19

1.4K 106 4
                                    

.
.
..

Setelah pembicaraan Taehyung dan Jungkook kemarin, Taehyung masih uring-uringan sampai sekarang. Bahkan ia terlihat tak fokus saat dosen pembimbingnya menjelaskan bagian mana saja yang harus dirubah dan diperbaiki.

Brakk

Dosen yang jengkel dengan sikap Taehyung pun mengebrak makalah ditangannya ke meja. Taehyung terkejut, tentu saja. Lihatlah sekarang, wajahnya pias dengan tangan menyentuh dada.

"Kalau kamu tidak bisa fokus, sebaiknya keluar." Ucap sang dosen.

"Maafkan saya, Mr." Sesal Taehyung.

"Tidak biasanya kamu seperti ini, Tae. Tapi tetap saja, saya tidak suka jika ada mahasiswa tidak pemperhatikan saya saat saya menjelaskan." Tegasnya.

"Maafkan saya, Mr. Saya tidak akan mengulanginya lagi."

Dosen itu menghela nafas masih dengan menatap Taehyung jengkel. Setelah itu, ia kembali menjelaskan seperti yang sebelumnya.

Setengah jam lebih, akhirnya Taehyung bisa keluar dari ruangan dosen pembimbingnya. Taehyung dan ketiga temannya memiliki dosen pembimbing yang berbeda. Jadi mereka akan sangat jarang atau mungkin susah untuk sekedar bertemu apalagi ngumpul.

Taehyung melangkahkan kakinya menuju parkiran. Namun langkahnya terhenti saat hazelnya melihat Jungkook dijemput oleh seorang namja.

"Bukannya itu namja yang ada dihp Jungkook?" Guman Taehyung.

Hari ini Mingki yang menjemput Jungkook, mereka sepakat untuk kembali bernegosiasi dengan pemilik tempat yang akan digunakan Mingki dan rekannya membuka cafe cabang mereka.

"Ck, banyak banget namja yang mengelilinginya. Gak Yoongi, gak Hobi. Ini malah tambah 1, ck." Kesal Taehyung.

Tak ingin semakin kesal, Taehyung mempercepat langkahnya menuju mobilnya berada. Ia sengaja menginjak gas saat melewati Jungkook dan Mingki.

"Sialan, MAU MATI LU, HAH?." teriak Mingki, ia terkejut dengan aksi konyol Taehyung.

"Hahaha...sabar hyung, sabar." Jungkook dengan menahan tawa. Ia juga terkejut sebenarnya, namun melihat ekspresi terkejut Mingki membuatnya tertawa.

"Gak bisa sabar kalau sama orang begitu mah." Ketus Mingki.

"Udah deh, sebaiknya kita pergi sekarang. Temen Mimi hyung pasti udah sampai duluan disana." Jungkook.

" aiis...aku sampai melupakan itu. Ayo cepet. Kalau kita telat, dia bakal ngerep nanti." Mingki.

Jungkook kembali tertawa mendengar penuturan mingki. Mereka segera masuk mobil dan meninggalkan area kampus.

°•°

Dan benar saja, saat mobil Mingki sampai pelataran tempat yang akan mereka gunakan sebagai cafe sudah ditatap tajam oleh seseorang.

Orang itu bersender dimobil, melipat tangan didada dengan pandangan mengarah ke mobil Mingki.

"Aromanya sudah gak enak nih." Guman Mingki.

unfinished past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang