49

2.6K 132 10
                                    

.
.
..

Hari yang mereka tunggu-tunggu akhirnya tiba. Pesta pernikahan Taekook menjadi pesta pernikahan termegah ditahun ini. Meskipun tak berlokasikan disebuah gedung namun kemewahan mension Kim menjadikan pesta pernikahan itu semakin terlihat megah.

Keluarga Kim dan Jeon sengaja mengeluarkan biaya besar-besar untuk ini. Mereka rela mengorek dana miliyaran won hanya untuk pesta itu.

Meskipun begitu, mereka nampak puas melihat kemegahan pesta itu. Mulai dari interior setiap sudut, altar, indoor, outdoor semuanya sangat memuaskan.

Se Chan sendiri tidak berkecil hati sebab Jungkook tidak mau dibuatkan pesta dimension Jeon, ia sudah cukup bahagia karna Jungkook dan keluarga Kim memperbolehkannya untuk ikut berpartisipasi biaya dan tenaga diacara sakral itu.

Selain itu juga, ia akan mengadakan sedekah besar-besaran dengan membagikan sembako pada orang yang tidak mampu setelah pesta itu selesai sebagai rasa syukur atas kembali harmonisnya hubungannya dengan Jungkook.

Tamu undangan terdiri dari rekan bisnis kedua belah pihak, saudara, serta teman dan sahabat kedua mempelai.

Jungkook nampak gugup dikamar riasnya yang berada dimension Kim. Tangannya terasa dingin dan terus bergerak sedari tadi.

"Gugup, Kook?" Tanya Jenni.

"Iyalah, bego." Bukan Jungkook melainkan Bambam yang menjawab.

Plak

Jenni dengan spontan menggeplak kepala Bambam.

"Ck, kasar banget sih. Lu yeoja Jenn, ingat yeoja. Jangan kasar-kasar napa, gak laku jadi prawan tua lu nanti." Cibir Bambam.

"Lu berani sama gue?" Ucap Jenni dengan wajah garang.

"Yaa....gimana ya...mau takut tapi lu ngeselin, mau berani tapi sebenarnya takut. Jadi gimana dong?" Jawaban polos Bambam lagi-lagi mendapat satu geplakkan. Kali ini yang memberikan geplakan adalah Jungkook.

Plak.

"Lu lagi...kenapa lu mukul gue juga anying." Keluh Bambam.

"Abisnya lu bikin gue greget. Gue lagi nerveus tapi lu malah ngelawak." Ucap Jungkook.

"Lah, salahnya dimana coba." Polos Bambam.

"Aug ah." Jungkook.

"Dih..ngambek" cibir Bambam.

Atensi mereka teralihkan ketika mendengar suara pintu dibuka. Disana, mereka bisa melihat kedatangan Se Chan dan So Min.

"Aduh...cantiknya anak papa mama." Ucap So Min mendekati Jungkook.

Yeoja paruh baya itupun tak segan-segan mencium pucuk kepala Jungkook dengan penuh kasih sayang.

"Kookie namja kalau mama lupa, harusnya tampan bukan cantik." Ucap Jungkook dengan mengerucukan bibirnya.

"Tampan darimananya coba, anak papa ini cantik. Cantik banget, iyakan ma?" Ucap Se Chan dan diangguki oleh So Min.

Jenni dan Bambam yang melihat interaksi keluarga cemara itu hanya diam saling pandang. Mereka seakan melakukan komunikasi lewat telepati.

unfinished past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang