"In the vastness of the universe, our intertwined hearts found their eternal home."
INTERTWINED HEARTS
***
Nicholas membawa Abby ke atas tempat tidur saat memastikan bahwa gadis yang ada dipangkuannya sekarang ini benar-benar sudah terlelap. Ya, gadis itu sudah menangis setengah jam lamanya tanpa henti, dan dalam diam Nicholas menemaninya dengan setia.
Setelah menyelimuti gadisnya, ia pun melangkah keluar. Sebelumnya, ia sempat terpikir sesuatu kala tak sengaja matanya mendapati ponsel gadis itu yang ada di ujung kasur.
Ia mengumpat dalam hati, benar seperti dugaannya bahwa ponselnya di lock dan terdapat 6 digit pin untuk membukanya. Nick tampak berpikir, dan tidak lama kemudian menggerakan jari jemarinnya diatas layar.
"Kau sungguh polos, Abby. Lain kali akan ku ajari kau cara untuk hidup benar dengan caraku, tentu setelah kau jadi milikku seutuhnya." Nick tersenyum kala berhasil membuka pin ponsel milik gadisnya. Ya, mudah saja dengan menebak bulan dan tahun lahir gadis itu. Kadang ia berpikir juga, bagaimana bisa orang menaruh pin dengan identitas yang mudah diketahui? Masih adakah orang dijaman sekarang ini yang menggunakan bulan dan tahun lahir untuk dijadikan sebagai pin?
Tanpa ingin mencampuri banyak hal tentang privasi gadisnya, Nick menekan panggilan masuk dan mencari nomornya. Sedikit tercengang dengan apa yang dilihatnya, namun ia segera menetralkan dirinya kembali, ia akan melakukannya sendiri.
"Kau benar-benar tidak penurut, cupcake." Nick menggeleng melihat nomornya bahkan belum di save gadis itu. Dengan segera ia menyimpan kontaknya dan mengetikkan sesuatu sebagai nama kontak. Setelah itu, Nick mematikkan ponsel dan menaruhnya di nakas sebelah tempat tidur. Sebelum meninggalkan Abby, Nick menunduk dan mencium kening gadis itu.
"You are mine, Abby. Only mine."
"Good night, cantik."
Nicholas pun meninggalkan Abby yang sedang terlelap. Namun sebelum benar-benar pergi, pria itu memutuskan untuk melihat-lihat sekeliling apartemen gadisnya. Meskipun cukup sempit, namun dengan suasana yang bersih dan rapih membuatnya terlihat nyaman. Ya tidak bisa disembunyikan juga bahwa ada beberapa space yang terlihat kacau akibat patah hati gadis itu, namun Nick tetap bisa menilai bagaimana kondisi yang seharusnya.
Pria itu melangkah ke dapur, menyapu pandangan pada sudut ruangan dan sampai suatu waktu dirinya menangkap benda yang tak asing. Sejumlah makanan yang dibungkus paperbag coklat yang diberikannya saat siang tadi. Cukup penasaran, pria itu menghampiri table berwarna putih dominan dan meraih paperbag coklat itu.
Ia menggeleng melihat makanan yang masih utuh seluruhnya. Sejujurnya ingin sekali ia membangunkan gadisnya untuk makan karena ia tahu bahwa sudah pasti Abby sangat lapar sekarang ini. Namun mengingat bagaimana kondisinya tadi, sepertinya memang sebaiknya ia tertidur. Itu akan jauh menenangkan pikirannya. Nicholas pun mengambil ponselnya yang ada disaku, menelpon seseorang dan memberikan perintahnya untuk dilakukan saat itu juga. Setelah urusannya dirasa cukup, Nicholas pun pergi dari apartemen gadisnya.
Sebetulnya dirinya masih sangat ingin menemani Abby, namun mengingat pekerjaannya yang menumpuk dan harus selesai besok pagi membuat pria itu mengurungkan niatnya.
Ting..
Aku sudah membereskan semuanya, Tuan.
From: X
Nicholas tersenyum kala membaca pesan yang baru saja muncul. Pria itu menaruh ponselnya kedalam saku dan membenarkan kemejanya yang cukup bergeser, sampai akhirnya melajukan mobilnya ke suatu tempat.
![](https://img.wattpad.com/cover/345469990-288-k97747.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwined Hearts
Romantizm"Intertwined Hearts" tells the story of two individuals who cross paths unexpectedly and find themselves drawn to each other in a powerful and undeniable way. As their lives become intertwined, they must navigate through the complexities of love, tr...