Tubuhnya sudah selesai terbalut jaket kulit hitam kebanggaan, dengan menyisir rambutnya ke belakang Ningning siap keluar kelas. Perasaan senang membuncah ketika bel pulang berbunyi, pasalnya perempuan itu ada janji dengan Yedam, gebetan yang ketemu di arena.
Arena? Betul. Ningning sering mengikuti balap motor, tandingannya terkadang lelaki dan perempuan. Siapa sangka sepuluh kali mengikuti balap, Ningning selalu menang. Mulanya, hanya iseng karena tawaran Yunjin --teman di sekolah lama-- untuk menggantikan dirinya.
Sekali coba, Ningning masih belum merasa puas walaupun hasilnya menang. Disitulah Yunjin kembali mengajak Ningning untuk selalu ikut balap alih-alih Yunjin lah yang ikut. Balapan, menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menghilangkan stress yang ada.
Ningning bersenandung kecil dengan senyum kecil, hati nya sedang baik. Tapi perasaan itu sirna ketika matanya melihat Jay, bersandar pada motor kesayangan. Senyum kecil nya sirna juga. Perempuan itu menunjukkan wajah datarnya, dengan perasaan dongkol, Ningning melangkah lebar guna mendekati Jay.
"Mau lo apa lagi si? Muak gue lama-lama."
Jay melempar permen karet ke sembarang arah. "Jadi pacar lo."
Kepala Ningning miring, melihat wajah Jay dengan bergedik. Lalu tangannya memegang kening lelaki itu. "Panas. Pantes gila."
"Gue ga nerima penolakan. Hari ini, detik ini lo pacar gue. Semua yang gue mau harus dapet."
"Gue udah punya pacar. Jadi lo pergi dari hadapan gue, karena gue lagi ada urusan."
Jay bergeming.
"GUE BILANG PERGI."
Mendengar teriakan Ningning, lelaki itu terpejat. Lalu menampilkan senyum yang jarang diperlihatkan, tangannya mengusap-usap kepala Ningning.
"Sampai jumpa besok, pacar?" Katanya lalu terkekeh, kemudian jalan dengan kedua tangan berada di masing-masing kantung celana.
Ningning berbalik, menatap kepergian lelaki itu dengan malas. "Beneran ngeladenin orang sinting itu butuh tenaga."
Selesai berbicara, Ningning memakai helm nya sembari menaiki sepeda motornya dan meninggalkan sekolah dengan kecepatan kencang.
Sedangkan Jay, yang berada tak jauh dari Ningning masih terus memperhatikan sebelum sebuah tangan menepuk kencang bahunya.
"Edan, si Ningning ini keren. Bawa motor nya, udah cewek, pake nya motor gede. Edan edan, disini mana ada cewek modelan kaya gitu." Kata Jake bertepuk tangan setelahnya.
"Lo ga tau apa? Julukan gorgeous women itu sebenernya ya si Ningning, dia terkenal. Ga inget yang ngalahin Jay sebulan lalu itu dia?" Sunghoon menambahkan.
Jake melotot, pasalnya Jay itu jarang sekali kalah. Dan dia lupa, kalo lawan Jay sebulan lalu itu perempuan. "Gila, keren banget. Apa gue pepet aja ya?"
Jay menoleh, mata elangnya menatap Jake. "Awas lo. Ningning cuma bisa sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gorgeous; Jay-Ningning
FanfictionSi gorgeous women bertemu dengan lelaki berwajah seperti angry bird.