Masa Lalu:)

108 17 0
                                    


Flashback On' Kehidupan Masa Lalu

"Sasuke... Aku .. Hiks..  Maaf.. Maafkan aku," Sakura terisak, gadis itu menangis sejadinya.

Sasuke nampak kebingungan, pasalnya gadis itu tiba-tiba datang menemuinya dan langsung menangis. Sasuke mencoba menenangkan gadis itu, namun sia-sia dan tangisan Sakura semakin kencang.

"Ada apa Sakura? Kenapa kau menangis? Aku tidak mengerti?" tanya Sasuke khawatir, Sakura menatap pemuda itu dengan rasa bersalah.

"Ayah..  Hiks..  Ayah memintaku..  Hiks..  Agar bertunangan..  Hiks..  Dengan pemuda pilihannya," kata Sakura di sela-sela tangisannya yang menyedihkan.

Sasuke terdiam mendengar perkataan Sakura, ia sudah menduga bahwa kedua orang tua Sakura tidak akan merestui hubungannya. Karena perbedaan yang dia alami membuat kedua orang tua Sakura tidak menyukai dirinya. (dizaman dulu vampir itu sahabatan, tpi ad jg yg jahat ama manusia)

"Sakura...  Turuti perintah ayahmu, aku akan senang," lirih Sasuke, meski begitu ia sangat sedih saat mengatakannya.

Sakura terkejut mendengar perkataan Sasuke, gadis itu kembali menangis, "Bagaimana bisa..  Hiks..  Aku mencintaimu. Aku..  Hiks..  Aku tidak bisa..."

"Aku juga sedih Sakura..  Namun, apa yang bisa aku lakukan? Aku ingin melihat kau bahagia. Sakura..  Berbahagialah meskipun itu tanpaku," ucap Sasuke, pemuda itu memeluk Sakura dan meneteskan air matanya.

"Kau jahat! .. Hiks...  Kau..  Tidak mencintaiku kan! Hiks..  Kenapa kau..  Hiks..  Kenapa kau merelakannya?" pekik Sakura, gadis itu merasa kecewa dengan Sasuke.

"Tolong..  Hiks..  Bawa aku pergi," pinta Sakura kepada Sasuke, gadis itu mencengkram baju Sasuke kuat.

Sasuke hanya terdiam, pemuda itu bingung dengan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Rasanya tidak mungkin membawa gadis itu pergi bersamanya, dirinya banyak memiliki musuh. Dan jika Sakura bersamanya, maka gadis itu tidak akan aman.

Dengan tatapan rasa bersalah Sasuke perlahan melepaskan cengkraman Sakura pada bajunya. Sakura memperhatikan perbuatan Sasuke yang seakan-akan menjauhinya. Sasuke menatap gadis itu dengan tatapan menyesal.

"Maafkan aku Sakura, tapi kau tidak akan aman jika bersamaku. Setidaknya, ini yang bisa aku lakukan untuk melindungimu," kata Sasuke, Sakura menggelengkan kepalanya saat Sasuke memundurkan langkahnya.

"Berbahagialah...  Aku mencintaimu selamanya," ucap Sasuke dengan tersenyum tulus.

Sasuke menghilang dihadapan gadis itu dalam sekejap. Sakura jatuh terduduk ke tanah, air matanya kembali keluar. Gadis itu memukul tanah dengan membabi-buta. Sakura tidak menyangkan bahwa seseorang yang begitu ia cintai pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

Sakura menangis sekeras-kerasnya, marah, kesal, sedih, kecewa, semuanya tercampur menjadi satu. Hatinya kini hancur berkeping-keping karena kepergian Sasuke.

Namun, tanpa gadis itu sadari. Dibalik sebuah pohon, Sasuke nampak meneteskan air matanya kala melihat Sakura yang begitu hancur dan menyedihkan. Sasuke menatap langit yang mulai gelap seakan-akan ikut bersedih karena perpisahan keduanya.

Tidak lama dari itu hujan turun dengan lebatnya. Dan masih di tempat yang sama, Sakura masih terduduk di sana. Gadis itu tidak bergeming, ia bahkan tidak memperdulikan tubuhnya yang sudah basah. Sakura menatap kearah langit dan memejamkan matanya.

Gadis itu tidak perduli dengan kilat yang bersaut-sautan, gadis itu hanya ingin meluapkan semua perasaannya.

Sedangkan Sasuke masih ditempat yang sama sembari memperhatikan gadis itu, ia ingin mendekat dan meminta gadis itu pulang. Namun, ia merasa hal itu akan menjadi sia-sia. Sasuke hanya bisa menunggu dan mengawasi pujaan hatinya itu.

Hingga akhirnya Sakura jatuh tidak sadarkan diri.

Sasuke yang melihat itu pun panik dan langsung mendekati Sakura. Tubuh gadis itu pucat.

"Hei...  Sakura..  Bangunlah," pinta Sasuke mencoba membangunkan Sakura.

Sayup-sayup Sakura membuka matanya, gadis itu tersenyum lemah sembari menatap Sasuke, dengan lirih Sakura berkata, "Jangan pergi.. Kumohon... "

Sasuke mengangguk, pemuda itu menggendong Sakura dan dengan secepat kilat membawa gadis itu pulang. Sakura masih sadar, tangan gadis itu berusaha untuk menggapai pipi Sasuke, "Aku mencintaimu... "

Sasuke meneteskan air matanya kala mendengar ungkapan Sakura, "Aku juga... "

Sakura kembali menutup matanya tidak sadarkan diri. Sasuke mempercepat larinya hingga sampai ke sebuah kastil gadis itu. Dengan melewati jendela, Sasuke membawa Sakura langsung ke kamarnya.

Sasuke meletakkan gadis itu di atas ranjang. Matanya memandang gadis itu sejenak dan kemudian mencium kening gadis itu lama.

"Putri Sakura!"

Sasuke terkejut saat seseorang mengetuk pintu kamar gadis itu. Dengan cepat Sasuke keluar dari kamar Sakura melalui jendela agar tidak ketahuan siapa pun.

Kriet

Seorang pelayan masuk ke kamar gadis itu. Pelayan itu terkejut kala mendapati Sakura yang basah dan pucat. Dengan panik ia pun keluar dari memberitahukan semua orang yang ada di sana. Sasuke menatap hal itu dari kejauhan, setidaknya ia merasa lega bahwa Sakura akan baik-baik saja setelahnya.

Sasuke menatap Sakura sendu, "Maaf Sakura, semoga kau bahagia. Aku mencintaimu.. "

Flashback Off'

Sakura memandang gedung yang ada dihadapannya dengan takjub, perusahaan itu benar-benar megah dan sangat tinggi. Dengan gugup Sakura memasuki perusahaan itu. Saat memasukinya, banyak orang yang menatap dirinya dengan bingung.

"Siapa dia?"

"Sepertinya dia karyawan baru."

"Wah..  Dia cantik."

Sakura mencoba tidak memperdulikan ucapan orang-orang. Gadis itu melihat Mitsuri yang tidak jauh darinya.

"Nyonya Mitsuri," panggil Sakura, gadis itu mendekati Mitsuri.

"Ah..  Anda sudah datang? Aku akan langsung mengantarkan anda menemui Tuan Gaara," ucap Mitsuri dengan ramah, wanita itu langsung mengantar Sakura pada Gaara.

Sakura mengikuti wanita itu dari belakang sembari memandang isi dari perusahaan. Lalu, tidak hanya itu saja, banyak sekali aktor yang sedang berlatih peran dan juga penyanyi. Ia juga melihat model yang tengah berpose di depan kamera. Sakura merasa bersyukur karena bisa bekerja ditempat ini, tempat yang begitu diinginkan semua orang, ia merasa menjadi perempuan yang paling beruntung.

Tok

Tok

Mitsuri mengetuk pintu sebuah ruangan, saat mendapatkan jawaban dari dalam, wanita itu masuk dengan sopan.

"Permisi Tuan Gaara, asisten baru anda sudah datang... " ucap Mitsuri dengan sopan, Sakura berdiri di samping Mitsuri dan membungkukkan badannya pada pemuda itu.

"Tuan Gaara, senang bisa bekerja sama dengan anda," ucap Sakura dengan sopan.

Gaara tersenyum kepada Sakura, "Senang bertemu denganmu lagi Nona Sakura, semoga kita bisa menjadi rekan kerja yang baik."

Sakura tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Nona Sakura, urusan saya mungkin sampai di sini. Dan ini adalah petunjuk menjadi seorang asisten, anda bisa membacanya. Jika ada yang tidak bisa anda mengerti, anda bisa bertanya dengan saya," jelas Mitsuri sembari memberikan Sakura sebuah buku.

Sakura mengangguk, "Terimakasih nyonya Mitsuri."

"Sama-sama, kalau begitu saya izin pergi terlebih dahulu," pamit Mitsuri dan meninggalkan keduanya.

"Tuan Gaara-"

"Aku ingin kau memanggilku seperti pertama kali kita bertemu, rasanya sedikit aneh saat kau memanggilku tuan," pinta Gaara, Sakura merasa tidak enak, "Tapi,  kau adalah atasanku sekarang."

"Tidak apa-apa selagi aku yang memintanya."

Sakura tersenyum, "Baiklah, mohon kerja samanya Gaara."


***

Kali ini, dwi-chan badmood :)

|Sasusaku|Find You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang