Flashback

5 1 0
                                    

Di tengah keramaian yang ada di sebuah alun-alun kota ada sepasang kekasih tengah berjalan-jalan memburu kuliner yang ada di sepanjang jalan.

Mereka berdua terlalu asik memandangi bintang sambil memakan apa yang mereka beli sampai lupa waktu yang sudah terlalu larut malam.

“Loh loh gak bahaya Tah?” ucap seseorang di samping sepasang kekasih itu.

“Eh ... kak Andra, kak Aldi dan kak Gio kenapa ada di sini?” tanya Eca.

“Biasa cari angin,” jawab Aldi.

“No, Lo gak pulang? Ini udah malam,” ujar Gio.

“Niatnya nanti, tapi lihat dua curut samping Lo bikin gue pengen pulang,” sahut Lino.

Setelah mengucapkan itu Lino langsung pergi mengajak Eca pulang. Tak mungkin ia di sana yang ada malah di ganggu.

“Ayo pulang,” ajak Lino.

Aldi dan Andra hanya tertawa melihat kelakuan Lino yang tak mau di ganggu. Mereka malah tak tersinggung dengan ucapannya. Mereka bertiga pun juga ikut pergi, karena mereka sedari tadi memang membuntuti Lino dan Eca tanpa sepengetahuannya. Ini semua ide konyol Andra.

Di perjalanan pulang Eca hampir tertidur. Lino yang mengetahui itu langsung menambah kecepatan motor agar lebih cepat sampai. Saat sampai di rumahnya Eca segera turun dan masuk ke dalam setelah pamit dengan Lino yang masih menunggu Eca masuk.

***

Pagi harinya Eca sudah tak ada di rumahnya, karena ia meminta Karin untuk datang dan mengajak Karin ke markas mereka. Saat ini mereka tengah berada di rumah tempat mereka mengganti baju kemaren.

“Ca, gue penasaran kenapa Lo bisa kayak gini?” tanya Karin tiba-tiba.

Eca langsung merubah raut wajahnya. Eca tau kemana arah pembicaraan Karin.

“Kalau Lo belom siap cerita gak apa-apa, gue selalu ada di samping Lo,” sambung Karin.

“Jadi ...”

Flashback

“Bang Evan nanti kita ke taman ya,” ucap Eca kecil pada Evan.

“Iya, nanti kita ke sana kamu berdiri di belakang Abang ya kita nyebrang jalan dulu mobil Mama di sana,” ucap Evan kecil.

Eca menuruti perkataan Abangnya, tanpa Eca dan Evan sadari ada seseorang yang berlari sengaja mendorong Eca dari belakang. Orang itu tak lain teman Eca yang iri dengannya karena kepintaran Eca yang merebut posisi gadis terpintar. Hingga dengan sengaja mendorong Eca dari belakang dan membuat Eca tak sengaja mendorong Evan ke depan tepat ada mobil yang melaju.

“ABANG,” teriak Eca ketika melihat Abangnya yang tertabrak mobil.

Sedangkan di sebrang sana Rani yang melihat anaknya tertabrak mobil langsung menghampiri anak-anaknya. Rani langsung menangis melihat darah yang mengalir dari pelipis anak pertamanya. Rani segera mengangkat tubuh anaknya, tak lupa juga mengajak Eca segera mengikutinya.

Kejadian itu di lihat oleh banyak orang termasuk dengan teman-teman Eca maupun Evan. Rani segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Saat tiba di ruang sakit Evan langsung di tangani oleh dokter di sana. Sambil menunggu suaminya Rani bertanya kepada Eca seperti apa kejadian tadi sampai membuat Evan tertabrak mobil.

“Maaf Mama, Eca gak sengaja dorong Abang. Eca gak sengaja tadi ada seseorang yang mendorong Eca dari belakang yang membuat Eca mendorong Abang hiks hiks,” ucap Eca sambil menangis.

Rani yang mendengar ucapan Eca hanya bisa menangis sambil memeluk Eca, karena kejadian tadi bukan sepenuhnya salah Eca. Tak lama kemudian Rendi datang dengan terburu-buru melihat anak dan istrinya menangis di depan UGD.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CALINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang