20

1.5K 106 6
                                    

.
.
..

Flasback

Jihoon menatap So Min dengan derai air mata. Selepas mengetahui keadaan Jungkook baik-baik saja, So Min menarik Jihoon untuk pulang. Sampai dirumah, Jihoon dimarahi habis-habisan oleh So Min.

Bukan hanya dimarahi, So Min sudah mulai mengunakan tangannya untuk menghukum Jihoon. Ia selalu mengatakan Jihoon anak sialan, anak tidak tahu diuntung, anak pembawa sial, anak penghancur masa depan dan masih banyak lagi.

Jihoon merasa sakit hati namun ia tidak bisa melawan sang mama. Baginya seburuk apapun So Min padanya, ia akan tetap menghormati So Min. Ia akan tetap menyayangi So Min.

"Anak mama sebenarnya Jihoon atau Jungkook, kenapa mama begitu membela Jungkook dari pada anak mama sendiri?" Tanya Jihoon disertai isak tangisnya.

"Kamu masih bisa bertanya kenapa mama lebih membela Jungkook? Apa kamu lupa, kehadiran kamu ini adalah luka bagi Jungkook. Kehadiran kamu ini adalah dosa terbesar yang aku tanamkan untuk Hana juga Jungkook. Kamu harusnya sadar dengan posisi kamu, Jihoon.

_masih mending Se Chan masih mengakui kamu sebagai anaknya mesti dunia tidak mengetahui, masih untung Se Chan mau membiayai hidup kamu agar tidak kekurangan. Apa itu masih belum cukup?

_kenapa kamu harus menghancurkan hidup sahabatku dan putranya, Jihoon. Kenapa?"

"KARNA JIHOON JUGA MENGINGINKAN PAPA, MA. JIHOON JUGA MAU DISAYANG PAPA, DIMANJAIN PAPA."

PLAAAKK

Tamparan keras mengenai pipi Jihoon, So Min menatap Jihoon dengan nafas naik turun.

"Apa kamu ada hak menginginkan itu? TIDAK, JIHOON. JANGANKAN MENGINGINKANNYA, MEMIKIRKANNYA SAJA KAMU TIDAK BERHAK. KAMU HANYA KESALAHAN. HANYA KESALAHAN."

Jihoon memejamkan mata mendengar teriakan So Min. Apa dia seburuk itu? Apa kesalahan itu tidak bisa membuatnya bebas dan merasakan seperti yang dirasakan anak-anak lainnya?

"Kalau sampai terjadi sesuatu pada Jungkook, aku akan sangat membencimu." Ucap So Min setelah itu pergi masuk ke dalam kamarnya.

Tangan Jihoon mengepal, rahangnya mengetat, aura kebencian itu kembali muncul dalam dirinya.

Dengan langkah lebar, ia pergi ke kamarnya. Sampai dikamar, dengan perasaan marah ia menghancurkan apa pun yang dilihatnya. Kamar yang semula rapi sekarang berubah seperti kapal pecah.

"Kamu akan merasakan apa yang aku rasakan, Joen Jungkook." Ucap Jihoon dengan suara tertahan.

"Kamu akan merasakan kehilangan dan kebencian dari orang tua kamu sendiri. Kamu akan merasakan apa yang aku rasakan dan itu lebih menyakitkan. Aku akan menjamin itu."

Flastback off.

°•°

Setelah membereskan namja sialan itu, Taehyung mengantar Jungkook pulang. Aura kemarahan masih tercetak jelas diwajah Taehyung.

Jungkook yang masih merasa takut karna kejadian dibar tadi, malah semakin takut melihat aura kemarahan Taehyung.

"Lebih baik lu gak usah kerja disana lagi." Ucap Taehyung tiba-tiba. Hazelnya masih fokus ke arah depan.

unfinished past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang