eight

514 70 5
                                    

Entah kebetulan atau memang di takdirkan oleh kuasa, lagi dan lagi Jay di pertemukan oleh Ningning di warung mie ayam Pak De. Untuk memastikan waktu, lelaki itu melihat alorgi di pergelangan tangan. Terlihat heran di jam 1 dini hari, perempuan itu keluar rumah.

Memang betul, warung mie ayam Pak De ini buka hingga menjelang subuh. Dan rata-rata para pelanggan di atas jam 11 malam adalah lelaki seumuran Jay.

"Itu Ningning ga si???!"

Bukan hanya Jay yang keheranan, rupa nya Sunghoon dan Jake pun sama. Ningning tak sendirian, ada perempuan lain di sana. Yang pasti itu Yunjin.

"Samperin aja ga si? Cowok-cowok sini ngeliatin mereka berdua. Keliatan biasa aja mereka, tapi siapa tau sebenernya risih." Usul Jake melihat sekeliling.

"Siapa suruh keluar jam segini." Celetuk Jay, tapi dalam hati membetulkan perkataan Jake.

Selesai berbicara, Jay berjalan menghampiri kedua perempuan yang khidmat memakan mie ayam.

"Ngapain jam segini keluar? Nyari bahaya namanya lo."

Ningning tersedak. Matanya melotot. Dia beneran sebosan itu bertemu lelaki bernama Jay. Sampai-sampai helaan nafas keluar.

"Ga liat?" Katanya ketus.

Jay mengambil duduk di samping Ningning, dan tentu Jake serta Sunghoon duduk di sisi Yunjin. Mereka semua mengenal, hanya saja Ningning tak mengetahui.

"Abis makan lo langsung balik aja, cowok-cowok disini ngeliatin kaya mau nelanjangin tau ga?"

Ningning memutar bola matanya. "Gue keluarin jurus karate gue kalo gitu."

"Mau sejago apapun lo, mereka cowok Ning. Bahaya. Pulangnya gue anter."

Yunjin di seberangnya menaikan sebelah alisnya, melihat perhatian yang ditujukan kepada Ningning. Lelaki keturunan Amerika itu agak mencurigakan. Yunjin harus cari tahu.

"Jin, lo ga mau pindah? Kita bertiga jadi nyamuk anjir." Kata Sunghoon berbisik.

"Lho kalian saling kenal?" Tanya Ningning mendengar Sunghoon yang terdengar akrab oleh Yunjin sang sahabat.

"Yoi, Yunjin tetangga gue sama Jake waktu masih SD."

"Dunia sesempit itu." Gumam Ningning.

Pukul 1 dini hari. Kelima remaja itu sama-sama menikmati mie ayam, sampai akhirnya Ningning dan Yunjin terpaksa di kawal oleh ketiga lelaki itu. Kata Sunghoon, biar selamat sampai rumah.

Awalnya Jay memaksa agar Ningning ikut saja menaiki motornya. Tapi namanya Ningning kalo ga keras kepala buat nolak. Jay keras kepala, tapi Ningning lebih di atas itu.

Sepulang dari sana, bukan Ningning yang kepikiran akan pertemuan tadi. Melainkan Jay.
Dirinya merasa terkena akan aura perempuan itu, bahkan sempat-sempatnya Jay berpikir kalau Ningning memakai susuk. Kalau saja Ningning tahu, lelaki itu akan habis kanan-kiri di pukuli Ningning.

Gorgeous; Jay-NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang