09

8 1 0
                                    

"In the vastness of the universe, our intertwined hearts found their eternal home."

INTERTWINED HEARTS

***

Sudah dua hari berlalu, sudah selama itu juga Abby menjalani hari-hari seperti biasanya. Sejujurnya, sejak kejadian bersama Nicholas beberapa hari lalu masih menjadi pusat pikiran gadis itu. Abby merasa gelisah disetiap waktu, semuanya tiba-tiba berakhir. Padahal ini yang ia inginkan, bukan?

"Arghh.." Abby mengerang kesal pada dirinya sendiri. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya, mengambil laptop dan sebuah flashdisk yang beberapa jam lalu diberikan oleh Megan. Ya, ini adalah sekumpulan file tentang pria itu. Meski awalnya enggan untuk mencari tahu, namun kebingungan dalam dirinya membuat ia yakin untuk menyelidiki pria itu. Ia ingin tahu, tentang alasan Nick mendekatinya, tentang apa yang terjadi pada dirinya hingga merasa terhubung dengan pria itu, sampai dengan kegelisahan yang ingin segera ia hentikan sekarang juga.

Flashdisk hitam terhubung pada laptopnya. Tanpa berlama-lama, Abby membuka deretan file yang tersedia. Ia membuka salah satunya, dirinya tersenyum kala memandang foto pria itu yang muncul di layar, cukup tampan.

Abby menggeleng, ia harus bisa mengontrol dirinya.

Nicholas Bennett, putra tunggal kaya raya pemilik Bennett Group...

Abby menelan salivanya, matanya terkunci pada satu kata. Havenburg.

Nicholas lahir di Havenburg pada 20 Oktober 2000.

Abby melihat deretan foto bayi pria itu, ia sangat ingat dengan rumah sakit ini. Cukup terkenal di Havenburg, bahkan sampai sekarang.

Bersekolah di Liberty Academy. Dan pindah ke Avalon pada saat junior high school.

Abby mendorong laptopnya, ia kaget dengan apa yang dilihatnya. Foto Nick saat bersekolah di bangku dasar mengingatkannya pada seseorang.

Gadis itu tertawa, menertawakan dirinya yang bodoh. Bisa-bisanya dirinya tidak menyadari semuanya. Ya, dia adalah Nick yang merupakan teman baiknya dulu. Sayangnya ia terpaksa meninggalkannya saat itu, dan kini?

Ia melakukannya lagi. Bahkan dengan sengaja.

Abby memukul dadanya, ia benci fakta dirinya yang bodoh. Ia hanya mengandalkan perasaan dan mengabaikan ingatan. Apa yang seharusnya ia lakukan sekarang?

Gadis itu meraih kembali laptopnya dan membuka file-file lainnya. Ia membaca satu persatu dengan teliti. Fakta bahwa pria itu menderita karenanya membuat hatinya sakit. Belum lagi tentang kepergiannya yang dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat yang bahkan saat itu tidak ia tumpangi. Tanpa sadar, Abby tak bisa menahan setetes air mata yang keluar dari pelupuk matanya. Ia menangis, matanya memanas dan bibirnya bergetar membaca setiap informasi tentang pria itu.

Gabriella Clark dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat Skyblade G-A20.

Abby memfokuskan pandangan pada layar laptopnya, ada sedikit kejanggalan yang ia juga baru ketahui. Seingatnya sang ibunda telah memberitahu semuanya pada tante Natalie atas permintaannya dulu. Namun sepertinya itu tidak terjadi sesuai perkiraannya. Nicholas tidak tahu apa yang terjadi tentang dirinya saat itu. Apa mungkin tante Natalie sengaja melakukannya untuk menutup kisah mereka yang mustahil bertemu kembali?

Abby menghela napas, ia berusaha untuk mengerti posisinya. Biar bagaimanapun jika dirinya ada di posisi Natalie, dirinya akan melakukan hal serupa untuk kebaikan anaknya.

Bicara tentang Natalie, membuat Abby menjadi penasaran. Gadis itu membuka file lain tentang keluarga Nicholas. Mencari tahu lebih jauh tentang ibu pria itu.

Intertwined HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang