15. Balas dendam

96 3 1
                                    

Kay memegang tangan mozza yang terbaring tak berdaya di brankar rumah sakit karena kejadian tadi Malam.

Mozza membuka matanya dan menyadari Kay dengan mata berkaca kaca dan muka yang lebam sedang menatap dirinya.

"Kak Kay?" Panggil Mozza pelan

Kay tersenyum, ia mengelus rambut Mozza.

"Kakak Kay gapapa?"

Kay menggeleng.

"Eum terus kenapa wajah kakak Kay lebam?" Tanya Mozza

"Ini karena kakak, jatuh tadi"

"Kakak bohong!" Ujar Mozza kesal.

"kamu istirahat aja"

"Kak, panggil kakak Bumi ya. Mozza kangen sama kakak Bumi"

Kay tersenyum dan mengangguk pelan, itu berarti dirinya mengiyakan apa yang di minta oleh Mozza.

*****

Tok!
Tok!

Pintu rumah Bumi terketuk, Om Rion segera membuka pintu dan mendapati Kay dengan wajah yang lebam.

"Kay?, kamu ngapain kesini pagi pagi?"

"mau cari Bumi" Ucap Kay pelan.

Om Rion mengangguk, ia mengajak Kay masuk ke dalam rumah dan menemui bumi yang sedang Melukis.

"Bumi.. " Panggil Kay pelan.

Bumi menoleh, "Siapa?"

"Gua."

Bumi mengangguk mengerti.

"Wajah kamu kenapa lebam?" Tanya Om Rion memperhatikan wajah Kay.

"Tadi Jatuh dari motor om"

"Mau di obatin?" Tanya Om Rion.

Kay menggeleng.

Bumi yang mendengarkan percakapan itu merasa curiga "Kamu jatuh?"

"Iya. Tapi paling penting gw mau ajak lo ketemu mozza, dia di RS" Jelas Kay.

Kedua Alis Bumi menekuk, Ia bingung dengan apa yang dikatakan Kay.

"Kok bisa?"

"Panjang ceritanya"

Kay menatap Om Rion, "Om ijin ya ajak Bumi ke RS."

Om Rion mengangguk yang berarti membolehkan Kay pergi dengan Bumi. Kay memegang tangan Bumi dan mengajaknya keluar rumah.

Bumi dan Kay segera segera pergi ke rumah sakit. Namun di tengah jalan, Kay melihat spion sepeda, Alangkah kagetnya Kay melihat gerombolan Geng motor ARTY yang di pimpin Art yang seperti mengikuti mereka dari belakang.

"Ck"

Kay segera mempercepat laju sepeda motornya. Namun VTY yang berjumlah 20 orang juga lebih cepat dari pada Kay.

Bumi dan KisahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang