17

1.5K 100 6
                                    

.
.
..

H

anya ada keheningan didalam mobil. Jungkook maupun Taehyung tidak ada yang buka suara. Mereka terlalu larut dengan pikiran masing-masing. Jungkook yang terlalu bahagia sampai hilang kata-kata sedangkan Taehyung merasa gugup tiba-tiba.

Taehyung sesekali curi-curi pandang ke arah Jungkook. Taehyung bisa lihat sedari tadi Jungkook tersenyum.

Apa dia sebahagia itu?

Taehyung berdehen beberapa kali. Jungkook yang mendengar itu pun memiringkan kepala menatap Taehyung.

"Kenapa sumbae?" Tanya Jungkook dengan mata bulat berkedip-kedip lucu.

Astaga Tuhan, kenapa dia mengemaskan sekali, pikir Taehyung. Tingkahnya itu lo buat Taehyung tidak tahan, ingin rasanya mencubit pipi Jungkook saking gemasnya.

"Dimana alamat rumah lu?" Taehyung mencoba mempertahankan nada bicaranya agar seperti biasanya.

"Didepan sana nanti belok kiri, sumbae."

"Lu tinggal diapartement Bingnit?" Taehyung melirik Jungkook sesaat.

"Nee sumbae, baru pindah beberapa hari ini."

Taehyung manggut-manggut, ia kembali terdiam. Tak lama mobil mereka sampai didepan apartement.

"Sumbae mau mampir?" Tawar Jungkook dengan melepaskan seatbelt.

Taehyung melihat jam melingkar ditangannya sebelum menjawab.

"Tidak, lain kali aja."

Jungkook tidak memaksa, sebelum keluar mobil Jungkook mengucapkan terima kasih lebih dulu pada Taehyung. 

"Hati-hati sumbae." Ucap Jungkook dengan melambaikan tangan saat mobil Taehyung mulai meninggalkannya.

Jungkook menuju unit apartementnya dengan langkah gembira. Akhirnya ia bisa sedekat itu dengan sang pujaan hati. Entah mimpi apa dirinya sehingga mendapatkan keberuntungan itu.

Jungkook teringat jawaban Taehyung saat ia menawarkan untuk mampir.

"Lain kali." Gumannya, Jungkook masih berada di lift.

"Itu tandanya suatu saat Taehyung sumbae bakal mampir dong." Seru Jungkook senang.

Senyum Jungkook merekah, hatinya berbunga-bunga hanya memikirkan itu. Padahal belum pasti namun entah kenapa Jungkook percaya suatu saat, entah itu kapan pasti akan terjadi.

Jungkook menangkup wajahnya dengan kedua tangan lalu melompat kecil. Untung saja ia sendiri didalam lift jika tidak pasti ia sudah dikira gila.

Ting

Pintu lift terbuka, Jungkook langsung melangkah ke arah apartementnya.

°•°

Jimin uring-uringan tak jelas dibar karna Taehyung. Katanya hanya ke toilet namun sudah setengah jam lebih Taehyung belum juga kembali.

"Ini orang kemana sih." Gerutu Jimin.

"Apa jangan-jangan itu anak pulang lagi?" Tebak Jimin.

Jimin meraih ponselnya untuk menghubungi Taehyung. Dering ke tiga, Taehyung sudah mengangkat teleponnya.

"Lu dimana?" Tanya Jimin tanpa basa-basi.

"Gue diperjalanan pulang."

"Aii sat, kenapa pulang gak bilang-bilang, sialan." Umpat Jimin dengan suara keras.

"Sorry bro, gue lupa."

unfinished past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang