Awal

120 7 0
                                    

Perlu diingat bahwa:

1. Latar cerita ini adalah akhir tahun 2019-2021 awal.

2. Tidak ada aturan wajib follow, vote, atau komen. Baca saja! Tapi kalau mau, itu bonus buat saya.

3. Cerita ini masih satu universe dengan cerita  UTBK : Misteri di Balik Layar. Yap benar, karena ini spinoff-nya. Hanya saja latar waktunya sebelum terjadi peristiwa di cerita UTBK. Tapi tenang, kamu bisa membaca cerita ini tanpa harus membaca cerita UTBK. Tapi kalau mau, itu juga bonus buat saya.

4. Covid 19 aktif di cerita ini.

5. Tidak ada visual aktor/aktris sebagai pemeran. Karena setiap pembaca berhak berimajinasi sesuai isi kepalanya. Jadi bayangin aja tokoh-tokohnya mirip biasmu.

6. Ada trigger warning⚠️ cerita ini mengandung kata kasar, kriminalitas, suicide, seksualitas, dan beberapa tindak kejahatan terlarang. Dik-adik sepertinya harus minggir dulu.

7. Disarankan untuk menggunakan tema gelap dan font 'SERIF' dengan ukuran yang tidak terlalu kecil, supaya vibes dark nya lebih terasa.

8. Jika menemukan kesalahan penulisan (typo) dan atau kesalahan lainnya, saya tidak keberatan untuk dikoreksi.

《PROLOG》

Desember 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desember 2019

Kembali terjadi kecelakaan beruntun di Jalan Tol Jagorawi yang melibatkan satu mobil sedan dengan truk, di duga akibat mobil melaju tak terkendali dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Insiden ini menewaskan 2 orang korban yang diketahui adalah pengendara mobil tersebut, sepasang suami istri. Sementara, sopir truk selamat dan 2 korban lainnya luka-luka.


Selama beberapa hari ini, media televisi tidak berhenti mengabarkan berita perihal kecelakaan yang dialami oleh Marisa Sartadjana, aktris sekaligus bintang film Lima Jam Bertemu Lara yang sempat populer beberapa tahun silam.  Kecelakaan beruntun yang dialami Marisa dengan suaminya dan dua anaknya di Tol Jagorawi itu menjadi perbincangan hangat di dunia entertainment saat ini.

Diketahui, Marisa dan keluarga hendak pulang liburan dari Bogor. Namun nahas, kecelakaan itu membuat wanita berusia 40 tahun tersebut meninggal dunia.

"Bisa beritahu kami bagaiamana kecelakaan itu bisa terjadi dan apa yang melatarbelakangi kejadian tersebut, Mas?"

"Bagaimana tanggapan Mas Galih perihal peristiwa yang menimpa kedua orang tua Mas? Atau mungkin apa yang Mas rasakan sebagai salah satu korban yang selamat dari kecelakaan maut itu? Bisa dijelaskan di media, Mas?"

"Menurut media entertainment menyatakan jika ada project film baru yang dibintangi Ibu Marisa Sartadjana dan akan ditayangkan bulan Januari mendatang. Bagaimana tanggapan Mas Galih terhadap film baru Ibu Marisa Sartadjana?"

Tidak tanggung-tanggung sudah berapa banyak wartawan yang mengepung rumahnya hanya sepintas jawaban dari Galih. Kamera-kamera menyorot tanpa izin memasuki sela tempat persembunyiannya. Demi apa pun, Galih tidak akan pernah memberikan jawaban apa-apa pada para wartawan itu. Dia tidak ingin media menyorot kehidupannya lebih dalam. Terlebih, dia takut harus disebut 'numpang tenar' atas kematian sang ibu.

Hari ini dia akan pindah ke Bogor. Bibi Alisha dan suaminya yang sepenuhnya mendapat amanah untuk merawat Galih dan Tita. Ia pun terpaksa menuruti permintaan sang bibi untuk pindah ke sekolah berasrama di Bogor. Dengan alasan, "Bibi tidak sanggup jika harus menanggung biaya sekolah kamu yang elit itu, Galih. Kamu tahu Bibi hanya seorang ibu rumah tangga dan paman kamu, baru kena PHK minggu lalu. Jadi kamu dan Tita ikut saja kami ke Bogor. Nanti kamu pindah sekolah di sana."

"Bibi nggak perlu repot, saya dan Tita bisa hidup sendiri di sini." Awalnya ia menolak.

"Tapi di sini tidak aman, Galih! Kamu akan terus diusik oleh para wartawan itu sampai mereka mendapatkan apa yang mereka mau." Bibi Alisha menghela napas, berusaha meyakinkan Galih. "Kamu tenang saja, rumah ini tidak akan dijual. Dan harta warisan orang tua kamu sepenuhnya akan tetap menjadi milik kamu dan Tita."

"Soal Tita bagaimana, Bi? Tita---"

"Kamu tidak perlu khawatir jika Tita harus pindah SLB. Ada sekolah luar biasa yang murah di Bogor. Bibi bisa memasukan Tita sekolah di sana. Bagaimanapun penyandang disabilitas juga butuh pendidikan, 'kan? Bibi hanya mampu menyekolahkan kamu dan Tita di tempat yang murah. Nanti di sekolah kamu yang baru, ada asrama dan semua fasilitasnya lengkap. Jadi kamu tidak perlu khawatir."

Terlepas dari kehidupan mewah yang terpaksa harus Galih tinggalkan, sebenarnya dia curiga pada Bibi Alisha. Selama ini, Bibi enggan ikut campur apa pun tentang kehidupannya dan keluarga. Bahkan Bibi Alisha tidak pernah mengakui pada media jika dirinya adalah adik dari mendiang Marisa Sartadjana. Semua ditutup rapat seolah memang rahasia.

"Baiklah, saya ikuti permainan Bibi. Dan kita lihat saja nanti, sampai di level mana Bibi bisa membawa saya pada game over!"

...jika tidak pernah di-replay.


.

Insidious SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang