LUZ'DE

50 9 4
                                    

LUZ'DE

Catatan kalea :

Pertemuan yang tidak pernah direncakan.

Mungkin aturan dunia sudah ditentukan, dan manusia pun tahu. Aku tahu bahwa musim akan berganti dan siklus kehidupan akan terus datang dan pergi-begitupun manusia. Namun, aku tidak menyangka bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi-  ku kira hanya bulan yang akan kembali pada sang malam ternyata semua yang ada disini benar-benar bisa kembali dan berjumpa sekali lagi.

Kau akan berpikir bahwa ini adalah takdir- aku bertemu laki-laki yang kujumpa dikontes piano saat itu , dan siang itu aku bertemunya di sebuah pameran buku yang diselenggarakan di dekat daerah tempat tinggalku.

Bruk. Seseorang menyenggol pundakku ketika aku sedang melihat sebuah bazar buku yang diobral di pinggir jalan.

"Oh no! Maaf nona, saya benar-benar tidak sengaja sekali lagi saya minta maaf." Laki-laki itu berulang kali membungkuk lalu berdiri.

"Baik, ini hanya masalah kecil kau tidak perlu khawatir." Aku menatapnya intens, karena terlalu banyak bergerak aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

"Apa kau sungguh tidak kenapa-kenapa?"

Apa kau tahu? Ketika laki-laki itu menegakkan tubuhnya aku sungguh terkejut, dia laki-laki yang sama pada pentas piano!

"Kau!" Aku sungguh tidak percaya dan pupil mataku melebar.

"Nona!? Kau? Tidak menyangka kita bertemu lagi di tempat seperti ini." Ucapnya dengan senyumnya yang lebar.

"Apa kau tidak melihat saat jalan? Bahkan di pertemuan kedua ini kau menabrakku." Aku menatapnya .

" Mungkin ini adalah sebuah tanda pertemuan untuk kita nona. Jika suatu saat ada yang menabrakmu lagi mungkin itu aku."

" Ah tidak mungkin akan seperti itu yang ada nanti aku salah orang." Kataku sambil tertawa kecil.

" Siapa yang tahu bahwa itu mungkin atau tidak, namun saya percaya bahwa itu bukanlah kebetulan." Ucapnya, dia menaikkan kedua bahu.

"Sudah lupakan soal itu, sekarang aku ingin bertanya mengapa kau ada disini? Kapan kau datang ke negaraku?" Tanyaku, kita mengobrol diantara orang-orang yang sedang memilih buku dan melihat beberapa buku yang diobral.

" Saya disini untuk menemani teman saya yang seorang pianis saat itu." Dia mengambil sebuah buku.

" Apakah akan ada kontes piano lagi?" Tanyaku sambil melihat dia membaca buku yang ada di genggamannya.

" Ada suatu pekerjaan yang harus dia selesaikan disini." Ucapnya sambil menyerbet halaman buku itu.

*Apa yang sedang kau baca?" Sedikit penasaran karena dia terlihat serius saat membaca buku bersampul biru tua itu.

"Hanya buku bergenre romance." Dia menatapku sebentar , namun setelah itu kembali fokus pada bukunya.

" Apa kau suka membaca buku bergenre romance? Jarang sekali seorang pria menyukai kisah romantis."  Aku mendekat dan sedikit mengintip bacaannya.

TWO DREAM ROPES-||REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang