Terkadang yang terlihat jahat tidaklah jahat
°°°°Lelaki itu mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, tampa memperdulikan pengendara lain.
Sesampainya di kediaman ALVAROS, Dia di sambut pelayan dan bodyguard yang berjaga di depan rumah.
"Dimana?"
"Di ruangan tuan"
Langkahnya semakin cepat, dan berlari menaiki satu persatu anak tangga, jantungnya sedikit berdebar cepat.
Kini ia berada di depan pintu bersiap masuk ke dalam ruangan.
Baru dua langkah yang lelaki itu ambil, namun pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kerja dapat mengetahui lelaki itu adalah putranya
"Ayah sudah bilang bukan?."
Lelaki itu terdiam di tempat ia berdiri.
"Kay Alvaros Naendra." Ucap pria itu.
Tampak suana agak mencengkam, bahkan Kay itu tak bisa berkutik sedikitpun
"Jangan kamu coba coba menghubungi Ariska lagi!"
Kay menegakkan kepalanya, "Dia ibuku"
"Tapi dia telah membuang mu"
"Aku ga percaya itu"
Pria paruh baya yang tentunya adalah ayah Kay, bangun dari kursinya ia mendekat ke arah Kay.
Mereka saling berhadapan satu sama lain, "Dia yang kau anggap ibu, yang kau cari selama ini. Dia sudah tiada"
"Bagi ayah dia tiada, tapi bagi seorang anak dia masih hidup"
Plak!
Satu tamparan mengarah di pipi Kay, rasanya sakit tapi itu sudah biasa.
"Pukul yah, pukul aja. Kay, dari kecil ga pernah ketemu ibu bahkan kay ga pernah ngerasa punya ibu. "
"Ayah nikah sama tante Lila, gada artinya bagi Kay"
Terdiam, tentu saja. Ayahnya tak tahu bagaimana cara membalas perkataan Kay.
Kay sedikit menunduk, ia mencoba menghapus setetes air mata di matanya, ia bukanlah sosok yang lemah dan harus memperlihatkan kesedihannya.
"Pergilah, dan cari ibumu. Saat kamu sudah mengetahui segalanya, kembali lah"
Kay menatap ayahnya sejenak, ia segara pergi dari ruangan itu.
Pria paruh baya itu menatap bingkai foto yang tersembunyi di balik Vas bunga. "Andai"
°°°°°°°
Kay kembali mengendarai sepeda motornya menuju markas ALVAROS, disana ada anak anak dan juga teman temannya rasanya tenang jika berada disana.
Kay juga adalah ketua geng AlVAROS yang didirkan untuk menjaga keamanan di wilayah yang memang banyak terjadi tawuran. geng ini beranggotakan 40 orang
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Kisahnya
Teen FictionAku pernah menyukainya tapi itu dulu. sebelum semuanya hilang. katanya Dunia hanyalah perihal datang, pergi dan menghilang. dan pada akhirnya semua orang akan pergi, bahkan saat mereka telah berjanji. hal yang ku takutkan adalah perpisahan, namun hi...