"In the vastness of the universe, our intertwined hearts found their eternal home."
INTERTWINED HEARTS
***
Nicholas Bennett. Pria berumur 23 tahun itu menatap ponselnya cemas, ia bukanlah pria semacam ini, tidak munafik bahwa dia juga sering berkunjung ke tempat ini untuk sekedar menjernihkan pikirannya, namun untuk sampai bersenang-senang dengan para jalang itu bukanlah kebiasaannya. Jika bukan karena temannya, ia tidak sudi ada pada situasi sekarang ini.
Drtt..
"Kau sudah disana, Nick?" Tanya seorang pria seumuran dengannya dari sebrang sana.
"Hmm.."
"C'mon bro, kau tau dia adikku. Jangan membuatnya sedih dengan sikapmu, tenang saja dia cantik sesuai seleramu. Kujamin kau akan menyukainya."
"Ya terserah kau saja. Seperti perjanjian awal, aku hanya mencobanya dan jika tidak berhasil aku akan segera memulangkannya."
"No prob, sebentar lagi dia sampai, have fun Nicholas!"
Nicholas menutup teleponnya, ia hanya perlu mencobanya, bukan? Ini tidak akan mengkhianati gadis kecilnya, right?
"Argggh!" Pria itu membuang ponselnya asal. Ia benci pikirannya yang lagi lagi mengingat gadis kecilnya yang sudah tiada.
Cklekk..
Suara pintu yang terbuka mengagetkan pria itu, ia menelan salivanya.
Nick melangkahkan kakinya, entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat dan perasaannya pun tiba-tiba berubah menjadi aneh, namun ia menyukainya, rasa tidak sabar seperti menantikan sesuatu yang paling didambanya, ada apa dengannya?
Langkahnya terhenti kala melihat seorang gadis bergaun merah yang tengah tertidur dikasurnya.
Shit! Tidak sopan sekali!
Nick mendekati gadis yang sudah dipastikan sedang mabuk, ia mengumpati temannya dalam hati. Baru saja hendak mengambil ponsel untuk menghubungi teman bajingannya, tiba-tiba suara gadis itu menghentikan aksinya.
"Hmppph, siapa kau? Kenapa ada dikamarku, tidak sopan, dasar pria bajingan!"
"Sama saja dengannya, kenapaa semua pria dimuka bumi ini harus diciptakan sebrengsek itu, huh?"
Nick menautkan sebelah alisnya, gadis didepannya meracau. Namun tentu saja, tetap tidak diwajarkan untuk menyebut dirinya asal. Gadis ini harus tau batasan dirinya siapa, tidak boleh bermain-main dengan Nicholas Bennett.
"Kau berani mengataiku?" Nick melipat tangannya didada dan menaikkan satu alisnya, tatapannya terkunci pada wajah gadis yang sedang berbaring didepannya.
Akibat pengaruh alkohol cukup membuat gadis itu sulit untuk bangun dari posisinya, namun dengan usahanya akhirnya ia dapat berdiri sempurna tepat dihadapan Nick, sontak hal ini membuat Nick menelan salivanya. Bagaimana tidak, kedua buah dada gadis didepannya berhasil memancing gairahnya untuk bangkit. Ini tidak seperti biasanya, para jalang di club malam yang sering ia temui bahkan lebih menunjukkan tubuh mereka secara terang-terangan, namun tidak sekalipun gairahnya bangkit.
Abby menaruh telunjuknya di dada bidang pria didepannya, ia menggerakan telunjuknya dari atas dada sampai bawah perut perlahan.
Kemeja putih yang dikenakan Nick dengan dua kancing atas yang dibiarkan terbuka membuat gadis itu nampak tak sengaja menyentuh permukaan kulit pria didepannya, hal ini berhasil membuatnya menegang, bahkan tanpa disadari sudah ada yang berdiri kokoh dibawah sana. Ya, sentuhan yang diberikan singkat oleh gadis ini berhasil membuatnya terangsang. Nick menahan napas, ia harus bisa mengontrol dirinya agar tidak sampai melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwined Hearts
Romance"Intertwined Hearts" tells the story of two individuals who cross paths unexpectedly and find themselves drawn to each other in a powerful and undeniable way. As their lives become intertwined, they must navigate through the complexities of love, tr...