku berterimakasih kepada kalian semua karena sudah menolong ku aku juga minta maaf karena sudah merepotkan kalian"

"Kamu tidak merepotkan kami ji" ucap Irene

"Irene benar ji kamu tidak perlu minta maaf" seulgi menimpali ucapan Irene

Jisoo tersenyum mendengar Jawaban postif mereka ia juga merasa bahagia karena jennie sudah menolongnya jisoo meraba matanya niatnya ingin membenarkan kacamatanya tapi ia baru sadar bahwa kacamatanya sudah rusak dan pasti tertinggal digudang karena dirinya tadi tidak sengaja menjatuhkannya

"Ada apa ji kamu mencari kacamata mu?"

"I-iya"

"Jen apa kamu tadi melihat kacamata jisoo" mendengar pertanyaan dari seulgi jennie mengangkat kepalanya sebenarnya sedari tadi jennie mendengar percakapan mereka tapi ia pura-pura sibuk dengan handphonenya

"Tidak,aku tidak melihatnya" seulgi mengangguk sedangkan jisoo terus saja melihat jennie jisoo tidak bisa mengalihkan pandangannya dari jennie.
______________________________________

Ga mood banget guweh buat lanjutin nih cerita 😔

Kalo ada typo mohon dimaklumi 🙏

early married jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang