"Nggak, nggak aku gak percaya. Kalau kamu ikut ekskul photography coba buktiin kartu anggotanya" ucap Cakra yang masih tidak percaya.
"hmm, oke fine aja" Ceisya yang sambil merogoh kantong roknya untuk mengambil dompetnya.Ia membuka dompetnya dan mengambil kartu anggota photography "nih kak, kalau kak Cakra masih nggak percaya sama aku" Ucap Ceisya sambil memberikan kartu anggotanya. Cakra mengambil kartunya lalu terdiam tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
Di benak Cakra perkata "duh beneran lagi anak photography rasanya malu banget nantang dia untuk ngebuktiin. apa gua minta maaf aja ya. Serba salah gua" sambil termenung memegang kartunya Ceisya. "Sorry aku nantang kamu untuk ngebuktiin" ucap Cakra yang meminta maaf sambil mengembalikan kartu miliknya.
"Enggak, enggak apa-apa kok. aku bisa ngertiin kak Cakra kalau, kak Cakra orangnya nggak mudah percaya sama orang baru dikenal tanpa bukti yang jelas" ucap Ceisya yang mengerti keadaan Cakra.
Sementara itu di sport hall. Binar yang terlihat sedang mengepel lantai dengan wajah pucatnya menjadi pusat perhatian orang-orang di sana. Orang-orang di sana memandang Binar dengan wajah kasihan sehingga mereka berinisiatif membantu pekerjaan yang dilakukan Binar dengan lebih keras lagi untuk meringankan Binar supaya tidak kecapean dan lebih cepat selesai.
Ketika semua sudah beres dan bersih, Binar didatangi oleh adik kelasnya "kak, kan kerja baktinya udah selesai nih kakak istirahat aja di uks kak. Lagian kakak juga udah kecapean" ucap seseorang dari rombongan adik kelasnya.
"Tapi kan, barang-barangnya belum diberesin" jawab Binar yang semakin lesu.
"Nggak apa-apa kak, kakak istirahat aja" ucap adik kelasnya. Binar memandang rombongan adik kelasnya itu dan berkata "oke, aku percayain ke kalian ya" amanat dari Binar."Baik kak, serahin aja ke kita" jawab dari semua adik kelasnya. Binar berjalan keluar dari sport hall dengan perlahan-lahan. di perjalanan Binar tidak sengaja bertemu dan pelatihnya, karena terlalu lesu binar tidak sadar bertemu dengan orang yang dia benci yang lewat di depannya.
Baru berjalan beberapa langkah Binar pendengar perkataan dari pelatihnya itu "ingat pesan saya, Binar. di festival nanti tim kamu harus menang" ucap pelatihnya. Dengan nada tegasnya. Mendengar perkataan itu langkah Binar berhenti dan berbalik ke belakang "nggak, saya nggak mau. bapak juga jarang melatih timnya gimana mau menang" ucap Binar yang spontan.
Seketika pelatih Binar berjalan di hadapan Binar dan memegang bahunya, sambil menatap tajam Binar dan berkata "kamu cuma harus menang dengan cara apapun itu. dengar Binar, bapak bisa berbuat apa aja untuk menang dan kalau kamu nggak ngelakuin yang bapak suruh, bapak bisa membuat kamu dibenci oleh satu sekolah ini" ucap pelatih sambil tersenyum layaknya psikopat.
Bapak itu melepas tangannya dari bahu Binar dan pergi menjauh dari hadapannya. Dengan raut wajah shock mendengar ucapan darinya seketika pandangan Binar kabur dan jatuh tersungkur di lantai.
pertemuan
Beberapa menit kemudian ada seorang gadis berjalan dengan banyak buku dipegangnya. Dia berjalan melewati Binar yang tidak sadarkan diri di lantai, bukan karena tidak melihatnya, gadis itu sengaja tidak melihat binar karena dalam pikirannya itu hanyalah pura-pura.
Beberapa langkah jauh dari Binar dan merasa ada yang janggal dibenaknya karena tidak bergerak sedikit pun akhirnya dia berbalik lalu mendekati Binar. "Permisi, kamu bisa nggak, nggak pura-pura bisa pingsan di sini" ucap gadis itu memandang Binar.
"Kamu dengar nggak sih" ucap gadis itu lagi sambil menggoyangkan tubuh Binar dengan agak kuat hingga rambut Binar yang acak-acakan menutupi mukanya menjadi terdapat celah untuk melihat mukanya sedikit.
Merasa ada yang aneh gadis itu menempelkan tangannya di kening Binar untuk memeriksa kondisinya. Gadis itu terkejut sambil memegang kedua tangannya dan berkata "panas" lalu, dia langsung menghubungi pihak uks.
Hawa panas yang berasal dari tubuh yang tidak bisa digerakkan. Mimpi yang aneh terputar setiap kali tidur saat demam. Merasakan hembusan angin kecil yang teramat dingin di kulit hingga menggigil.
Mulut yang tidak memiliki rasa saat makan, dan aku merasa tidur diranjang kecil yang empuk dikelilingi suara yang gemuruh saat setiap kali pintu dibuka. Aku sadar, tapi mataku tidak bisa terbuka, tubuh ini juga tidak bisa digerakkan.
Tapi aku bisa mendengar dengan jelas di telingaku, suasana saat ini bagaimana dan aku di mana aku tahu itu. "mungkin, aku istirahat di sini dulu, tanpa melakukan apa-apa "ucap Binar di batinnya yang perlahan tertidur lelap.
Hingga pukul jam makan siang, Binar terbangun dengan nafas ngos-ngosan seperti dikejar-kejar dan seseorang. Mimpi itu terasa nyata bagi Binar dan tak sadar bahwa, Binar sudah bisa menggerakkan badannya seperti biasa.
Binar melihat sekelilingnya dan ternyata benar dengan dugaannya, ternyata dia ada di uks. Tidak lama dari itu, seorang gadis datang dengan makanan di tangannya. Mata yang berkilau serta dibalut dengan jilbab yang sederhana yang menutupi dadanya.
Jilbabnya terurai panjang dan lebar bagaikan mahkota. Sekejap Binar pun terbengong dengan pesona yang lembut. Kulit putih dan pipi yang kemerah-merahan serta bibir warna pink alami terlihat sangat natural. "Masya Allah" ucap Binar yang tak sadar terucap dari mulutnya.
"ternyata udah bangun ya" ucap gadis itu sambil menaruh makanan di atas meja uks. "Kamu siapa?" Tanya Binar yang bingung dengan gadis yang tidak ia kenal. Gadis itu terdiam dan berkata "aku .....
KAMU SEDANG MEMBACA
Canvas
Diversosmenceritakan kehidupan Kara seorang anak sma kelas 11 yang memiliki bakat melukis serta kedua sahabatnya Cakra dan Binar. suatu hari Kara kagum dengan sesorang perempuan yang memiliki attitude yang tinggi dan misterius.