04

1.4K 114 6
                                    

.
.
..

Sampai dikamar, Taehyung membuang tasnya begitu saja. Ia masih diliputi amarah pasca pembicaraannya dengan Jungkook dikampus tadi.

Taehyung duduk ditepi ranjang, mengambil satu guling dan mencengkramnya kuat-kuat. Taehyung mengibaratkan guling yang di pegangnya saat ini adalah Jungkook.

"GAY SIALAN."

BUGH

"GAY MENJIJIKKAN."

BUGH

Taehyung mengucapkan dua umpatan itu berulang kali sambil terus memukul-mukul guling dipangkuannya. Taehyung melampiaskan kekesalan dan amarah yang ada.

"Lo bakalan nyesel karna udah berani berurusan dengan Kim Taehyung, Joen Jungkook sialan." desis Taehyung dengan penuh penekanan.

Kalau Jungkook tidak mau menghentikan terornya dengan suka rela, maka Taehyung juga akan membuat Jungkook lelah sendiri dengan aksinya.

Taehyung menyeringai, ia seperti baru saja mendapatkan ide untuk membalas teror konyol Jungkook.

"Kita lihat, siapa diantara kita yang akan menyerah pada akhirnya. Gue, Kim Taehyung atau lo Joen Jungkook." Ucap Taehyung dengan tangan mengepal kuat.

•°•

Jungkook sedang fokus mengerjakan tugas, ia terlihat mengemaskan dengan kacamata besarnya.

Jari lentiknya dengan lincah mengetik setiap abjad, sesekali tangan kirinya membenarkan kacamatanya yang turun dari posisinya.

Saat sedang fokus-fokusnya mengetik, ia dikejutkan dengan suara ponsel disampingnya.

Mimi hyung => group call

Jungkook tersenyum melihat siapa yang menghubunginya. Ia mengambil ponselnya dan menekan tombol warna hijau.

"Yoeboseyo."

"Duh...manisnya."

"Hehehe...tumben Mimi hyung telvon. Kangen yaa?"

"Hem...siapa yang tidak merindukan kelinci buntal plus mengemaskan sepertimu. Hem??"

"Kookie juga kangeeen buanget sama Mimi hyung."

"Ehem....kalau sama Bibi hyung, Kookie gak kangen?"

"Diih, ogah! Tiap hari ketemu kok, ngapain kangen."

"Durjanah lu!"

"Bee....mulutnya."

"Hehehe...bercanda sayang."

"Gak, Bibi hyung gak bercanda Mimi hyungie. Bibi hyung selalu bully Kookie, dia lihat Kookie dikasarin didepannya aja Bibi hyung gak bantuin Kookie."

"Bener bee?"

"Astaga, jangan dengerin ucapan sibuntal sayang. Aku gak belain karna permintaan dia sendiri kok, dia gak mau kalau orang-orang kampus tahu aku sama dia sepupuan."

unfinished past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang