lamaran

890 67 0
                                        

happy reading!!

usai makan kini mereka pun sedang bermain air di pantai Waecicu, tampak air yang segar juga bening, tempat yang sepi, bersih, tenang dan semilir angin yang menerpa membuat mereka senang dan nyaman berada disana.

Adel, Eli sudah bermain air ditepi pantai dan menunggu ombak kecil menerpa kaki mereka, lalu Ashel, Chika, juga Muthe yang sibuk bermain pasir pantai menggunakan cetakan binatang juga truk mainan yang di beli tadi sedangkan Kathrina hanya duduk diam dikursi santai dekat pantai sambil sesekali memotret mereka yang terlihat sangat bahagia.

"WOI KATHRIN SINI GA LU, DUDUK BAE PADAHAL SITU YANG NGAJAK GIMANA SEHH" teriak Eli membuat atensi mereka kini menghadap kathrin
"engga ah, gue disini aja" jawabnya yang sedikit berteriak juga

"tarik aja ga sih kak" saran Adel yang langsung mendapat persetujuan Eli, kini keduanya pun berjalan menuju kathrin membuat gadis itu bingung. setelah sampai segera Eli mengambil kamera itu dan meletakkannya dikursi lalu membantu Adel menarik kathrin. dengan sekuat tenaga keduanya memyemplungkan gadis itu ke pinggir pantai bertepatan dengan ombak yang yang datang membuat tubuh Kathrina langsung basah.

"woe gila, minimal aba-aba dong" dengus kathrin kesal
"kalo aba-aba yang ada lu kabur, udah sini aja main air sama kita" ujar Eli

kini mereka pun melanjutkan mainnya dipantai Waecicu yang indah itu, sesekali keusilan hadir dimereka membuat suasana semakin seru.
















.
.
.

malam pun tiba, usai bermain tadi mereka semua pun langsung pergi membersihkan diri dari pasir-pasir pantai yang tertinggal ditubuhnya.

saat Ashel telah usai membersihkan diri, terlihat Chika dan Eli berada di kamarnya, ia juga tidak menemukan keberadaan kathrin hingga membuat gadis itu bingung.

"cepet shel, lu pake baju ini" ujar Chika yang diturutin langsung oleh Ashel
"nah kan bagus, udah duduk dulu sini biar gue make up in" kini giliran Eli yang mendadani wajah gadis itu, lagi-lagi Ashel bingung dengan tingkah laku teman-temannya itu namun ia hanya diam dan menurut.

setelah usai, tampak penampilan Ashel kini sangat cantik membuat mereka terpana.

"anjir Ceu, cantik bener Ashel yak" ucap Chika
"iya cok, gile-gile bestie gue cantiknya ga diraguin lagi" sahut Eli
"sebenarnya ada apa sih, kenapa juga gue didandanin kek gini"
"udah diem aja, ayo ikut keburu yang lain nunggu lama"
"lah emang ada apa? btw liat kathrin ga, perasaan tadi dia mau nungguin disini"
"Kathrina ada dibawa paling, kita langsung nyusul aja" Chika menjawab pertanyaan Ashel. mereka pun turun ke bawah, tampak kondisi villa yang gelap namun terdapat lampu yang hanya menyinari satu jalan. mereka pun berjalan menyusuri lampu itu dengan Ashel yang kini berada di depan, setelah sampai kedepan meja dinner lagi-lagi Ashel ingin bertanya kepada sahabatnya namun keburu keduanya pergi meninggalkan Ashel sendirian disini.

"heh Ceu Eli, Chika kalian mau kemana. woy jangan gini dong, serem tau" ucap ashel yang kini merasa takut namun tak lama, suara musik rapsodi juga piano mengalun indah ditelinganya.

clengg..
suara lampu dihidupkan, hanya ada satu lampu yang menyorot ke samping meja dinner itu dan terlihat wajah cantik Kathrina yang sedang bernyanyi dan memainkan tuts piano tersebut. Ashel sebenarnya bingung namun melihat pemandangan dan mendengar lagu yang dinyanyikan Kathrina itu membuat dirinya terharu. tak lama lagi pun usai dimainkan, Kathrina pun turun dengan lampu yang terus menyoroti langkahnya hingga ia tiba hadapan Ashel lalu sedikit berjongkok didepan gadis itu.

"aku gatau harus gimana dalam ngutarain apa yang kurasa namun mungkin dengan hal tadi bisa buat kamu percaya kalo sekarang kamu udah berhasil bikin aku cinta dan sesayang ini ke kamu. aku juga gamau lama-lama dengan hubungan pacaran karna aku mau menjadikan kamu milikku satu-satunya dan aku juga akan selalu berusaha bikin kamu bahagia selama hidup denganku. so, dengan restu mama papa juga teman-teman kamu bisakah Adzna Ashelia menerima lamaran orang biasa yang bernama Kathrina Irene ini?" ucap kathrin sedangkan Ashel kini menatap dirinya dengan pandangan tak percaya namun bulir-bulir air mata juga jatuh dipipinya tanda ia terharu dengan perlakuan Kathrina malam ini.

"ya tentu, aku mau sama kamu. ayo jalanin hidup bersama hingga tua nanti" ucap Ashel yang langsung disetujui oleh Kathrina, usai kedua gadis itu saling memasangkan cincin kini keduanya saling berpelukan menyalurkan perasaan satu sama lain namun baru saja Ashel ingin mendaratkan bibirnya dibibir Kathrina sebuah suara menginterupsi

"eitss, sabar Ashel. kamu harus tahan sampai pernikahan kalian nanti" ucap Gracio yang kini. keluar dari persembunyiannya bersama Anin juga teman-teman Kathrina juga Ashel.

"tau nih, mentang-mentang dan dilamar main nyosor aja" saut Eli, cih temannya gatau aja ia sudah berulang kali memakan bibir kathrin yang semakin hari semakin menjadi candu untuknya.
"ck ganggu aja, eh papa mama? sejak kapan disini?" tanya Ashel
"mama sama papa udah disini sehari sebelum kamu datang, lagian ini kan rencana kathrin juga hari lamaran buat anak mama masa kami ga datang"
"oh jadi kalian itu andil dalam rencana dia? ah mamaaa" ucap ashel terharu dan kini gadis itu sibuk memeluk kedua orangtuanya.

"udah dulu sayang, ayo semuanya kita makan" ucap Kathrina dan langsung disetujui oleh mereka, usai makan kathrin pun berbicara kepada Gracio tentang hari pernikahannya nanti. mereka sepakat akan melaksanakan pernikahan usai liburan selama seminggu dilabuan Bajo ini dan tentu saja langsung disetujui oleh Gracio dan Anin.

malam ini dihabiskan dengan banyak kebahagian.

Guardian Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang