lukisan
beberapa lukisan berjajar dengan rapi di ruangan terbengkalai. terlihat ada seseorang yang tengah melukis dengan seriusnya. tangan lihainya membentuk karya seni yang indah. dengan pencampuran warna yang abstrak membuat lukisanya menjadi menawan begitulah dengan orang yang membuatnya.
aku Akara Bentala yang memiliki arti bayangan bumi. orang tuaku menamaiku berdasarkan diksi. di sekolah aku tidak mengikuti ekstrakurikuler apapun. sangking seriusnya aku melukis, aku tak sadar ada seseorang yang masuk ke ruangan "serius amat ngelukisnya" ucap orang itu yang ternyata Binar sambil membawa beberapa jajanan ringan dari kantin.
"namanya juga ngelukis. butuh konsentrasi penuh" ucap Kara.
"kaya ujian matematika aja. nih Kara, gua bawain jajanan dari kantin. siapa tau lu laparkan habis ngelukis" ucap Binar sambil mengangkat jajanannya.
"widih tumben baik ini anak. lu mau minta apa ke gua Binar?" ledek Kara."ehh gua gak minta apa-apa dari lu. lu mau gak jajananya? kalau lu gak mau gua habisin" ucap Binar yang sebal.
"bercanda Binar" ucap kara yang berdiri dari tempat duduknya berjalan mengambil jajanan yang ditawari Binar. Kara membuka plastik dan memilih jajanan yang ia mau. tiba-tiba Cakra masuk tanpa peringatan.dengan memasang raut wajah yang kusut membuat kedua temannya bertanya-tanya "lu kenapa Cak?" tanya Binar yang bingung.
"kesal gua. tadi gua ketemu dengan si pembunuh kucingnya" jawab Cakra.
"hah, lu ketemu dengan si pembunuh kucingnya. lu gak ngajak ributkan?" tanya Kara yang khawatir.
"nggak, tapi dia nyalahin gua atas dia kena skorsing dari sekolah. padahal dia sendiri yang buat, kok nyalahin gua" ucap Cakra yang menjelaskan kepada kedua temannya."emangnya dia di skorsing berapa lama?" tanya Binar lagi.
"dia di skorsing selama sebulan" jawab Cakra.
mendengar hal itu Kara dan Binar kaget "wah benar-benar nyari bencana" ucap Kara sambil menggelengkan kepalanya.Kara melihat Cakra yang masih kesal pun menyondorkan jajanan ke Cakra "nih makan. biar lu gak kesal lagi. oh iya tadi gua lihat ada coklat. lu makan coklat aja ya Cakra biar mood lu balik lagi" ucap Kara sambil memberi Cakra coklat batangan.
Binar bertanya "Kara, emang coklat bisa ngembalikin mood apa?"Kara menjawab sambil tersenyum " bisalah. itu kan udah termasuk pengetahuan luas. tapi emang banyak orang yang gak tau tentang hal itu"
"oh baru tau gua" ucap Binar.
"Binar, lu hari ini banyak tanya ya" ucap Cakra yang ngeledek Binar.
"guakan gak tau. mangkanya gua nanya" ucap Binar sambil memasang muka ngambek khasnya.melihat hal itu Kara dan Cakra tertawa. "duh gua punya teman ngambekan ya" ucap Cakra yang perlahan moodnya telah kembali. Cakra melihat sesuatu yang tertuju di pandangannya, yap itu hoodie berwarna hitam. "eh hoodie siapa tu?" tanya Cakra.
Kara menjawab "oohh itu hoodie gua. keren kan."iyain aja" ucap Binar yang masih ngambek.
"ehh Kara jangan bilang lu masuk ke ruangan ini kaya orang yang mau nyurikan" ucap Cakra memastikan temannya itu.
"hmmm yah mau gimana lagi" ucap Kara sambil cengar-cengir. melihat kelakuan Kara yang begitu Cakra menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.setelah itu suasana kembali hening dan mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Cakra yang sibuk dengan kamera photography-nya, Binar yang sibuk memantulkan bola basketnya sambil mendengarkan musik dari earphonenya, sedangkan Kara yang sibuk melanjutkan lukisannya. mata yang menawan memantulkan cahaya membuat Kara semakin memesona.
tidak jarang membuatnya di sukai oleh siswi perempuan. Kara juga termasuk jajaran orang-orang populer di sekolah. memiliki bakat yang terpendam yaitu melukis serta pintar dalam mapel fisika dan kimia membuat Kara banyak di sukai oleh guru-guru. jago dalam bidang olahraga, Kara juga banyak membuat para cowok iri karena banyak di tembak oleh cewek-cewek populer di sekolahnya dimana semuanya cantik dan pintar.
tapi yah begitulah Kara, dia menolak semua cewek dengan lembut dan senyum manisnya. jujur Kara belum pernah merasakan jatuh cinta kepada seseorang perempuan, dia hanya fokus dengan lukisannya dan pelajaran. tapi, akhir-akhir ini Kara sepertinya kagum dengan seseorang perempuan. yang tidak populer dan juga tidak menonjol dari cewek kebanyakan. yang sering tidak tau keberadaannya dan sedikit misterius.
perempuan itu memiliki sifat yang lemah lembut serta sopan santun. memiliki attitude yang tinggi membuat Kara terpesona dengan akhlaknya. kebanyakan cewek, cantik itu adalah prioritasnya. tetapi, menurut Kara itu tidak, akhlak dan attitude yang menjadi prioritas dan menjadi penilaiannya terhadap seseorang tersebut.
Cakra melirik Kara dan berkata pada hatinya. aku salut dengan Kara, dia tidak tergiur dengan cewek cantik yang tidak memiliki attitude. baginya sopan santun itu yang utama. ada perkataan yang membekas di hatiku, dan itu ucapan Kara yang membuatku berubah dengan penilaianku terhadap perempuan.
yaitu "Cakra ingatnya. lu itu jangan ngejar-ngejar perempuan yang cantik aja. boleh sih kamu ngejar itu perempuan tapi utamakan sopan santunnya. perempuan itu di bagi dua golongan. yang pertama, ada yang cantik luar biasa tapi akhlaknya gak bagus. ada yang ngebangkang, ada yang gak hormati orang tua, yah pokoknya macam-macamlah. pilihan yang kedua, dia gak cantik-cantik amat tapi, dia cantik attitudenya. walaupun dia biasa-biasa aja menurut kamu dan lu melihat langsung gimana attitudenya. itu yang membuat kecantikannya terpancar, kenapa? karena attitude gak bisa di beli pake uang. dia tulus dari hatinya. membuat dia cantik luar dalam"
itu yang di katakan Kara saat .........
KAMU SEDANG MEMBACA
Canvas
Разноеmenceritakan kehidupan Kara seorang anak sma kelas 11 yang memiliki bakat melukis serta kedua sahabatnya Cakra dan Binar. suatu hari Kara kagum dengan sesorang perempuan yang memiliki attitude yang tinggi dan misterius.