Pulang

14 4 0
                                    

Happy Reading

.
.
.

"Nek, masa Mama sama Papa minta aku pulang sih? Aku kan gak mau," rengek Eca.

Eca atau Recalova Adeline Joan, Eca baru saja mendapatkan telepon dari orang tuanya yang memintanya untuk pulang.

“Kamu kan sudah lama di sini sekarang waktunya pulang, nenek sama kakek akan ke rumah mu nanti atau kamu mau kesini lagi juga boleh. Kasihan juga mereka pasti kangen sama anaknya sayang cantik ini, kamu gak kangen sama mereka?” ujar Mawar nenek Eca.

“Kangen banget, tapi kasihan nenek sama kakek gak ada yang nemenin,” ucap Eca.

“Kami bisa jaga diri, lebih baik kamu pulang dan tinggal bersama mereka lagi kasihan mereka,” ucap Rendra kakek Eca.

“Baiklah,” ucap Eca dengan pasrah.

Setelah banyak drama tak mau pulang Eca akhirnya tetap harus kembali. Sekarang Eca sudah berada di bandara tinggal menunggu pesawatnya.

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Eca suda tiba di bandara tujuannya.

“Orang suruhan Papa mana sih? telepon Mama ajalah,” guman Eca sambil celingukan.

Eca menghubungi Mama-nya, panggilan pertama tak diangkat panggilan kedua pun sama untung saja panggilan ketiga diangkat.

“Halo, lama banget sih Mama angkat teleponnya,” ucap Eca.

“Maaf Mama tadi gak denger, kamu sudah sampai, Dek?” tanya Rani-Mama Eca.

“Udah, tapi Eca gak ketemu sopir suruhan Mama,” ucap Eca.

“Kamu keluar aja dek, nanti biar Mama minta sopirnya nyamperin kamu”

“Baiklah”

Tiba-tiba ...

Prang

“Ponsel aku jatuh ihhhh,” teriak Eca.

“Eh kamu kalo jalan tuh pake mata,” sambungnya.

“Hmm”

Orang yang menabraknya hanya berdeham dan langsung pergi dan entah sengaja atau tidak kartu nama orang itu jatuh ketika mengambil ponsel yang ada di kantongnya.

“Bukannya minta maaf malah pergi, tuh orang bisu kayaknya,” guman Eca.

Ganteng sih tapi ngeselin. Hmmm ... nama yang bagus Erlino Andrew Herdio.

“Halo, Mah?”

“Kamu kenapa teriak-teriak?”

“Ada yang nabrak aku tadi, yaudah Eca mau keluar dulu. Assalamualaikum”

“Waalaikumussalam”

Eca melanjutkan jalannya lagi dengan menghentakkan kakinya. Tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikannya. Orang itu adalah Erlino Andrew Herdio.

Lucu.

Lino yang tadi hanya berniat mencari kartu namanya yang ia bawa tak sengaja terjatuh, ternyata ada di kursi samping gadis yang dia tabrak tau. Ya, Eca sengaja menaruh kertas itu di sana siapa tau orang itu mencari kartu namanya lagi.

Sekarang Eca sudah berada di dalam mobil dengan muka yang cemberut mengingat ponselnya yang sedikit retak gara-gara terjatuh.

Tak butuh waktu yang lama untuk menuju rumahnya. Eca yang memperhatikannya rumahnya yang masih sama seperti dulu namun sekarang ada beberapa pohon mangga yang lebat buahnya membuat Eca langsung tersenyum dan keluar dari mobil dan berlari ke arah salah satu pohon itu.

CALINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang