Prolog

4.8K 251 18
                                    

Kenzo Albara Lexio seorang remaja yang saat ini telah berumur 17 tahun , anak tunggal dari pasangan Hendric lexio dengan Jasmine anatasya. Sendari kecil ia dipaksa untuk menjadi dewasa sebelum waktunya oleh keadaan. Bagaimana tidak sejak kecil ia sering ditinggal dimansion ditemani dengan pembantu dan beberapa orang yang bekerja di mansionnya.

Kedua orang tuanya gila kerja sampai-sampai mereka tidak ada waktu untuk memperhatikan anak tunggalnya itu. Memang mereka memberikan semua apa yang diinginkan Kenzo, kebutuhan Kenzo semua terpenuhi sampai Kenzo tak pernah kekurangan uang tapi mereka lupa bahwa mereka tidak pernah memberikan kasih sayang untuk anak semata wayangnya itu.

Kenzo terkenal di sekolahnya bukan hanya karena dia good looking dan good rekening tapi juga karena ia sering memenangkan olimpiade untuk sekolahnya. Walaupun Kenzo terkenal badboy dan barbar tak ada yang pernah meremehkan ataupun menegur kenakalan Kenzo toh walaupun begitu ia masih berprestasi di sekolah. Kenzo selalu serius dengan sekolahnya dia tidak akan main-main dengan masa depannya. Walau Kenzo tak mendapat perhatian dari orang tuanya Kenzo sama sekali tak ingin membuat kedua orangtuanya mendapat masalah karena ulahnya yang terlewat nakal.

Malam ini keluarga Lexio tengah berkumpul untuk menikmati makan malamnya. Tapi suasana di meja makan benar-benar canggung. Mungkin karena mereka jarang berkumpul jadi tak satupun yang ingin mulai memecah keheningan di meja makan. Mereka makan dengan ditemani keheningan hanya suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

"Gimana dengan sekolahmu ?" tiba-tiba Hendric membuka mulutnya.

"Baik." jawab Kenzo seadanya seraya mengeluarkan ponsel dari sakunya.

"Tidak ada yang ganggu kamu kan sayang ?" tanya mamanya.

"Tidak." jawab Kenzo singkat tanpa melihat ke orang tuanya, ia masih asik dengan ponsel di tangannya. Keduanya tersenyum kecut mendapat jawaban acuh tak acuh dari anaknya.

"Kalau papa dan mama lagi bicara letakkan ponselnya." ucap papanya tegas saat Kenzo terus memainkan ponselnya.

"Ck. Apa ?" decak Kenzo sebal seraya mengantongi ponselnya.

"Dimana sopan santunmu ? Apakah selama ini kamu tidak belajar sopan santun , bagaimana cara kamu bersikap kepada orang tua ?" tanya Hendric dengan tatapan tajam mengarah ke Kenzo. Bukannya takut Kenzo malah terkekeh.

"Memang siapa yang akan mengajari Ken sopan santun ? Bibi ? Mama ? Atau malah papa ?" Kenzo tersenyum miris . Ia melihat ke arah papanya lalu ke mamanya.

"Kamu... " papanya tak meneruskan ucapannya , ia tak tau harus menjawab apa lagi. Hati kecilnya tersentil oleh ucapan anaknya.

"Tidak apa-apa. Karena inilah Ken yang sebenarnya." ucap Ken santai.

Hening.

Ketiganya sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Besok pagi papa dan mama akan berangkat ke London lagi." papanya berbicara lagi.

"Basi. Bukannya biasanya juga begitu." sarkas Ken.

"KEN." bentak papanya saat mendengar ucapan sarkas anaknya.

"Apa ? Emangnya Ken harus apa ? Nangis ? Merengek supaya papa sama mama ga berangkat ninggalin Ken lagi . Iya ?" ucap Ken menggebu-gebu.

"Memang kalau Ken bilang jangan pergi kalian akan tetap dirumah ? Nggak kan? Jadi terserah kalian mau apa , Ken ga peduli." ucap Kenzo jengah.

"Kami kerja buat kamu ?" ucap papanya seraya mengatur emosinya. Kenzo sekali lagi terkekeh mendengar ucapan papanya.

"Buat Kenzo ?" tanya Kenzo dengan sedikit ejekan di kata-katanya.

TRANSMIGRASI BOY : KENZO (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang