7.

449 38 8
                                    

Sabtu, 26 Juli

"Hai, lama nunggunya?" ucap seseorang yang sedari tadi ditunggu Mira.

"Gak usah basa-basi, ngapain ngajak ketemuan?" ucap Mira sok ketus.

"Gue mau ngajak jalan lo, bisa kan? Gue tau hari ini gak ada ekskul esport."

"Gak bisa, gue mau ke rumah Oniel ngerayain ulang tahun dia."

"Lo mau ke rumah Oniel? Ikut dooonnngggg."

"Dih enak aja, yang ada mah kesenengan lo kalo gue ajak!" tolak Mira.

"Ayolah Miirrrr, ajakin gue."

"Gak, gak! Gue tau lo mau modus ke dia kan?!"

"Yaudah kalo lo gak mau ngajakin gue, biar gue jalan sama......"

"IYA IYA, SEKARANG LO IKUT GUE KE RUMAH ONIEL!"

"Nah daritadi kek, kan enak." orang tersebut tersenyum. "Gue tau lo cemburu kalo gue jalan sama Chika."

"Mana ada, siapa juga yang cemburu sama lo."

"Kalo gitu nanti gue godain Oniel aja apa ya?"

"Coba aja kalo emang lo bisa. Paling juga lo pas nyampe ke rumah dia langsung kena mental."

"Orang tua dia galak?"

"Mereka baik banget malah, tapi tetep lo bakal kena mental." ucap Mira sambil tersenyum penuh arti.

"Hmmm jadi penasaran gue. Yok lah berangkat, gue bawa motor."

Tanpa menunggu jawaban Mira, Badrun langsung menarik tangan Mira dan mengajaknya untuk berjalan menuju parkiran sekolah.

Ya tentu saja yang berbicara dengan Mira sedari tadi ialah Badrun, cowok yang mendekati Mira. Ya sebenarnya Mira bukan satu-satunya cewek yang ia dekati sih, masih ada Chika dan entah siapa lagi yang jadi korban modusnya.

"Nih pake helm lo." ucap Badrun mengulurkan Helm pada Mira saat keduanya sudah sampai parkiran sekolah. "Bisa kan lo cara pakenya?"

"Ya bisalah, sembarangan! Kan gue udah sering boncengan motor sama lo."

"Ciiieeee, seneng kan bisa motoran berdua bareng gue?" goda Badrun.

"Dih pede banget."

"Kapan lagi kan? Lo tau sendiri murid-murid lain yang bawa motor bisa dihitung jari Mir, harusnya lo bangga bisa gue boncengin."

"Ngerusak lingkungan kok bangga. Udah paling bener tuh naik sepeda kayak yang lain!"

"Dari tadi gue lihat ngamuk-ngamuk mulu dah lu Amirah, kagak jadi dah gua nganterin lu." kesal Badrun.

"Bagus deh, gue bisa sendiri kok. Lagian kan ya emang lo yang pengen ngikut kan." ucap Mira ketus.

"Tuh kan marah-marah lagi. Iya iya gue anterin, gue pengen ke tempat Oniel. Dahlah buruan naik."

Mira sempat ragu sejenak tapi akhirnya tetap naik ke bagian belakang sepeda motor yang mereka naiki berdua. Mira pun diam-diam berbisik.

"Dasar emang buaya, kalo ada maunya aja begini."

"Kenapa Mir?" tanya Badrun yang memang hanya samar-samar mendengar ucapan Mira.

"Eh gapapa kok gapapa. Udah buruan jalan sekarang."

"Ngomong-ngomong lo belum kasih tau alamat rumah Oniel di mana. Lo jangan kayak film atau FTV gitu deh, yang berasa orang di seluruh dunia tau alamat rumah lo."

"Iya iya, bawel banget deh jadi cowok. Udah nanti gue arahin, sekarang yang penting jalan dulu."

Mira memang sengaja tidak ingin memberitahu di mana rumah Oniel berada. Ia ingin melihat ekspresi Badrun kala nantinya tau kompleks tempat tinggal Oniel.

Ti Voglio BeneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang