canvas 4

23 2 0
                                    

"lu serius" ucap Binar yang kaget. Binar menatap Cakra dan Cakra pun mengangguk, lalu menatap Kara.
"kayanya sih iya, tapi kok lu bisa tau Cakra?" ucap Kara yang bingung. 
"tau lah gua" jawab Cakra.
"tapi gua gak tau" ucap Binar yang ketinggalan informasi.

dia Cakra, teman dekat Kara sejak dari smp. yang dulu dia suka ngejar-ngejar cewek karena goodlooking tapi, setelah di nasehatin Kara, Cakra pun berubah. namanya Afsun Cakrawala yang memiliki arti pesona langit, yang diambil dari diksi. jago di mapel bahasa indonesia maupun bahasa inggris seringkali membuatnya di segani. 

Cakra juga temasuk jajaran orang-orang populer di sekolah, karena berteman dekat dengan Kara dan Binar. mengikuti ekstrakurikuler photography tidak heran kalau dia sering bergadang dan berpergian di hari liburnya. Cakra juga sering mengajak Kara dan Binar untuk menemaninya  berpergian di berbagai tempat untuk menjalani hobinya.

anak tunggal dari CEO perusahaan besar dan suka terhadap hewan terutama kucing, membuatnya terlihat lembut dan penuh kasih sayang. 

ruang 

"eh keluar yuk, bosan gua" ajak Binar.
Kara "yuk lagian kelasnya  juga sepi.
"emang mau ke mana?" tanya Cakra.
"perpus" jawab Binar.

mereka bertiga keluar dari kelas menuju perpustakaan. tapi, tiba-tiba di koridor langkah kaki Kara berhenti dan matanya menatap seorang perempuan yang sedang menggendong kucing. menyadari hal itu Binar dan Cakra pun ikut berhenti. 
"kenapa Kar?" tanya Binar.
"aaa, gak apa-apa. kita cari jalan lain yuk" jawab Kara.

"hah, kenapa? koridornya luas. terus gak banyak orang juga di koridor." ucap Cakra.
"yahhh, gak apa-apa sih. pengen aja" ucap Kara yang gugup.
merasa aneh dengan tingkah laku Kara yang mendadak berubah, Cakra pun melihat ke arah depat koridor, dan ternyata Cakra pun tau mengapa Kara meminta jalan lain. 

"oh gitu. Kara itu cewek yang lu kagumikan" ucap Cakra. 
"hah" ucap Kara yang kaget .
"mana, mana, mana" ucap Binar yang antusias.
"itu di depan" tunjuk Cakra.

"di depan? emang siapa?" tanya Binar. 
Binar pun melihat ke depat dan kaget " lunna" ucap Binar.
Kara "lu kenal Binar"
Binar "ya iya lah. orang itu adek sepupuh gua"
mendengar perkataan itu Kara dan Cakra kaget.

"huh, adek sepupu lu?" tanya Cakra. 
"iya tapi cuma beda 5 bulan. tunggu, cewek yang lu kagumi itu adek gua gitu?" tanya Binar. 
"Kara, selamat bro lu dapat ipar ngambekan kaya Binar" ucap Cakra sambil tepuk tangan.
Kara hanya menghela nafas dan bingung "udah pusing gua" ucap Kara sambil memegangi kepalanya.

"eh Binar bisa gak lu panggilin adek lu kesini" ucap Cakra untuk menjahili Kara.
"what gak, gak usah" ucap Kara. 
Binar menatap Cakra dan menuruti permintaanya.
"lunna" teriak Binar dari kejauhan untuk memanggil adeknya.

mendengar teriakan Binar, Lunna pun menoleh dan berjalan mendekati Binar. sambil menggendong kucing, Lunna tersenyum manis membuat Kara semakin gugup. 
"kenapa Kak Binar?" tanya Lunna.
"gak cuma manggil doang. eh lunna kenal mereka gak?" ucap Binar sambil menunjuk Kara dan Cakra.

Lunna menatap mereka berdua lalu menggelengkan kepalanya. Cakra yang menyadari lunna yang menggendong kucing dan bertanya "eh ini kucing jenis apa?" ucap Cakra sambil mengelus kepala kucing. "ini jenis kucing kampung biasa" jawab Lunna dengan perkataan lembut. lunna yang bingung menatap Kara yang diam saja serta kaku.

Kara yang menyadari hal itu mulai membuka suara agak gugup.
"eh ki-kita jadi ke perpuskan?" tanya Kara mengalihkan tatapan Lunna padanya.
"oh iya hampir lupa tapi jadi kok. Lunna gua mau ke perpus dulu yak" ucap Binar.
"iya hati-hati ya Kak Binar" ucap Lunna sambil tersenyum manis. 

melihat senyuman Lunna, Kara pun salting. lalu mereka bertiga pergi meninggalkan Lunna di koridor. sesampainya di perpus. terlihat Kara yang sedang memilih buku, Binar yang sedang memakan jajananya dan Cakra yang melihat foto di camera-nya. 
"Cakra, lu liat apa sih?" tanya Binar yang penasaran.

"foto malam tadi" jawab Cakra.
Binar "liat fotonya"
Cakra memberikan cameranya pada Binar untuk di perlihatkan foto yang dia ambil malam tadi. Kara mengambil buku dan menghampiri mereka berdua. "woi ada pr gak?" tanya Kara.
"gak ada" jawab Cakra.

"wow bagus, bagus fotonya" puji Binar ke Cakra.
"eh Kara tadi lu saltingkan" ucap Cakra.
Kara "gak, gak salting gua"
Cakra "masa sih, tapi kok lu kaku gitu" 

"oh iya, Binar sejak kapan lu punya adek sekolah di sini?" tanya Kara
"hmm dia udah lama sekolah di sini. yah tapi, lu berduakan gak pernah sekelas dengan dia. jadi ngapain gua kasih tau ke kalian." jawab Binar.
Binar yang dari tadi melihat camera berubah menatap ke arah Kara dengan tatapan serius "Kara, lu jangan-jangan suka sama adek gua" tanya Binar yang polos. 

mendengar pertanyaan dari Binar, Kara menghela nafas "gua bukan suka sama adek lu. cuma kagum aja. dia itu punya attitude yang tinggi, jarang-jarang loh di zaman sekarang ada yang kaya gitu" jelas Kara. ketika mereka bertiga sedang asik mengobrol tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Binar. 

"Binar, lu di panggil guru pelatih tuh" ucap seseorang itu.
"oh dimana?" tanya Binar.
"tuh di sport hall" jawab seseorang.
"oke-oke makasih ya" ucap Binar.

"kenapa?" tanya Kara.
"gua di panggil dengan guru pelatih di sport hall. gua tinggal dulu yak kalian berdua" ucap Binar. Binar berjalan menuju sport hall dan melihat timnya sedang berbaris. merasa heran Binar bertanya di benaknya "ada apa nih, kok perasaan ku gak enak"

CanvasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang