Kay sedang mengendarai sepeda motornya dengan kedua temannya yang mengikuti di belakang yaitu Arga dan Aska. Di jalan Kay tak sengaja melihat Bumi yang sedang ada di halte.
Lelaki itu menghentikan motornya tepat di depan halte lalu membuka helmnya.
"Lo ngapain?" Tanya Arga.
Kay tak memperdulikan pertanyaan Arga. Dirinya beranjak dari motor dan segera pergi mendekat ke Bumi.
"Lo ngapain sendiri?"
Bumi yang tau itu suara Kay, ia beranjak dari tempat duduknya dan berdiri.
"lagi nunggu jemputan"
Kay mengangguk pelan, "bareng gw aja"
"Engga nanti ngerepotin"
"Santai. Dari pada lo disini, apalagi mau hujan"
"Hujan.." Pekik Aska
Rasanya Langit sangat cerah gemilang, kenapa Kay berkata hujan?. Aska merasakan apakah ada tetes air hujan lewat tangan kanannya. Namun tidak ada sama sekali.
"Ayo ikut gw"
Bumi mengangguk pelan. Kay memakaikan Bumi helm dan membantu dirinya naik ke atas motor.
"Pelan pelan" Ucap Bumi yang merasa Kay mengendarai sepeda motornya terlalu cepat
Bumi memegang erat jaket kulit Kay yang berlogo 'Alvaros, Kay yang merasakan pelukan itu hanya bisa tersenyum bebas.
"Ini udh pelan, lo baru pertama kali naik motor sport?"
"Iya, biasanya di anter pakai mobil" Ucap Bumi
Kay terkekeh pelan
"Berarti mulai sekarang lo akan terbiasa sama anak motor kaya gw"
"Bisa dipercaya ga?"
"Bisa dong, kan aku Kay" Jawab Kay sambil terkekeh pelan.
"Btw gw mau mampir di markas bentar lo mau ikut ga?" Sambung Kay
"Lama?, takutnya Om Rion nyariin aku"
"Siapa Om Rion? " Tanya Kay
"Dia om aku"
"Oowh ortu lo emang dimana?"
"Di syurga"
Dek!
Kay terdiam, dia merasa bersalah menanyakan hal itu.
"Sorry gw ga tau"
"Gapapa" Jawab Bumi.
°°°°°°°°°
Markas Alvoros
"Kak Kay!" Panggil mozza
Belum sempat turun, namun anak anak di markas sudah menghampiri mereka.
Kay turun dari motornya, ia membuka helmnya lalu membuka helm bumi
"kenapa?" Tanya Kay
Mozza menatap gadis yang bersama Kay.
"Dia siapa?, pacar kakak ya?"
"Kamu tau kata pacaran dari mana?, dia bukan pacar kakak"
"Tau dari kak Arga sama Aska" Jawab mozza
Arga dan Aska yang mendengar itu hanya ce-cengengesan merasa tidak bersalah, mereka memang suka mengajari anak anak di markas hal hal yang mereka ketahui terutama ilmu remaja .
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Kisahnya
Teen FictionAku pernah menyukainya tapi itu dulu. sebelum semuanya hilang. katanya Dunia hanyalah perihal datang, pergi dan menghilang. dan pada akhirnya semua orang akan pergi, bahkan saat mereka telah berjanji. hal yang ku takutkan adalah perpisahan, namun hi...