Guardian Angel for Rain | Bab 6

126 19 107
                                    

"KAU.. jangan seenaknya menyebut namaku lagi," ujar Damian geram.

"Tapi, namamu Damian, bukan? Kenapa kau mengaku-ngaku kalau nama yang muncul di dalam liontin kalungku itu adalah kau?" tanya Rain bingung.

"Damian hanyalah nama samaranku di bumi."

"Apa?" tanya Rain dengan wajah tercengang.

Damian memijit frustasi pelipisnya, "Baiklah, meskipun ini dilarang tapi mau tidak mau aku harus menjelaskannya padamu, jadi kau dengarkan baik-baik. Aku tidak berasal dari dunia ini. Aku adalah Malaikat dari kerajaan langit Savier yang ditugaskan untuk menjaga bumi dari ancaman makhluk kegelapan. Raja Savierlah yang memberikan nama Legion ketika aku diciptakan dan tidak ada yang mengetahui nama itu selain dirinya." Damian menatap tajam ke arah Rain, "Karena itulah aku membawamu, aku ingin tahu kenapa kau bisa mengetahui namaku yang sesungguhnya dan kenapa benda suci Atalier bisa ada padamu?"

Rain terdiam. Gadis itu berusaha mencerna dengan benar ucapan Damian tapi hanya satu hal yang muncul di pikirannya setelah itu. Oh Tuhan, Aktor terkenal bernama Damian ini sudah gila. Yang benar saja, Malaikat? Benda suci? Lagipula, pria angkuh dan menyebalkan seperti dia tentu tidak akan pernah menjadi Malaikat bahkan setelah dia mati sekalipun.

"Oh yeah.. cool, jadi kau seorang aktor dan juga Malaikat pelindung bumi?" balas Rain canggung, "Maaf Tuan Malaikat, tapi aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu karena aku juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi, ehm mungkin seharusnya kau yang bisa menjawabnya karena kau seorang Malaikat, bukan?" cerocos Rain.

Damian melipat kedua tangannya di depan dada, "Kau tidak percaya ucapanku."

"Ah, tidak.. oh maksudku tentu saja aku sepenuhnya percaya padamu tapi kau tahu, aku harus segera pergi sekarang." balas Rain gugup, "Aku berterima kasih padamu karena telah menolongku tapi aku akan pamit sekarang. Jadi, sampai jumpa." Rain langsung berdiri dari ranjang besar milik Damian, untungnya rasa pusingnya sudah hilang karena dia ingin cepat-cepat keluar dari tempat itu.

"Kau tidak percaya ucapanku," ulang Damian dengan nada dingin ketika Rain sudah sampai di depan pintu kamarnya. Damian mendengus malas lalu menjentikkan jari telunjuknya. Seketika itu juga daun pintu di hadapan Rain menutup dengan kasar. Rain yang panik langsung meraih gagang pintu itu dan mencoba membukanya, tapi pintu itu tiba-tiba saja terkunci dengan sendirinya.

"To..Tolong..Tolooong!! Tolooong aku!!" teriak Rain ketakutan sambil menggedor-gedor pintu.

Damian menatap tajam gadis itu kemudian terkekeh, "Aku akan memberi sedikit nasihat, tidak akan ada yang menolongmu meskipun kau berteriak sekencang apapun. Seluruh lantai di kondominium ini adalah milikku jadi aku yang berkuasa disini dan aku tidak akan mengijinkanmu pergi kemana-mana."

Rain menoleh ke arah Damian sambil bergidik, "Aku hampir percaya kau benar-benar orang yang menolongku dari serigala itu, tapi sekarang kau mengatakan kalau kau seorang Malaikat dan mengunciku di dalam kamarmu? Ka.. kau sudah gila!" seru Rain setengah terisak.

"Aku memang menolongmu dari serigala itu," ujar Damian dingin. "Dan aku memang seorang Malaikat, aku bisa melakukan banyak hal yang lebih dari sekedar mengunci pintu kamarku dengan menjentikkan jari, Nona pelayan." Damian menghela napas kasar, "Lagipula aku punya alasan untuk menguncimu disini, kau sudah merepotkanku, tidak mempercayai ucapanku, dan sekarang kau mau kabur begitu saja? Kau sedang menguji kesabaranku ya? Baiklah.. aku akan menunjukkanmu sesuatu yang lain."

Dalam sekian detik, Rain melihat Damian dipenuhi cahaya dan cahaya itu membentuk sesuatu yang berubah dengan cepat menjadi dua buah sayap berwarna putih dipunggung Damian. Sayap itu berkilauan dan terlihat begitu indah, begitu juga dengan kedua bola mata biru Damian yang bersinar seperti warna lautan yang diterangi cahaya.

Guardian Angel for RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang