19.

315 34 6
                                    

Senin, 13 Oktober

"Bruuuggghhh......"

Upaya tim lawan di waktu yang tinggal menyisakan 23 detik ini membuat penonton tertegun. Lemparan 3 points tersebut membuat tim basket putri SMA Eno 48 tertinggal setengah bola.

Tanpa kehilangan semangat dan ingin segera menyusul, Elaine yang merupakan kapten ekskul basket putri pun langsung mengambil bola dan mengoper ke arah Flora.

Meskipun Flora adalah satu-satunya murid SMP di pertandingan persahabatan sore ini, tapi ia menjadi penggerak motor serangan SMA Eno 48. Berkali-kali upayanya bisa membuat kakak-kakak kelasnya mencetak angka, tak jarang juga ia mencetak angka sendiri.

Hal ini juga dipahami oleh pemain tim lawan, yang kini 2 orang sudah langsung memepet Flora agar dia tidak bisa bergerak. Upaya tersebut berhasil, kini Flora terpojok dengan posisi dirinya yang berada di daerah permainan sendiri dan masih membelakangi area lawan.

Flora terdesak, kedua orang tersebut benar-benar menjaganya dengan ketat. Ia tidak bisa memberikan bola kembali kepada Elaine tapi dia juga tidak bisa mendrible bola itu sendiri. Pemain lawan pun cukup pintar menjaga jarak sehingga Flora tidak bisa mencari celah untuk sekadar mengambil foul.

5 detik telah berlalu dan Flora masih terus berusaha membebaskan diri namun tidak kunjung berhasil.

"FLOOOO SINIIIIIII.....!!!!!!!"

Teriakan Chika yang membantu mundur pun sukses membuat salah satu penghadang Flora teralihkan sejenak perhatiannya. Konsentrasi yang buyar sejenak itu membuat penjagaan sedikit mengendur dan membuat Flora yang menyadari hal ini pun sukses melewati tengah-tengah penjagaan.

"AATTTTAAACCCKKKK!!!"

"AYOOOO FLORAAAAAAA!!!"

"SEMANGAT Eno 48!!!!"

Teriakan dari penonton pun mengiringi langkah cepat Flora yang sudah bersiap memulai serangan terakhirnya.

Teriakan penonton dan fakta jika Flora begitu on fire membuat lagi-lagi pemain lawan bertindak gegabah dan tidak memperhatikan sekitar. Di pikirannya saat ini adalah bagaimana menghentikan bocah SMP sialan ini yang sedari tadi menikmati pertandingan.

Melihat lawan yang berlari ke arahnya membuat Flora sedikit tersenyum. Ia menyadari jika Sofia terbebas dari penjagaan, dan pada akhirnya ia bisa mengoper bola kepada kakak kelasnya itu dengan mudah.

Sofia yang menerima bola operan Flora pun bersiap melempar bola tersebut ke keranjang. Namun saat melihat pemain lawan datang menghadangnya, ia langsung mengoper bola tersebut kepada Naomi.

Naomi yang tidak lagi dijaga pun sendirian di bawah ring, dengan mudahnya ia bisa mengkonversikan bola operan tersebut menjadi poin untuk tim SMA Eno 48.

"MUNDUUUURRRR!!!!" teriak Flora mengingatkan kakak-kakak kelasnya ketika ia menyadari tim lawan akan bergerak cepat.

Meski sudah bergerak secepat mungkin, tapi waktu yang terlalu sedikit membuat pemain lawan hanya bisa mencapai setengah lapangan. Upaya terakhir yang terkesan desperate dengan melempar bola dari jarak setengah lapangan pun sia-sia, bola bahkan tidak sampai mendekati ring.

Wasit menghentikan pertandingan untuk kemenangan SMA Eno 48 dengan angka tipis 55-54.

Flora yang staminanya terkuras habis pun hanya bisa duduk di tengah lapangan, dengan nafas yang begitu ngos-ngosan. Beberapa pemain tim lawan yang ada di dekatnya langsung menyalami, memberikan apresiasi atas permainannya sore ini.

Elaine pun ikut menghampirinya, mengulurkan tangannya ke arah Flora.

"Bangun dulu yuk, kasih respect ke tim lawan sama terimakasih ke penonton dulu. Nanti setelah itu lo boleh kalo mau duduk atau tiduran di pinggir lapangan." ucapnya.

Ti Voglio BeneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang