Guardian Angel for Rain | Bab 3

106 24 92
                                    

Angels are all around us
all the time in the very air we breathe
-Eileen Elias Freeman

RAIN tersentak ketika Damian tiba-tiba menarik lengannya.

"Apa yang ada di dalam saku bajumu?" tanya Damian.

"A-apa?" Rain ganti bertanya dengan raut wajah bingung.

"Apa yang kau simpan di dalam sakumu?" ulang Damian lagi, "Keluarkan isi sakumu sekarang."

Liam dan Rose menatap bingung kearah mereka berdua, terlebih dengan sikap aneh Damian. Damian belum pernah seperti ini sebelumnya. Sahabatnya itu sekarang terlihat seperti orang kerasukan.

"Aku tak mengerti maksudmu," jawab Rain mulai kesal. Kenapa pria itu bicara begitu padanya? Dia bahkan tidak mengenal siapa pria itu.

"Dami, ada apa denganmu?" tanya Liam heran.

"Dami sudahlah, kenapa juga kau harus menyentuh pelayan kotor itu?" Rose tak percaya melihat tangan Damian menyentuh lengan Rain.

Rain menoleh ke arah Rose dan memelototi gadis pirang itu. Andai saja dia bisa menjambak rambut gadis angkuh itu sekarang. Tapi Rain berusaha menahan kesabarannya, dia sadar dirinya hanyalah seorang pelayan dan sebaiknya dia tidak mencari masalah dengan siapapun jika tidak ingin dipecat.

"Apa kalian tidak melihatnya? Liam, Rose?" ucap Damian ganti menatap heran pada kedua sahabatnya.

"Melihat apa, Dami?" tanya Liam bingung.

Ketika Damian kembali menatap Rain, cahaya itu telah menghilang dari pandangannya.

"Dami, ada apa sebenarnya?" tanya Rose melihat Damian mematung.

"Lepaskan aku," ujar Rain pada Damian, membuat Damian tersadar dan perlahan melepaskan cengkeraman tangannya dari lengan Rain. Damian sendiri tidak yakin dengan apa yang dilihatnya tadi. Tapi saat ini dia tidak sedang berhalusinasi atau mabuk, Damian benar-benar melihat sebuah cahaya muncul dari dalam saku baju gadis itu dan entah kenapa cahaya itu seakan menariknya.

"Nona, sebaiknya kau pergi sekarang," tukas Liam cepat. Rain kemudian mengiyakan lalu bergegas keluar dari ruangan.

Rose menatap tak percaya kearah Damian, "Demi Tuhan Damian, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Rose setelah Rain meninggalkan mereka.

"Apa kalian benar-benar tidak melihatnya? Cahaya putih yang muncul dari balik saku pakaian gadis itu?" tanya Damian heran.

Liam dan Rose saling berpandangan.

"Ca-" Liam menghentikan ucapannya, otaknya seakan terlambat mencerna ucapan Damian, "Cahaya apa yang kau maksud, Dami?" lanjutnya tak mengerti.

"Aku tidak melihat cahaya apapun seperti yang kau katakan Damian," balas Rose sambil mengernyit.

"Itulah yang membuatku merasa aneh, kalau aku bisa melihatnya kenapa kalian tidak? Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, cahaya berwarna putih itu seperti menarikku untuk mendekat. Ah sudahlah, kalian tidak mengerti, aku hanya membuat diriku terlihat jadi seperti orang gila saja didepan kalian," cerocos Damian kesal.

"Dami tenanglah, sepertinya kau hanya lelah saja. Mungkin yang kau lihat sebenarnya hanya layar ponsel gadis itu yang menyala. Siapa yang tahu, kan?"

Damian mendengus. "Layar ponsel menyala dan cahayanya bisa menembus saku baju seterang itu? Aku rasa tidak Liam, itu bukan cahaya dari ponsel."

"Apa kau ingin aku memeriksanya, Dami?" tanya Rose. Bagi Rose, Damian adalah segalanya. Rose selalu berusaha melakukan apapun sebaik mungkin demi Damian, terlebih agar bisa mendapatkan perhatian lebih dari pria itu.

Guardian Angel for RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang