02. His eyes only to her

562 109 6
                                    

CHAPTER TWO
[ 02. His eyes only to her ]

“Makasih Jeon, kamu sahabat terbaikku!
Kim

• • •

Sudah hampir 15 menit Jisoo duduk di samping makam sang ibu, gadis itu terus bercerita seolah olah sosok 'Dara Kim' ibunya juga berada disini. Jungkook hanya menatap Jisoo dari kejauhan, Ia memilih untuk menunggu gadis itu di salah satu bangku di pemakaman, yang jaraknya tak begitu jauh dari makam ibu Jisoo.

Tak lama Jisoo berdiri, hal itu sontak membuat Jungkook ikut berdiri. Lagi lagi kedua pasang mata bertemu, kali ini tidak ada yang memutuskan kontak mata. Dari kejauhan, Jungkook bisa melihat senyuman tulus dari Jisoo. Gadis itu terlihat sangat sempurna walau hanya tersenyum, she's pure, innocent and kind.

Perasaan Jungkook membuncah ketika Jisoo berjalan mendekat ke arahnya.

“Jeon, aku udah selesai.” Gadis berucap dengan suara kecil, “Makasih ya udah inget hari ini.” lanjutnya kini menatap Jungkook penuh arti.

“Kamu sahabat terbaikku!”

Jungkook hanya membalas ungkapan Jisoo dengan usapan halus rambut surai gadis itu. “Sekarang kita pulang?”

Pertanyaan itu diangguki dengan oleh Jisoo. Akhirnya mereka berdua meninggalkan pemakaman, sesampainya di parkiran Jungkook langsung membukakan pintu untuk Jisoo kemudian berlari kecil menuju pintu kursi pengendara.

Mobil tersebut pun melaju, meninggalkan area pemakaman.

Saat ini keduanya sama-sama diam di dalam mobil, Jungkook fokus pada jalanan sementara Jisoo menyamankan duduknya sambil mengeratkan blazer di tubuhnya. Ternyata mendung sedaritadi telah mendatangkan hujan. Beruntung sekali mereka sudah masuk ke dalam mobil tadi.

“Kalau dingin, pakai aja jaket gue.”

Jungkook tampak melepaskan jaketnya, dengan salah satu tangan melepas lengan jaket dan satu tangan memegang setir, ia melakukannya secara bergantian.

Kini Jungkook hanya menggunakan kaus hitam kebesaran, baju itu membuat tato di lengannya terpampang dengan jelas.

Jisoo yang sudah memegang jaket milik Jungkook pun langsung mengenakannya. Jujur saja, cuaca hari ini cukup dingin, apalagi sekarang sore menjelang malam.  Kabut yang turun tampak semakin banyak.

Keheningan kembali menyelimuti mobil itu, Jungkook masih fokus pada jalanan sedangkan Jisoo sibuk dengan lamunannya sendiri.

“Kamu mau aku bikinin apa?” kini giliran Jisoo yang menawari. Entah mengapa ia ingin membalas kebaikan Jungkook hari ini, dengan memasak sesuatu untuknya.

Jungkook menoleh sejenak, lalu kembali menatap jalanan.

I miss strawberry pie.

“Okay! Aku bikinin nanti!”

Di sisa perjalanan, keheningan kembali terjadi. Jungkook masih fokus pada jalanan dan saat ini Jisoo sudah tertidur pulas. Perjalanan dari area pemakaman ke apartemen memang cukup memakan waktu yang lama. Mungkin 30 menit lamanya.

Bahkan karena kemacetan, mereka baru sampai di apartemen sekitar jam 6 malam.

Setelah memarkiran mobilnya, Jungkook pun membuka seatbelt nya.

“Jis, ayo tur—”

Ajakan itu terpaksa Jungkook urungkan ketika melihat Jisoo sudah tertidur pulas. Laki-laki terkekeh, namun tak marah sama sekali. Dengan gerakan sepelan mungkin, Jungkook keluar dari mobil. Setelah itu ia menuju pintu kursi Jisoo dan membukanya secara perlahan.

FETISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang